Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Banyak Yang Bicara Tentang Demokrasi

Banyak Yang Bicara ..........

Banyak yang bicara tentang demokrasi. Tentang hak azasi manusia Tentang keadilan, perikemanusiaan,  perlindungan terhadap kaum duafa, fakir miskin,kepada yang lemah dll.

Banyak yang bicara begitu. Coba kita perhatikan faktanya, kenyataannya.

Amerika sebagai negara maju,sebagai mbahnya demokrasi,suatu sistim yang juga selama ini  kita anut sampai sekarang ini. Bagaimana faktanya, kenyataannya? 

Kenyataannya, seringkali melakukan infiltrasi terhadap negara2 lain terutama negara2 berkembang. Sebagai negara adidaya, Amerika tampaknya sangat tidak suka dan tidak ingin bila ada negara lain,negara berkembang yang maju.

Bila negara berkembang tsb dinilai akan mengancam kedigjayaannya, sebagai negara maju dan memiliki infrastruktur serta peralatan perang yang piawai, ia tak segan2 untuk me-ngobok2 negara berkembang tsb agar selalu terjadi chaos.

Ini pernah dialami  Indonesia ditahun '60an ketika presidennya bung Karno, sehingga terhembus adanya isue dewan jenderal,dan terjadinya G30S. 

Isue tsb ternyata tak pernah ada,hanya ciptaan CIA (Central Intellegent Agency) dan FBI (Federal Bureau Of Investigation), agar Indonesia kacau.

Begitu pula yang terjadi dan  dialami  negara2 lain di timur tengah seperti Suriah,Irak,Iran,Libanon, Israel, Kuwait dll,selalu saja terjadi chaos  tak sepi dari peperangan. Yang paling mutakhir adalah perang Rusia dan Ukrania serta kini Israel dan Palestina yang telah menimbulkan banyak korban.

Bila kita melihat kenyataan ini kita bisa bertanya : dimana letak demokrasinya, perikemanusiaan,keadilan,hak azasi manusia,perlindungan terhadap kaum miskin dan duafa? Dimana??

Sementara peperangan tak henti2 dan korban2  pun berjatuhan setiap hari  yang telah menimpa orang2 miskin sehingga kesengsaraan pun semakin   terjadi dan tak bisa dihindari.

Bila kita melihat kenyataan ini,apa yang selalu digembar - gemborkan oleh negara2 maju ,seperti kelompok negara2 NATO tentang demokrasi dan hak azasi manusia sebenarnya adalah No Action Talking Only alias  omdo , omong doang. Karena terbukti ucapan tak sesuai dengan fakta,dengan kenyataan.

Bahkan negara maju lain di Eropa pun seperti : Belgia,Perancis,Italia,Jerman dan Belanda pun sepertinya idem dito, sama dengan Amerika. Ini terbukti program  hilirisasi yang dicanangkan oleh Ind.mendapat tentangan keras dari mereka dan menolaknya sehingga Indo.diadukan ke WTO dan kalah.

Apakah sistim kenegaraan yang selama ini oleh mereka  digembar- gemborkan : demokrasi, hak azasi manusia,perikemanusiaan,dll harus kita tiru dan anut? Sepertinya tak usah.

Yang harus kita lakukan dan betul2 harus dilaksanakan adalah bagaimana pengejawantahan Pancasila,agar tidak hanya selalu diucapkan dan dihafal saja. Akan tetapi betul2 dipraktekkan didalam kehidupan se-hari2, dan bisa  jadi kenyataan. Itu saja.*

Komentar