Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Begja Begja ne sing lali isih begja sing eling lan waspodo

Begja Begja ne sing lali, isih begja sing eling lan waspodo. 21 tahun lamanya bung Karno berkuasa sebagai presiden. 

Bung Karno yang sangat kharismatik dan  banyak mendapat  julukan dan sebutan  seperti : Putra sang Fajar, panglima tertinggi ABRI, Pemimpin besar revolusi, wali'ul Amri,Penyambung lidah rakyat Ind.presiden seumur hidup,dll akhirnya tumbang dalam keadaan yang sangat tragis.

Padahal,berkat jasanya jugalah sebenarnya Indo. merdeka dan bersatu dari Sabang sampai Merauke, berbangsa  berbahasa satu bahasa Indonesia.

Kala itu,tak seorangpun rakyat Indonesia.yang pernah membayangkan seorang presiden yang tampan dan piawai berpidato itu akan jatuh dengan tragis. Tapi ya apa boleh bikin, nasib dan takdir sudah menentukan demikian, sekalipun perjuangan dan jasanya untuk republik ini sangat besar. Tak terkira.

                 ......

Begitu pula presiden Suharto ketika berkuasa. Dengan gayanya dan kepemimpinannya yang khas alon2 asal kelakon, sang smiling general yang telah menancapkan kukunya diberbagai penjuru dan  membuat jaringan kekuasaan yang begitu kokoh dan kuat, tak terbayangkan pula   kalau presiden yang  dikenal sebagai bapak pembangunan itu juga akan jatuh dengan tragis.

Seperti juga dengan para pemimpin di negara lain.

Hitler misalnya, dengan kekuasaan yang begitu besar dan dahsyat,yang telah mencaplok negara2 sebagian besar di Eropah, juga jatuh dan berakhir dengan sangat tragis

Apakah ini artinya? Dengan bahasa yang sangat sederhana kita bisa mengatakan bahwa  kemampuan dan kekuasaan manusia akan selalu ada batasnya.

Betapapun piawainya.

Itu dalam skala besar dalam tingkat kekuasaan kepemimpinan yang tinggi dan luas.Namun, segala kemampuan dan kepiawaian yang dimiliki tapi tetap ada batasnya.

Itulah kehidupan manusia. 

Tak pernah dan tak bisa membayangkan,memprediksi apa yang akan terjadi dengan dirinya kelak dikemudian hari.

Karena itu pelajaran yang bisa kita petik dan yang sangat berharga adalah: betapapun luas samudra akan tetap bertepi.

Begitu pula kehidupan manusia,betapapun piawainya dia akan selalu terbatas,tak kan mampu menerawang,memprediksi apa yang akan terjadi dengan dirinya pada suatu saat nanti.

Karena itu yang sangat diperlukan dan harus diingat  dalam  hidup ini - skala kecil sekalipun - harus tetap ingat dan sadar bahwa berbagai kemungkinan bisa terjadi.

Sampai disini saya lalu teringat pepatah kuno : Begja2ne sing lali isih begja sing eling lan waspodo.

(se-untung2nya yang lupa lebih untung yang ingat dan waspada).*


Komentar