Partai & Politik di Indonesia : Lieurrrrr....!! (5)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Begitu pula money politik atau uang mahar yang dilakukan oleh partai2 terhadap para calon walikota,caleg cabup,cagub sangat marak terjadi.
Para calon tsb sebelum mengajukan diri jadi peserta walkot, cabup,cagub dan caleg,harus bersedia melakukan transaksi dengan partai untuk kebutuhan logistik, dengan nominal yang luar biasa besar.
Bahkan menurut Bambang Susatiyo yang kini ketua MPR,dulu ketika jadi ketua DPR pun ia telah mengeluarkan biaya 50 M.
"Sekarang mungkin bisa mencapai 100M"
kata Bambang Susatyo di podcastnya Abraham Samad beberapa waktu lalu.Bila untuk menjadi caleg saja dulu diperlukan biaya puluhan milyar,bisa dibayangkan apalagi menjadi cabup, cagub.Sekarang.
Maka tak mengherankan bila mereka telah menjadi walikota, anggota DPR, bupati , gubernur, yang ketahuan (masih banyak yang tak ketahuan), harus memakai baju oranye, berurusan dengan KPK dan masuk hotel prodeo karena melakukan perbuatan yang tak terpuji : korupsi.
Ini memang sangat terpaksa dan harus mereka lakukan untuk menutupi, mengembalikan biaya yang sudah mereka keluarkan yang begitu besar,yang diantaranya banyak yang diperoleh dari pinjaman.Karena bila hanya dari gaji memang tak mencukupi. Belum lagi keuntungan yang ingin mereka peroleh.
Itu dari segi ekonomi,dari biaya. Dari segi teknis,taktis dan strategi politik bila partai ingin bisa memenangkan pertarungan pun ternyata sangat ruwet dan lebih rumit lagi.
Dengan adanya ketentuan PT( presidential treyschold) 20% ,maka partai2 terpaksa harus berkoalisi,karena mereka tak memenuhi syarat untuk bisa mengikuti pemilu. Dari 9 partai yang ada hanya PDIP yang bisa mengikuti pemilu tanpa harus berkoalisi,karena sudah memenuhi syarat PT 20%. Yang lainnya harus berkoalisi.
Dengan ketentuan ini,mereka lalu masing2 berkoalisi agar bisa memenangkan pertarungan. Maka yang terjadi adalah : akrobat diantara mereka. Akal bulus,saling tipu dan saling mengelabui antar sesama partai pun tak terhindari. Ini fakta.
Seperti yang dilakukan Anies/ Surya Paloh dengan Koalisi Perubahannya yang telah mengkhianati Ahy,partai Demokrat. Begitu pula Prabowo yang juga telah berkhianat kepada PKB, cak Imin.
Koalisi KIB (Koalisi Indo.Bersatu)nya Airlangga Hartarto yang hanya seumur jagung, lalu bubar karena masing2 punya kepentingan yang berbeda. Begitu pula KIR (Koalisi Ind Raya)nya Prabowo yang juga bubar setelah masuknya Golkar dan PAN dan berganti nama jadi Koalisi Ind Maju.
Ini semua membuktikan betapa ruwetnya partai dan dunia politik di Ind. Sehingga kita pun menjadi lieurrrr mengikutinya.
*
Selengkapnya:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar