Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Bilakah Sinetron Capres Akan Berakhir?

Bilakah sinetron  capres -  cawapres akan berakhir? Siapa2 saja yang akan ikut serta dalam sinetron 2024?  Akan ada berapa pasangankah? 

Itulah pertanyaan yang timbul di masyarakat sekarang ini,setelah melihat sinetron yang berjudul : sinetron capres -cawapres 2024.

Belum tahu, siapa2 saja dan akan berapa pasang yang akan jadi peserta sinetron. Jawaban yang pasti nanti setelah terlihat ada janur kuning melengkung di KPU  yaitu pada pendaftaran di KPU tgl 19 Oktober - 25 November 2023. Karena lewat dari tanggal tsb pendaftaran ditutup. Pemilu itu sendiri baru akan berlangsung pada 14 Februari 2024. 

Ini artinya,sinetron,sandiwara, atau drama pertunjukkan wara-wiri,ubyag-ubyug dan kasak-kusuk serta joget2nya para capres, sampai dengan sebelum jadwal tanggal pendaftaran di KPU ditutup masih akan  terus ada, berlangsung. Meski sebenarnya masyarakat sudah bosan menontonnya .

Masyarakat sudah bosan karena selain masalahnya hanya bekutat disekitar itu2 saja,sinetron  disuguhkan terlalu lama. Segala sesuatu yang disajikan terlalu lama cenderung untuk  membosankan. Apalagi yang tampil selalu itu2 saja,tak ada yang baru,yang luar biasa, yang aneh. 

Kita semua tahu,menurut hasil survei hanya ada 3 capres yang elektabilitasnya layak untuk ikut serta dalam pilpres. Mereka adalah Prabowo,Ganjar dan Anies.

Hingga saat ini bahkan sampai dengan  25 November bisa dipastikan tak akan ada capres  wajah baru yang akan ikut serta. Karena seperti diketahui,baik para capres maupun cawapres tak akan ada yang bisa ujug2 muncul dan elektabilitasnya melejit  secara tiba2 kepermukaan.

Jelasnya,hingga sekarang hanya 3 orang capres itulah yang akan mendaftar ke KPU. Bila ada capres ke 4 yang berambisi ikut tapi tak memiliki elektabilitas yang layak, itu sama saja dengan buang2waktu, biaya, energi.Karena bisa dipastikan  akan kelaut.

Begitu pula cawapres yang tersedia, ada 7 orang yang layak elektabilitasnya .Itupun dari ketujuh orang kandidat hanya  3 yang akan dipilih,sesuai ranking , sesuai capres yang akan maju.

Jadi sebenarnya,untuk apa para capres itu ubyag-ubyug kesana kemari hanya buang2 waktu dan energi. Kan semestanya sudah sangat jelas? Tak 'kan ada perubahan lagi.

Mengingat waktu tinggal beberapa bulan. 

Tapi itupun dengan catatan bila Anies tak terlikwidasi sebagai capres. Bila Anies tak lanjut, berarti hanya ada 2 paslon yang akan bertarung dan akan head to head , sesama paslon koalisi pemerintah.

Apakah tanpa keikut sertaan Anies  pilpres akan menarik dan seru? Mungkin tak akan seseru bila Anies ikut, karena tak ada yang antagonis. Disayangkan memang, bila pesta demokrasi yang hanya 5 tahun sekali  bila tak seru.

Tapi pilpres akan terhindar dari politik identitas,dan ini berarti pesta demokrasi akan aman terhindar dari perang saudara.

                                *

Komentar