Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Absurd

Absurd dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) artinya tidak masuk akal,konyol, mustahil, lucu, atau bahkan menggelikan.

Dalam psikologi, yang dimaksud absurd, tidak masuk akal disini adalah :  karena  terjadinya kondisi konfrontasi dalam diri, antara yang rasional dan yang tak rasional. Timbulnya pertanyaan, suara dari relung hati,  untuk mencari kejelasan tentang apa arti hidup ini.

Absurd.Ini istilah Albert Camus, seorang filsuf  Perancis yang meninggal muda,45 tahun,setelah sebelumnya diusia 44 tahun menerima hadiah Nobel sastra. Istilah absurd dikenal dikalangan mahasiswa psikologi dan jadi bahasan para akademisi

Tapi gampangnya, istilah absurd dalam kehidupan manusia adalah , bila timbul pertanyaan : hidup ini kok cuman begini? Lahir (meng-ada), dimulai dengan bayi, kanak2, remaja, dewasa, tua. Lalu tiada.

Dengan masa hidup yang ber-beda2. Mulai dari yang sangat singkat, singkat, lama dan sangat lama,semua berakhir dengan tiada. Mati.  Menurut   survei Kemenkes, usia rata2 manusia Ind.hanya 65 tahun.

Dalam masa2 ketika masih meng-ada itulah kehidupan diisi dengan berbagai aktivitas. Yang disertai dengan  cita2 yang bervariasi, ber-macam2 keinginan dengan semangat tinggi,yang sangat menggelora. 

Sekolah dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Bekerja,  berusaha  dengan penghasilan dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Jabatan juga  dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Semua dengan tujuan hanya  untuk bisa memperoleh kebahagiaan. Sukses.

Untuk bisa meraih cita2 yang sangat di-idam2kan dan menjadi impian itu, berjuang dengan sangat luar biasa dan all out. Dimulai dengan menderita hingga menjadi. Lalu berkeluarga, mempunyai anak isteri dengan harapan agar anak2 pun sukses dan berbahagia.

Tetapi,setelah sukses,berbahagia. Setelah apa yang di-cita2kan dengan perjuangan dan penuh pengorbanan tercapai. Setelah melihat anak2 sukses,kita kemudian tiada, meninggalkan segala apa yang telah kita peroleh dan capai.Yang tertinggal dan tersisa adalah kenangan.Hanya kenangan. 

Begitulah seterusnya dari generasi ke generasi.Selamanya.Lahir,tumbuh,remaja,dewasa,tua, diakhiri dengan tiada. Semua.

Sehingga terkesan : cita2 dan harapan yang telah dirancang , direncanakan sedemikian rupa,sekuat tenaga dan tak kenal lelah,dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, se-olah2 tak berarti apa2.

Musnah,lenyap,entah kemana. Tak jelas.

Begitulah makna hidup. Begitulah faktanya. Alber Camus mengatakannya : absurd.

                                  *

Komentar