Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Situasi Politik Yang Semakin Rumit (2)

Disaat Surya Paloh sedang kebingungan karena tak memperoleh dukungan dari partai2 lain yang mau bergabung, tiba2 hadir yang menamakan dirinya Koalisi Besar. Koalisi ini meski  baru omong2 dan belum resmi terbentuk, merupakan gabungan dari 5 partai pemerintah. 

Mereka adalah: Golkar, PAN, PPP, PKB dan Gerindra. Yang juga gabungan dari KIB dan KIR yang ber-sama2 meleburkan diri. Barangkali tujuannya selain menentukan capres/cawapres,kira2 bertujuan  sebagai  barrier   terhadap KPP yang capresnya kini tampak semakin unstopped.

Tentu saja kehadiran koalisi besar akan membuat KPP ketar-ketir, karena bila Koalisi Besar benar2 terwujud dan solid akan merupakan batu sandungan bagi KPP , karena kekuatan politiknya yang sangat besar : 284 kursi di DPR.

Hadirnya koalisi besar selain merupakan penghalang bagi KPP ,juga merupakan tonjokan Jokowi kepada Megawati sebagai kekecewaannya,karena  batalnya piala dunia U-20 di Indonesia.

Dengan hadirnya Koalisi Besar, PDIP yang semula terlihat kaku, jumawa dan arogan, kini tampak mulai luwes dan bersuara. Terlihat  PDIP tak mempermasalahkan kehadiran Koalisi Besar, dan bersedia bergabung serta menjadi tuan rumah bila diikut sertakan. Tapi dengan syarat capresnya dari PDIP.

Sampai disini  kita lihat situasi jadi semakin rumit. Tidak hanya KPP yang alot menentukan cawapresnya. KIB dan KIR serta PDIP pun akan kesulitan dalam menentukan capres/cawapresnya.

Seperti kita ketahui nama2 Prabowo, Airlangga Hartarto, Cak Imin, Puan dan Ganjar Pranowo adalah nama2 yang sangat berambisi dalam bursa capres/cawapres. Mereka tentu masing2 akan bersikukuh dengan pendiriannya masing2.

Sepertinya ini adalah hal lumrah yang akan dialami oleh partai2 yang berkoalisi.

KPP yang beranggota 3 partai saja sampai saat ini masih belum bisa menentukan siapa yang akan jadi cawapresnya.

Hal yang sama juga mungkin akan dialami oleh Koalisi Besar, mengingat ada  5 partai yang berkoalisi. Jangankan 5 partai, 3 partai saja ternyata tak mudah. Apalagi bila PDIP bergabung meleburkan diri dengan Koalisi Besar, situasi mungkin akan bertambah semakin rumit.

Karena itu,bukanlah tak mungkin bila akhirnya Koalisi Besar akan kembali menciut. Karena situasinya yang rumit. KPP tampaknya bila tetap melaju akan berhadapan dengan koalisinya Airlangga (KIB) dan koalisinya KIR + PDIP. Atau KPP akan bubar jalan dan masing2 anggotanya menyelamatkan diri, nyelip ke koalisi lain.*

Selengkapnya:

Situasi Politik Yang Semakin Rumit (1)

Situasi Politik Yang Semakin Rumit (2)

Komentar