Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (3)

Dari uraian singkat diatas kiranya diperoleh gambaran  sementara, ada 3 poros koalisi yang akan  bertarung dalam pemilu 2024 nanti dengan capresnya masing2. Dari koalisi perubahan Anies Baswedan, dari koalisi KIR Prabowo Subianto.

Sementara KIB capres/cawapresnya belum ada.Dan PDIP selain belum berkoalisi, juga capres/cawapresnya  belum ada ( meski katanya calonnya sudah ada),tapi masih belum dideklarasikan.

Pendeknya,semua koalisi dan capres yang ada masih sekedar gambaran atau calon,belum pasti.Kemungkinan untuk bisa berubah apakah akan ada 3 atau 4 koalisi masih tanda tanya.  Belum pasti. Karena seperti seringkali dikatakan, politik itu dinamis,cair. Karena itu sebelum didaftarkan di KPU  masih bisa berubah.

Yang sekarang terjadi, sampai saat ini para politisi, terutama para ketumnya, masih "me- nari2 dan joget2" kesana kemari ke partai2 yang ada, dalam upaya lobying mencari dukungan agar memperoleh kekuatan politik.

                                                                 *

Sekarang kita bicara matematika politik masing2 koalisi dari segi kekuatan kursi di DPR. Koalisi perubahan 163 kursi ,KIB 148, KIR 136 dan PDIP 128 kursi.

Bila kita melihat kekuatan politik dari masing2 koalisi tampaknya kekuatan mereka tak begitu jauh berbeda. Begitu pula bila kita melihat elektabilitas para capres yang berambisi seperti : Anies Baswedan,Prabowo dan Ganjar selisih mereka masing2  tak begitu jauh dan masih saling salib.

Menurut hasil survey Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar 23,2% ,Prabowo 17,6% dan Anies 16,5% . Ganjar dan Prabowo masih teratas,Anies diurutan terakhir.

Maka bila koalisi PDIP mengusung pasangan  Ganjar - Prabowo atau sebaliknya,dimungkinkan akan menang bila berhadapan dengan Anies - AHY.Karena  bila PDIP berkoalisi dengan Gerindra jumlah kursi mereka 206 sementara koalisi perubahan hanya 163. Jumlah elektabilitas Ganjar - Prabowo 40,8,% ,jauh melebihi koalisi perubahan.

Tapi itu masih perhitungan diatas kertas dan perkiraan berdasarkan hasil survei elektabilitias masing2 calon. Masih ada kemungkinan2 lain yang bisa terjadi seperti...........Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (4)



Komentar