Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Korupsi Yang Tak Pernah Bisa Diatasi (1)

Mengerikan sekali bila kita mendengar keterangan dari menkopolhukam Machfud MD yang mengatakan : ".....sekarang ini kita menoleh kemana saja ada korupsi.....".

Padahal katanya, bila korupsi yang terjadi di pertambangan bisa diatasi,tiap kepala direpublik ini bisa memperoleh masing2 20 juta dari pemerintah, gratis ,  tanpa harus bekerja.Itu baru di pertambangan, belum di kehutanan,di pertanian dan lembaga2 lain. Luar biasa mengerikan.

Mengerikan, karena selain kata2 itu diucapkan oleh seorang pejabat publik yang terdengar sangat bombastis dengan kata2 menoleh kemana saja ada korupsi berarti,begitu luar biasa sekali parahnya mental,moral dan akhlak para pejabat kita direpublik ini sekarang.

Sekarang? Tidak. Sejak dulu pun korupsi memang sudah merajalela. Sejak jaman diera presiden Sukarno,Suharto,Habiebie,Gus Dur, Megawati, SBY pun memang korupsi sudah merajalela. Sampai sekarang, dibawah pemerintahan presiden Jokowi.

Hanya saja kala itu,diera bung Karno dan Suharto, informasi tak bisa diperoleh sederas seperti sekarang. Masih terbatas, karena sistim komunikasi pun masih jadul. Belum sepiawai seperti sekarang, dimana setiap orang bisa bebas memberikan informasi lewat hp android.

Selain sistim komunikasinya yang masih jadul,medianya pun terbatas. Meski tahu ada korupsi, para pewartanya tak bisa  berbuat banyak menginformasikannya. Karena sistim pemerintahannya yang diktator. Sedikit saja memberitakan yang tak sesuai dengan keinginan pemerintah, medianya dibreidel dan pewartanya pun masuk bui.

Jadi rakyat,masyarakat, menjadi buta tuli tentang informasi yang sebenarnya terjadi karena para pewarta takut memberitakan.

Sebenarnya, diera Suharto selain sudah ada jaksa, hakim dan polisi pun, sudah ada lembaga khusus untuk menangani korupsi seperti KPK sekarang. Namanya KAK (Komite Anti Korupsi) yang diketuai oleh Wilopo SH. Tapi mandul dan hanya proforma alias formalitas belaka.Tak lama kemudian dibubarkan.

Sama situasinya dengan sekarang. Hanya bedanya....................Korupsi Yang Tak Pernah Bisa Diatasi  (2)


Selengkapnya:

Korupsi Yang Tak Pernah Bisa Diatasi (1)

Korupsi Yang Tak Pernah Bisa Diatasi (2)


Komentar