Nonton Machfud MD Ngegas di DPR (2)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tapi karena kembali ke kantor saya harus menulis apa yang telah saya liput,dan ini merupakan tanggung jawab pekerjaan, saya pun tetap menulisnya meski dengan suasana hati yang sangat datar.
*
Seorang wartawan adalah pewarta, penyebar informasi. Dia harus bisa memberikan informasi kepada masyarakat dengan benar dan jujur. Selain tulisan yang encer agar enak dibaca.
Harus memberikan public opinion yang positip sekaligus juga education , agar masyarakat tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi.Untuk itu,wartawan harus "kejar info", harus kreatif, aktif berfikir dan bertanya. Tak boleh pasif, se-olah2 keadaan sedang baik2 saja tak terjadi apa2.
Berbeda dengan masyarakat yang selalu dan terbiasa konsumtif dalam informasi. Seorang wartawan adalah pemberi yang harus produktif dalam menyuguhkan informasi yang benar, sehingga situasi bisa menjadi sangat terang benderang.
Sayangnya, situasi kini dimana materi jadi yang nomer siji, sangat banyak sekali wartawan yang tak terpuji yang dikenal dengan sebutan wartawan amplop.
*
Situasi politik yang terjadi diera orde baru tak memberikan ruang bagi wartawan untuk bisa menulis dengan jujur dan benar karena memang sangat beresiko. Dibui.
Sebagai contoh,Mochtar Lubis,pemimpin redaksi koran harian Indonesia Raya (ketika saya bekerja) kala itu, diera orde lama dipenjara. Diera orde baru, korannya dibreidel karena sering mengeritik pemerintah, penyelewengan di Pertamina.
Baru diera reformasi, sejak presiden Habibie, ruang wartawan bisa terbuka lebar, bebas memberikan informasi dan kritik.Tentu saja kritik yang disampaikan harus bisa membangun untuk suatu kemajuan. Bukan untuk menjatuhkan dengan cara menulis asal jeplak seperti yang sering terjadi sekarang.
*
Tulisan ini tak bermaksud menyuguhkan tentang apa yang telah terjadi dalam dengar pendapat antara komisi III DPR dengan Machfud MD yang berlangsung dari jam 15 hingga jam 23 tadi malam.
Karena di youtube sudah dipublish secara visual dengan jelas dan lengkap sebagai bukti bahwa kini pers sudah sangat bebas menyuguhkan informasi apa yang sedang terjadi. Sudah sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan ketika era orde baru
Hanya saja,sebagai akibat dari kebebasan yang kebablasan serta dampak dari era digitalisasi, dengan dalih demokrasi orang kemudian jadi bicara se-mau2, tak peduli lagi akan etika dan sangat tak terkendali.
*
Selengkapnya:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar