One Day I Tricked You
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Barangkali tak bisa dipungkiri bila Eric Berne,seorang psikiater terkemuka mengatakan bahwa kepribadian tiap orang selalu berkembang.
Dari mulai yang paling baik hingga ke yang paling buruk. Atau sebaliknya dari yang paling buruk ke yang paling baik.Pendeknya, kepribadian itu bisa berubah, tak statis, selalu dinamis, berkembang sesuai dengan perkembangan kepribadian orang itu sendiri.
Dalam kehidupan se-hari2 kita sedikitnya pernah melihat,mengalami, bahkan merasa terhenyak dan heran terhadap seseorang yang sudah lama kita kenal kepribadiannya, tapi lalu berubah tak seperti biasanya.
Dulu sangat baik. Intim. Tiap hari selalu bertemu,sering ngobrol dan bercanda. Tapi tahu2 suatu ketika uang kita lenyap ditangannya, dan dalam waktu yang sekejap pula dia menghilang entah kemana.
Dimulai dengan arisan atau investasi dalam bentuk usaha, dengan iming2 perolehan bagi untung atau bunga yang sangat menggiurkan. Pernah berlangsung beberapa bulan lancar berjalan mulus. Tapi suatu ketika macet, lalu uang kita raib tak kita miliki.
Kita sama sekali tak mengira dan menduga kalau kelancarannya hanya merupakan taktik atau strategi agar orang lain bisa percaya. Padahal, oleh orang itu memang sudah direncanakan suatu skenario : one day I tricked you
Hal seperti ini bukan sekali dua kali terjadi. Terlalu sering kita mendengar di tv kejadian seperti itu yang banyak menimbulkan korban dengan nominal uang yang tak sedikit. Sampai ratusan juta bahkan milyaran uang orang raib.
Timbul pertanyaan : kok bisa ya sudah terjadi tapi terjadi lagi? dan kejadian seperti itu terjadi berulang-ulang. Meski dalam bentuk yang berbeda tapi dengan modus yang sama : penipuan.
Se-akan2 orang tak ada kapoknya. Meski sudah melihat kejadian seperti itu ber-kali2. Tapi ya itu tadi, kita tak pernah mengira dan menyangka kalau orang yang sudah lama kita kenal dan selama ini baik, akan berlaku seperti itu.
Apa penyebab terjadinya ? Sehingga bisa menimbulkan kerugian materi yang begitu besar?
Jawabannya sederhana : tidak hati2 dan kurang waspada. Tidak teliti dan juga sembrono,tak bisa menganalisis sesuatu, atau tak ingin meneropong berbagai kemungkinan yang akan bisa terjadi, yang beresiko mengakibatkan kerugian.
Hal seperti ini tak hanya terjadi dibidang bisnis atau materi,akan tetapi bisa dalam bentuk lain : akhlak,moral.
Meski secara materi tak merugikan, akan tetapi secara akhlak dan moral kita bisa mengatakan apa yang dilakukannya taklah terpuji,bahkan buruk.
Contoh yang paling kecil dan sangat sederhana bisa kita temukan, bila seseorang tak menepati ucapan atau janjinya,apalagi sampai ber-kali2 dan dengan berbagai alasan. Itu adalah merupakan cermin dari kepribadian seseorang yang tidak baik.
Kita bisa menyimpulkan, bila dalam janji saja sudah ingkar,tidak tepat, apalagi dalam bentuk materi. Karena ucapan yang ditepati adalah cermin dari kepribadian, moral yang baik.
Begitulah, faktanya dalam kehidupan, berbagai kemungkinan bisa terjadi. Kita tak boleh lengah dan harus selalu siaga dan "pasang kuda2" dalam berkomunikasi. Ini bukan berarti kita harus selalu suudzon terhadap orang lain. Tetapi ber-hati2 akan lebih baik ketimbang sembrono.
Sampai disini saya lalu teringat serat Kalatidha Ngabehi Ronggo Warsito : "sak begja-begjaning kang lali,luwih begja kang eling lan waspodo"
(se-untung2nya yang lupa,lebih untung orang yang selalu ingat dan waspada).
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar