Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (3)

Padahal bila kelompoknya  berkuasa, belum tentu bisa sebaik kelompok yang ditumbangkan. Bahkan mungkin bisa lebih korup,lebih buruk lagi dari pemerintahan yang sekarang. Namun meski begitu, kelompok yang ingin menumbangkan tak pernah malu2 dan tak sungkan untuk menghina, menghujat , memfitnah kelompok yang berkuasa. Dengan dalih demokrasi dan hak kebebasan berbicara. 

Dari sini bisa dinilai bahwa Indonesia sebagai negara berkembang baik para politisi maupun warganya memang  masih dalam tahap ke-kanak2an, belum dewasa dalam cara berpikir dan bernegara.

                                     *

Kembali kemasalah belum terbentuknya koalisi perubahan secara deyure dan defacto. Tampaknya memang ada beberapa sebab yang menjadi ganjalan.

Seperti telah diketahui,baik Demokrat maupun PKS ,dengan argumennya masing2 memang menghendaki agar dari partainyalah cawapres disandingkan dengan Anies, yang sepertinya sampai sekarang masalah itu  belum clear. Meski belakangan kita melihat Surya Paloh telah mendatangi Demokrat yang disambut oleh AHY yang terkesan sangat g.r.

Tapi seperti biasanya politikus itu selalu berakrobat.  Apa yang dilakukan Surya Paloh mungkin bukan yang sesungguhnya dan dari dalam lubuk hatinya. 

Nyatanya, dibalik itu Effendi Guhori (Gus Choi), bawahannya, malah sesumbar kalau Khofifahlah yang cocok sebagai pendamping Anies sebagai cawapres dan akan bisa memenangkan  pilpres. Alasannya, dukungan terhadap Khofifah di Jatim kuat, sementara Demokrat dan Anies lemah.

Secara explisit ini mengesankan bahwa Surya sebenarnya tak merasa cocok,tak setuju bila AHY yang jadi pendamping Anies, karena kuatir akan kalah. Mengingat AHY belum berpengalaman dalam dunia politik,belum pernah berkecimpung dalam pemerintahan. Lain dengan Khofifah.

Pertanyaan berikutnya, apa sebab lain yang membuat  Surya tak ingin bila AHY yang jadi cawapresnya?.

Ini pun bisa banyak kemungkinannya. Bisa selain Surya tak yakin kalau AHY cawapresnya tak akan memenangkan pertarungan dalam pilpres?. Bisa juga karena masalah logistik? Atau bisa karena Demokrat tak mau memberi mahar kepada PKS, andaikan PKS legowo, mau mengalah tak mengajukan Aher sebagai cawapresnya. Bisa macam2.

Selain itu,dari segi biaya politik secara nasional siapa yang harus ............Next

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres?  (1) (2) (3) (4)

Komentar