Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Akankah Prabowo Jadi Presiden?

Hanya burung sejenis yang terbang bersama. Burung gereja atau burung merpati tak pernah terbang bersama dengan burung elang.

Dalam kehidupan manusia peribahasa diatas bermakna : orang2 besar selalu akan bersama dengan orang2 besar. Dan orang2 kecil juga hanya akan bersama, dengan orang2 kecil. Atau lebih jelasnya, yang kecil akan mengekor ke yang besar.

Tampaknya peribahasa inipun merupakan aksioma alam semesta. Dalam kaitannya dengan kehidupan makhluk yang ada didunia ini,baik itu kehidupan manusia maupun binatang. 

Karena,seperti juga peribahasa lainnya : ikan akan bergaul dengan yang sejenis. Faktanya,tak pernah terjadi ikan mas koki bergaul dengan ikan mujaer. Karena ikan  mas koki tentu akan dilumat habis  oleh ikan mujaer.

                                   *

Bagaimana dibidang politik?. Sama. Kita melihat dari 9 partai yang memiliki perwakilan di DPR, sekarang ini hanya ada 3 kekuatan partai politik besar yaitu : PDIP, Golkar dan Gerindera. Ke 6 partai lainnya adalah partai2 papan menengah dan kecil.

Bila PDIP sudah  resmi  mencalonkan Ganjar sebagai capres, Gerindera Prabowo, Golkar Airlangga dan Nasdem Anies. Pertanyaannya : partai mana nanti yang akan berhasil menciptakan koalisi besar? Sebab,logisnya,koalisi besarlah yang  akan memenangkan pertarungan  ketimbang koalisi kecil.

Faktanya,PPP, PAN,Perindo dan Hanura sudah menyatakan merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar sebagai capres PDIP. Golkar dalam perkembangan terakhir setelah ditinggal PPP dan PAN telah membatalkan hasil Munas yaitu Airlangga tidak lagi sebagai capres.  Apakah ini manuver Golkar dalam menghadapi situasi politik?. Bisa saja ini trik,strategi.

Ini artinya yang tersisa tinggal Gerindera dengan PKB berdua yang hingga saat ini masih belum juga mendeklarasikan dirinya.Sedangkan  koalisi perubahannya Anies  kini terlihat semakin goyah dan rawan dengan terjadinya kemelut  Demokrat dengan Nasdem. Karena Demokrat akan mengevaluasi dukungannya kepada Anies sebab Surya Paloh tak kunjung mendeklair Ahy sebagai cawapresnya.

Dalam situasi seperti ini,Puan Maharani akan melakukan pertemuan dengan Ahy. Sehingga kemungkinan besar demokrat pun akan bergabung ke PDIP dan akan meninggalkan Anies.

Bila Atau terjadi,akan terjadi beberapa kemungkinan. Koalisi perubahan akan tutup usia dan Nasdem mungkin akan bergabung ke Golkar, dan  Airlangga akan kembali menjadi capres dengan menggaet Erick Tohir sebagai cawapresnya. Meski kecil kemungkinannya untuk bisa menang.Untuk menyelamatkan diri, PKS mungkin akan bergabung ke Gerindera.

Bagaimana dengan Prabowo? Inilah teka-teki menarik. Apakah Prabowo akan tetap bertahan bersama PKS  cak Imin sebagai cawapresnya? Dengan kemungkinan juga  akan kalah. Atau Prabowo akan terpaksa bergabung ke PDIP dan terpaksa pula jadi cawapresnya Ganjar?.

                                 *

Komentar