Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Situasi politik yang semakin pelik (1)

Sampai hari ini Jumat 22 Sept'2023 apa yang bisa kita baca  situasi politik di tanah air?  Khususnya masalah pilpres?

Kita semua tahu,sampai hari ini ada 3 kandidat yang sudah mendeklair dirinya jadi capres: Ganjar,Prabowo dan Anies.

Kita juga tahu Anies kini tak lagi dengan Ahy, tapi sudah menggandeng cak Imin sebagai cawapres,meskipun masih belum pasti apakah cak Imin bisa terus lanjut hingga ke pendaftaran  KPU atau tidak.

Sedangkan  yang 2 lagi, Ganjar dan Prabowo masih belum juga menetapkan cawapresnya meski sudah disebutkan  calon2 yang sudah masuk nominasi.

Cawapres untuk Ganjar misalnya, Hasto sekjen PDIP, sudah memberikan kode2 sebagai nominasinya dengan memberikan inisial yaitu RK (Ridwan Kamil), S.U (Sandiaga Uno) dan MD (Mahfud MD). Meski masih belum juga ada kepastian siapa dari ketiga orang itu yang akan dipilih.

Begitu pula Prabowo. Tampaknya masih terus ragu dan gelisah untuk memilih dan menetapkan cawapresnya, meski sudah ada kandidat yang juga santer sebagai nominasi. Yaitu: Erick Tohir,yang diusulkan oleh PAN. 

Sementara Airlangga Hartato yang sejak awal sangat berambisi menjadi capres, lalu turun menjadi cawapres, tampaknya harus mengelus dada. Konon Prabowo tak begitu berkenan memilihnya karena  menurut hasil survei Airlangga Hartato tak memiliki selling point untuk jadi cawapres.

Prabowo, meski memiliki koalisi gemuk, tampaknya bahkan semakin sulit untuk menetapkan cawapresnya. Karena yang diinginkan adalah orang yang populer di Jatim dan dari kalangan N.U.

Karena itu, bila kita perhatikan, kedua koalisi yaitu koalisi Anies dan Prabowo sangat mengincar orang yang populer dari Jatim sebagai cawapres, seperti Khofifah atau Yenny Wahid. 

Karena mereka sadar betul koalisi mereka lemah dipropinsi tsb. Sayangnya dengan berbagai alasan, kedua orang tsb menolak untuk jadi pendamping Anies maupun Prabowo.

Sementara Ganjar, dalam hal cawapres, terlihat adem ayem saja,karena memang pemilihan cawapres sangat tergantung dari Megawati.

Pertanyaannya: mengapa Anies dan Prabowo sangat menghendaki cawapres dari Jatim dan dari kelompok N.U.? 

Kita semua tahu .......................Next

Selengkapnya:

Situasi politik yang semakin pelik (1)

Situasi politik yang semakin pelik (2)


Komentar