Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Belat Belit Orang Politik

Bukan politik namanya kalau tidak lieur,pabeulit, riweuh,begubed, rumit dan jelimet. Karena politik pada dasarnya  seni. Seni ngakalin. Seni berbagai cara atau ngakalin  untuk bisa mencapai kemungkinan . Termasuk kemungkinan hil2 yang mustahal. 

Karena itu,politik tak bisa dihitung dengan pasti secara matematis 2x2 = 4.Politik,tapi hanya bisa dihitung oleh asumsi2. 

Seperti kita melihat orang yang sedang bermain bilyar. Mensana incorpore Sano, kita tebak kesana,eh, ngga taunya kesono.

Seperti yang telah dialami oleh  Machfud MD di th 2019. Busana wapres sudah disiapkan, sudah di-ukur2. Tapi dalam hitungan menit Machfud batal jadi wapres,  digantikan oleh Ma'ruf Amin.

Seperti juga pada pilpres 2019 ketika Prabowo berhadapan dengan Jokowi  head to head. Jelas2 betapa miris dan heboh kita lihat saat itu. Seperti akan terjadi perang Baratayudha saja.

Tapi kemudian terjadi antiklimaks,Prabowo dan Sandiaga Uno akhirnya bergabung ke pemerintah keduanya pun menjadi menteri.  Tinggal rakyat yang lohakcay ( bhs sunda : molohok bari ngacay) sambil bertanya : Kok begitu jadinya......??

Bagi masyarakat awam yang tak paham politik hal seperti itu mungkin mengherankan sekaligus menjengkelkan. Tapi bagi para politikus itu hal yang biasa,lumrah,seperti juga cuaca yang bisa silih berganti dengan cepat.

                  *

Per hari ini dagelan yang terdengar dan terlihat adalah:  Surya Paloh telah mengajukan 3 nama jagoannya kepada Jokowi : Anies, Andhika, dan Ganjar Pranowo.

Sementara di koalisi IB kabarnya sedang membahas secara intern apakah Airlangga, Zulkifli atau Suharso yang akan jadi capres/cawapresnya.

Gerindra juga sudah resmi mendeklair berkoalisi dengan PKB. Tinggal menentukan apakah Prabowo yang jadi capresnya Cak Imin wapres,atau sebaliknya.

Begitupula PDiP, ada info Ganjar akan berpasangan dengan Puan Maharani.

Sama : apakah Ganjar yang akan jadi capres, Puan cawapresnya atau kebalikannya.

Sedangkan Demokrat dan PKS selentingannya akan bergabung ke koalisinya  Nasdem,tapi belum jelas dan pasti apakah mereka hanya ingin berkoalisi doang atau mau apa? 

Yang jelas sampai saat ini yang ngebet ingin jadi capres dan cawapres banyak.Prabowo, Anies, Ganjar, Cak Imin, Puan, Erick Tohir,Ridwan Kamil.

Yang mana yang akan jadi, duka (bhs Sunda: tidak tahu). Yang pasti masih arula-arileu ,lieur, pabeulit, riweuh,pagubed. Jeung sajabana tidak eta.

                  *

Komentar