Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (4)

 Masih ada kemungkinan lain yang bisa terjadi, seperti adanya variabel komposisi partai di koalisi,dan variabel pasangan capres/cawapres yang bahkan bisa terjadi di last minute. 

Misalnya di koalisi perubahan , Nasdem bergabung dengan KIB , meninggalkan Anies karena Surya Paloh tak setuju bila AHY cawapresnya karena kuatir akan kalah.

Bila ini terjadi maka Koalisi Perubahan akan bubar karena tak memenuhi PT 20% dan masing2 partai (Demokrat dan PKS) menyelamatkan dirinya bergabung dengan koalisi partai lain.

Pada titik ini,dan bila ini terjadi,Surya Paloh tampaknya salah perhitungan. Dengan dibentuknya koalisi perubahan yang terlalu dini, dan ber-lama2  me-ngulur2  waktu, sementara Anies bersafari kampanye ke peloksok2 Nusantara, diharapkan akan adanya partai lain yang ingin bergabung dengan koalisi perubahan.

Karena bila koalisinya bertambah gemuk diyakini akan memperoleh kemenangan.

Tapi rupanya pungguk merindukan bulan. Setelah 6 bulan menunggu hingga saat ini tak ada  partai lain yang mau bergabung ke Koalisi Perubahan.Ini variabel pertama.

Bila ini terjadi,maka kemungkinan besar akan ada 3 poros yang akan bertarung dan pertarungan akan all president man.

Yang bertarung adalah partai2 dari  koalisi pemerintah (kelompoknya Jokowi). Siapa saja mereka?

Kemungkinan dari KIB adalah pasangan Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil. Dari KIR Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar atau Khofifah,dan dari PDIP Ganjar Pranowo-Erick Tohir. 

Sepertinya,Prabowo kecil kemungkinannya bisa berpasangan dengan Ganjar karena keduanya sama2 berambisi jadi presiden.

Apalagi elektabilitas Ganjar teratas.

Variabel koalisi : Gerindra dan PPP bergabung ke PDIP, Nasdem bergabung ke KIB, dan PKS dengan demokrat bergabung ke koalisi lain,mungkin last minute. Entah ke koalisi mana. Yang pasti,bila ini terjadi PKS dan Demokrat tak bisa membentuk koalisi karena tak memenuhi PT  20% .

Lantas apa kabar dengan Anies Baswedan Mau ikutan Pilgub DKI Jakarta lagi?

*

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara,  (1)

Sebagai Rakyat, Sebagai Warga Negara. (2)

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara   (3)

Komentar