Biaya Politik Yang Mahal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sudah benarkah sistim perpolitikan di Indonesia?
Jawabannya : masih belum. Kenapa belum?
Karena hingga saat ini kader dari suatu partai yang ingin maju menjadi calon legislatif biayanya mahal.
Begitu pula yang ingin menjadi cabup dan cagub lebih mahal lagi. Dan bila ditanya kenapa mahal, jawabannya jelas : karena biaya logistik dan biaya promosi untuk bisa ikut dalam pemilu memang cukup besar. Mahal.
Karena biayanya besar, dan partai tak memiliki dana, maka biaya untuk ikut pemilu dibebankan kepada calon peserta. Jawaban itu benar dan logis. Karena itu calon peserta mengikuti saja apa yang telah ditentukan disyaratkan partainya. Calon rela keluar biaya besar karena memang begitulah keadaannya.
Apa yang keliru dari sistim persyaratan itu?
Apa konsekwensinya?
Yang keliru jelas, biaya untuk menjadi peserta pemilu mahal. Sangat mahal. Konon untuk bisa menjadi caleg, cabup, dan cagub, diperlukan biaya puluhan sampai ratusan milyar.
Itu sebabnya,ada calon yang sebenarnya bukan kader,karena dokunya tebal,maka bisa ujug2 mendapat prioritas jadi calon,dan menyisihkan kader yang sudah lama yang tak punya biaya.
Konsekwensinya,karena calon peserta pemilu sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar, pengeluaran biaya yang cukup besar itu lalu dihitung sebagai modal.
Sampai disini teori yang digunakan untuk bisa menjadi peserta pemilu caleg,cabup dan cagub jelas teori dagang. Bohong besarrr bila berkata : menjadi calon karena ingin mengabdi pada rakyat dan bangsa. Dan seperti layaknya seorang pedagang, tak heran lalu berhitung break event point, profit dll, layaknya bisnis man.
Inilah persoalan.
Persoalan yang menjadi penyebab bila seorang yang telah berhasil dalam pemilu dan menjadi pejabat, akhirnya korupsi. Yang bila sedang apes, dan ketahuan harus berurusan dengan KPK. Kenapa harus korupsi? Bukankah sudah mendapat gaji besar dan fasilitas lainnya?
Belum....belum cukup...Karena selain itu adalah sifat manusia yang rakus dan kemaruk,memang tak ada cukupnya.At least, modal harus balik + untungnya.
Tapi akhirnya bukan modal+profit yang balik, malah seperti Angelina Sondakh : tibatan leuwih kalah leweh (daripada lebih, malah mewek). Akhirnya bilang :
Kapok berpolitik.*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar