DULU dan SEKARANG (3)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Evolusi bisa terjadi diberbagai bidang sehingga situasi menjadi complicated dan rumit. Ini hal yang lumrah dan logis.Evolusi membawa dampak sosial budaya itu juga mudah dimengerti.
Seperti telah diutarakan diatas,dengan dihapusnya pelajaran budi pekerti disekolah, telah membawa dampak dan perubahan dibidang budi pekerti dan perilaku.
Saya pernah lihat di TV Fachry Hamzah di-maki2 oleh almarhum A.M.Fatwa gara2 mengatakan presiden Jokowi sinting.
"Saya ini orang tua umurmu hanya setengah umur saya. Sekali lagi saudara mengatakan sinting pada saya, akan saya tindak.", kata Fatwa dengan penuh emosi.
Tak cuma itu,saya juga melihat bagaimana Arteria Dahlan dari fraksi PDIP menunjuk2 Prof. Emil Salim dalam acara talk show ketika mereka berdebat dan berselisih paham soal ekonomi.
Hemat saya,andaikan baik Jokowi maupun Emil Salim, tak berkenan dimata mereka apakah itu mengenai kebijakan pemerintah dibidang ekonomi maupun kepemimpinan Jokowi sebagai presiden,tak sepatutnya sebagai orang yang lebih muda Fachry dan Arteria bertingkah dan berkata seperti itu.
Sebagai tanda menghormati yang lebih senior baik dalam hal usia maupun kedudukan Fachry dan Arteria cukup berkata kalau diantara mereka tak sepaham dan sejalan dengan pemikirannya.
Tak perlu berkata sinting dan me-nunjuk2 segala. Sebagai orang timur sepertinya sangat tak pantas bila berlaku seperti itu.
Emil Salim adalah doktor dibidang ekonomi lulusan dari universitas terkemuka di AS, Berkley. Dan Jokowi adalah pemimpin tertinggi di republik ini.Itu adalah merupakan benchmark bagi kita bagaimana seharusnya kita dalam bertutur kata dan bersikap.
Apakah hanya karena itu,hanya karena sudah tak adanya mata pelajaran budi pekerti lagi disekolah sehingga sebagai orang timur bisa melupakan tata-titi dan unggah- ungguh dalam berperilaku?
Sepertinya tidak. Tidak cuman itu saja. Sistim yang dianut pemerintah pun......................DULU dan SEKARANG (4)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar