Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Berpikir Kritis

Suatu saat disuatu hari,ketika saya sedang berjalan dari toilet menuju warung, seseorang dari dalam mobil Fortuner diseberang jalan raya me-manggil2 saya.

"Pak, pak,kesini" katanya,sambil duduk melambaikan tangannya. Sementara tangan kirinya memegang setir.

Karena Fortuner letaknya persis didepan diseberang warung saya, saya pikir orang itu akan memesan minuman, karena saya memang jual aneka macam minuman.

"Bapak masih ingat saya?", ujarnya dengan wajah yang sangat sksd.

"Siapa ya?",jawab saya balik bertanya. Sebab, dalam hitungan detik, setelah   mencoba mengingatnya, saya memastikan memang tak mengenalnya.

"Saya Bahrudin, masa bapak lupa lagi? Kita kan sudah kenal lama",katanya menjelaskan.

"Bahrudin yang mana ya?",saya mencoba mengingatnya. Lagi2 dalam hitungan detik. Setelah saya memperhatikan wajahnya, saya merasa tak pernah kenal dengan orang yang namanya Bahrudin.

"Saya kan anaknya pak Tatang yang di PLN?", jelasnya lagi. 

"Pak Tatang?. Saya tak punya kenalan yang namanya pak Tatang", jawab saya menegaskan.

"Ayolah naek !!, katanya lagi, memaksa "Kita ketoko, ngobrol2. Kangen dah lama ga ketemu. Itu toko saya". Tangannya menunjuk toko2 yang berada di perempatan jalan. Yang duduk disebelahnya lalu membukakan pintu sebelah kiri, agar saya segera naik.

"Toko saya? Toko yang mana?", pikir saya karena toko yang dia tunjuk Alfamart dan Indomaret, berdampingan. Sementara toko sebelahnya, toko mainan anak, pemiliknya orang China  saya kenal baik dengannya.

Dalam hitungan detik  saya memutuskan, kalau saya memang tak pernah kenal dengan orang itu. Dalam benak saya lalu menyimpulkan : ini pasti orang ga bener.

"Ngga",kata saya menolak ikut naik kemobilnya. Sambil  nyeberang  meninggalkannya menuju warung. Dia pun lalu pergi.

                                *

Setelah dia pergi saya cerita tentang kejadian tsb kepada tetangga2  warung disamping kiri-kanan saya.

"Aduh pak, bapak untung selamat", kata para tetangga warung. 

"Kenapa emang?" tanya saya agak heran, tak mengerti.

"Mobilnya Fortuner kan?. Nama orangnya Bahrudin?", kata tetangga tsb.

 "Iya",jawab saya.

"Kita2 disini pak,waktu bapak libur dagang, kena tipu semua. Ada yang ilang uang 3juta, hp, perhiasan dan dompet berikut kartu ATM dll. Bapak beruntung", katanya.

Saya tertegun mendengarnya sambil mengucap syukur kalau saya masih dilindungi Allah.

                                **

Pesan yang ingin saya sampaikan  dari kejadian ini : ber-hati2lah dalam berkomunikasi. Harus selalu konsen serta berpikirlah kritis , agar kita tak mudah terkecoh oleh orang2 yang ber-pura2 baik tapi sebenarnya jahat.  Sangat jahat.

                                 *

Komentar