Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Anggota DPR Yang Jumawa

Menjelang akhir pekan ini kita disuguhi informasi yang tak sedap :  Arteria yang kontroversi.

Arteria, yang nama lengkapnya  Arteria Dahlan,adalah anggota komisi III DPR dari fraksi PDIP. Sebuah partai yang kini sedang berkuasa karena anggotanya di DPR terbesar, 128 orang.

Tampaknya,ini bukan yang pertama kalinya Arteria kontroversi. Sebelumnya, ia pun pernah melakukan hal yang relatip sama. Dalam suatu acara talk show di televisi, Arteria sempat bersitegang dengan Emil Salim hanya karena berbeda pendapat dengan mengatakan bahwa Emil Salim adalah profesor sesat.

Juga sempat menghina Kemenag di tahun 2018 dengan mengucapkan kata  bangsat.

Dengan nada bicara yang tinggi dan keras Arteria sempat mengacungkan telunjuknya dan menunjuk-nunjuk Emil hanya karena berbeda pendapat.

Kita tahu,Emil Salim yang kini sudah sepuh adalah selain beberapa kali mantan menteri diera Suharto,ia pun seorang ekonom yang bergelar profesor doktor, Phd lulusan dari Berkley universitas terkemuka di Amerika. 

Ia juga oleh presiden Jokowi  kini direkrut dan menduduki jabatan di komite ekonomi nasional

Usianya pun sangat terpaut jauh dengan Arteria Dahlan. Seperti  anak dan bapak.

Karenanya,sebagai orang timur dengan usia yang terpaut cukup jauh,Emil 91 th,tidak sepantasnya Arteria,46 th, berlaku seperti itu terhadap Emil Salim.

Bila memang terjadi perbedaan pendapat, masih ada cara2 lain yang lebih elegant dalam mengemukakan pendapat.

Apalagi, Arteria pun sarjana dari universitas Trisakti. Sebagai seorang yang telah mengenyam pendidikan tinggi, seharusnya tidak saja hanya memiliki pengetahuan,tetapi juga harus memiliki akhlak,moral dan budi pekerti yang juga tinggi. Seperti kata pepatah : pakailah ilmu padi,kian berisi kian merunduk.

Pribadinya yang terkesan kontroversi itu kini terulang lagi dengan mengusulkannya kepada Kejagung Sanitiar Burhanuddin: agar seorang Kajati Asep Nana Mulyana dicopot dari jabatannya hanya gara2 Kajati tsb menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja dengan komisi 3 DPR.

Sepertinya, usulan inipun sangat berlebihan dan taklah patut dilontarkan apalagi mengusulkan agar Kejagung mencopotnya. 

Usulan agar Kajati dicopot  hanya karena soal itu, juga memberi kesan alangkah jumawanya Arteria sebagai seorang anggota DPR.

Republik ini  Bhineka Tunggal Ika. Meski berbangsa satu dengan bahasa Indonesia,namun memiliki suku,budaya, dan  bahasa yang ber-beda2. Bahasa sunda adalah salah satu diantaranya.

Karenanya menyelipkan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sebagai selingan sebenarnya tak harus jadi persoalan.

Bahkan pak Harto pun ketika menjadi presiden dalam pidato2nya sering menggunakan kata2 dan peribahasa bahasa Jawa,tapi tak pernah dipermasalahkan. Kiranya,kejadian ini merupakan cermin bagi para pejabat lain. Bahwa perilaku seperti ini tak layak ditiru karena tak terpuji. Apalagi pejabat yang dipilih oleh rakyat yang tugasnya adalah mewakili rakyat, karena dibayar oleh rakyat.  Seharusnya pejabat tsb mengabdi pada rakyat, dan bukan menyepelekan bahasa  rakyat yang  disetiap suku masing2 memang berbeda.

                 *

Komentar