Situasi politik yang semakin pelik (2)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kita semua tahu,Jatim khususnya pondok pesantren Tebuireng di Jombang, yang didirikan th 1899 oleh K.H.Hasym Asyari, kakek Gus Dur, kini memiliki pengikut hingga 90 juta orang, dan merupakan pesantren terbesar didunia.
Maka,taklah mengherankan bila Jatim merupakan incaran dan tumpuan para capres untuk bisa memenangkan pilpres. Karena secara matematis,bila capres tsb memperoleh dukungan dari warga N.U,ini berarti capres tsb sudah memiliki 30% suara pendukung.
Itu sebabnya baik Anies maupun Prabowo keduanya berlomba merekrut cawapres dari kelompok N.U. Karena berdasarkan pengalaman, kekalahan Prabowo dalam 2x pemilu adalah karena lemahnya dukungan suara dari propinsi Jatim.
Dari sisi lain kita juga bisa berasumsi, bila penganut N.U mencapai 90 juta orang dan menjadi rebutan para capres,bukankah ini berarti kalau warga N.U tak ubahnya atau dianggap sebagai komoditas politik?.
Atau dengan kata lain, bukankah ini berarti : agama bukan lagi absolut dan merupakan pedoman agar manusia beragama, beribadah, taat melaksanakan perintah Allah.Melainkan sudah menjadi alat bagi dunia politik yang penuh dengan kepalsuan dan kebusukan?.
Sampai disini timbul pertanyaan lain : apakah memang ini tujuan orang membentuk paham,agar bisa memiliki kekuatan politik dan merupakan cara agar bisa menuju kekuasaan? Atau bagaimana yang sebenarnya?
Barangkali benar bagi kalangan grass root atau akar rumput,agama adalah suatu pegangan, keyakinan dalam hidup yang harus disertai iman. Akan tetapi lain halnya bagi kalangan elit. Bagi kelompok ini, agama atau paham mungkin sebenarnya adalah merupakan kekuatan politik atau alat untuk bisa meraih kekuasaan. Dari sini kita bisa menyimpulkan ada perbedaan persepsi tentang agama yang dianut kalangan grass root dengan kalangan elit yang berkecimpung didunia politik.
*
Disisi lain,disaat sedang sibuk dan repotnya para capres mencari dan memilih cawapres,kini timbul isue baru (yang sebenarnya sudah cukup lama) yaitu adanya wacana agar bersandingnya Prabowo - Ganjar. Entah siapa yang akan jadi capres dan cawapresnya.
Bila ini terjadi,bisa dipastikan pilpres hanya akan diikuti 2 poros koalisi yaitu: koalisinya Anies - cak Imin versus Prabowo - Ganjar. Itupun bila koalisi Anies melaju dan mendaftar di KPU. Konon ada isue, Surya Paloh sudah enggan untuk mendaftarkan koalisinya ke KPU.
Apakah wacana ini akan terjadi?
Kita lihat saja nanti. Yang jelas ketika Prabowo dimintai komentarnya tentang adanya upaya bersanding dengan Ganjar, secara diplomatis berkata :"Kita ingin suasana pemilu sejuk, teduh. Hanya ingin mengikuti apa yang diinginkan rakyat".
*
Selengkapnya:
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar