Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (5)

Maka bila melihat peta politik yang dedel duwel seperti ini memberi kesan bahwa kesadaran para politikus kita masih  belum dewasa dan tak konsisten dengan ideologi yang telah dianutnya.

Faktanya kita melihat, Nasdem misalnya, partai yang sejak dulu beraliran tengah  tiba2 bergeser ke kanan dengan mudahnya tanpa ada rasa sungkan dan malu. Dan uniknya didunia politik,yang sebelumnya kawan bisa mendadak jadi lawan atau sebaliknya lawan jadi kawan hanya berdasarkan kepentingan belaka. Tanpa ada rasa  ewuh pakewuh samasekali.

Begitu pula partai2 Islam telah membuat kita concern. Seharusnya partai Islam bisa mendominasi. Sejak dulu sudah harus bisa memenangkan setiap pemilu, karena masyarakat Ind.yang memeluk agama Islam 85%.Tapi ternyata tidak. Karena dominasi politik hanya bisa tercapai bila partai2 Islam moderat bersatu. 

Faktanya tidaklah demikian. Ini  membuktikan,adanya something wrong dalam mindset dan atitude  dikalangan para politisi partai Islam. Alangkah bijaknya bila para politisi Islam aware dan segera memperbaiki diri.

                                  *

Politik adalah seni untuk mencapai berbagai kemungkinan. Politik itu dinamis. Kata2 klise itulah yang seringkali diucapkan oleh para politisi kita.Tak bosan2.

Karena itulah barangkali dalam dunia politik hanya berlaku satu nilai yaitu : kepentingan.Dengan kepentingan yang sama maka orang bisa bersatu dan akan bercerai bila kepentingannya berbeda.

Apakah memang dalam politik harus begitu? Jelasnya,dalam menggeluti dunia politik orang harus konsen hanya melulu demi kepentingan dan mengabaikan nilai2 moral?

Sampai disini saya teringat akan ucapan seorang aktivis 1966 almarhum Arief Budiman katanya : tidak selalu politik itu kotor, tidak selalu politik itu nyeleweng. Tapi nilai2 moral selalu adalah nilai2 moral. Dia harus dipertahankan dimanapun dan bagaimanapun juga.Paling sedikit dengan tujuan agar manusia selalu ingat akan nilai2 tsb.

                                   *

Barangkali pertemuan Jokowi-Mega ngobrol selama 3 jam itu selain mengupas tuntas situasi politik tanah air yang sedang terjadi,juga serius membahas bagaimana sebaiknya agar republik ini kedepan bisa melangkah lebih maju dan diperhitungkan dikancah internasional.

Dan yang paling penting : jangan sampai terjadi republik ini berjalan ditempat atau mundur kebelakang, kembali ketitik nol.

                                *

Selengkapnya;

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (1)

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (2)

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (3)

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (4)

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (5)

Komentar