Sekilas Tentang Rocky Gerung
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kalau dalam politik jangan dengarkan Rocky Gerung, kata Hasan Nasbi owner dari lembaga survei Cyrus network dalam suatu kesempatan ngobrol2 bersama Arie dan Budiputera di podcast Total politik baru2 ini.
Apa yang dikatakan Hasan Nasbi berkaitan dengan pertanyaan Arie dan Budie mengutip pernyataan Rocky Gerung yang mengatakan : seharusnya Anies bisa mandiri dalam memilih dan menentukan cawapresnya .Tak tergantung pihak lain.
Terhadap pertanyaan ini Hasan Nasbi menjawab : "Bisa saja Anies menentukan dan memilih sendiri. Tapi ga lama lagi dia akan selesai jadi capres",kata Hasan Nasbi memberikan komentarnya. Alasan Hasan Nasbi,karena bagaimanapun juga posisi Anies sangat tergantung dari ke 3 partai. Tak bisa semaunya sendiri.
Hasan Nasbi benar. Rocky Gerung adalah seorang akademisi yang acapkali ngawur dan seenak perutnya dalam memberikan komentarnya terhadap berbagai hal.
Rocky yang lebih menitik beratkan pada filsafat dalam berbicara dan dalam mengomentari berbagai persoalan,terlihat jelas sekali kalau dirinya selalu merasa paling tahu dan paling pintar dalam berbagai hal.Orang lain dimatanya dungu.
Sepertinya,dia juga tak bisa membedakan antara dunia nyata dengan dunia fatamorgana. Dalam dunia fatamorgana siapapun orang bisa bebas berbicara semaunya dan seenak perutnya secara teks book thinking sekalipun. Karena dalam dunia fatamorfana tak akan ada efek atau akibat dari setiap apa yang telah dikatakannya.
Dalam dunia nyata,dunia praktis, sedikit saja salah dalam bertutur kata akan berdampak luas sehingga akan sangat beresiko. Karena itu seorang ilmuwan haruslah ber-hati2 dalam bertutur kata.
Seperti yang pernah dilontarkan oleh Indro Warkop beberapa waktu lalu. Dalam suatu kesempatan Indro sempat bertanya : "Rocky Gerung itu siapa sih? Ngomong seenak perutnya. Coba diera Suharto dia ngomong begitu,dua hari selesai. Hari ketiga dia hilang",kata Indro menjelaskan.(diera Suharto banyak aktivis hilang tak tentu rimbanya karena mengkritik pemerintah).
Yang dimaksud Indro tentu bila Rocky berani bicara begitu ( seperti berkata Jokowi dungu dll) masih bisa selamat. Karena selain sekarang sudah era reformasi serta presidennya Jokowi, dimana tiap orang sudah bisa bebas menyatakan pendapat dan mengkritik. Sehingga dia bisa selamat. Akan lain halnya bila di era Suharto.
Rocky memang akademisi.Karena itu barangkali lebih cocok bila dia mengajar tentang ilmu filsafat dikampus dimana kebebasan akademik lebih terjamin ketimbang diluar kampus.
Segala apa yang dibicarakan dikampus biasanya teoritis dan berdasarkan teks book thinking. Lebih tepat lagi mahasiswa membuat paper dan sang dosen memberi nilai. Selesai. Apapun yang dikatakan sang mahasiswa dikampus.
Sepertinya Rocky kutu buku. Dirumahnya yang terbilang nyentrik karena hidup menyendiri tanpa isteri, Rocky terlihat se-akan2 menikmati kehidupan pribadinya yang terkesan urakan yang lain dari orang2 lain pada umumnya.
Diusianya yang sudah mencapai 64 tahun barangkali dia lupa kalau hidup itu hanya sekali dan jarum kehidupan tak bisa diputar kembali kebelakang seperti jarum jam. Bila suatu saat dia mendusin serta menyadari kesalahan dan ingin memperbaikinya.Segalanya sudah kasep.
Berada didunia fana adalah berada dalam segalanya. Kita tak bisa semaunya, dan seenaknya,melawan nilai2 dan norma2 sosial kehidupan yang telah lebih dulu terbentang luas dihadapan kita sebelum kita dilahirkan.
Nilai2 dan norma2 sosial itulah memang yang akan membelenggu keinginan kita sebagai manusia merdeka. Akan tetapi seperti halnya kupu2 atau burung2 yang terbang tinggi ada saatnya pula dia harus hinggap sebagai interval dalam kehidupan
Tampaknya Rocky tak menyadari akan hal itu . Atau mungkin juga dia telah sengaja melupakan diri , ingin tetap hidup sendiri.
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar