Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Gejolak Hati.

Sisi lain dari menulis adalah selain untuk mengisi waktu, membiasakan diri berpikir, juga sebagai katarsis.

Yaitu,meredakan ketegangan2 dengan  menyalurkan emosi yang terbendung.

Menulis adalah juga membiasakan  dan berlatih diri untuk bisa berbicara secara sistematis, praktis, sehingga struktur pengungkapan menjadi jelas, tertata dan mudah dimengerti.

Karena menulis sebenarnya adalah merupakan  ekspresi, pengungkapan isi hati dan pikiran yang sedang terjadi dalam diri,disaat ketika kita sedang menerima rangsang2 tertentu dari luar

Adalah fakta, tak setiap orang dalam berbicara, dalam mengungkapkan perasaan, pikiran , serta  isi hatinya secara tertulis mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain (termasuk saya).

Jujur saya katakan, sampai saat ini sayapun merasa masih belum mampu menulis dengan baik,dengan kalimat2  lancar,terstruktur,rapi, sehingga mudah dimengerti, meski sudah sangat sering menulis.

Kenyataan juga cukup banyak orang berbicara panjang lebar,ngalor ngidul, tapi sebenarnya inti persoalan  yang dibicarakannya tak jelas, apa maksudnya. 

Barangkali itulah salah satu sebab orang jadi enggan untuk membaca. Karena apa yang sedang dibacanya dianggap ruwet,jlimet,sehingga bikin pusing jadi tak menarik perhatiannya. 

Sering terjadi, baru beberapa paragraf atau halaman orang membaca,tapi lalu menghentikan kegiatannya.Karena apa yang sedang dibacanya dinilai  sulit dimengerti,sehingga keinginan untuk  terus membaca terhenti karena tak  menarik sehingga melelahkan.

Apakah setiap perasaan,isi hati dan pikiran bisa ditulis? tanya teman tsb. 

Sangat bisa. Hanya saja, ada sedikit perbedaan antara orang yang tak pernah atau terbiasa menulis dengan yang sering dan terbiasa. Allah bisa karena biasa,kata peribahasa.

Saya menyadari,meski sudah cukup lama dan sering menulis,tetapi selalu saja terjadi kesalahan disana-sini yang tak saya sadari. Kesalahan saya ketahui setelah membaca ulang, tapi sudah terlanjur dishare. Sudah terjadi.

Itu jugalah sebabnya saya selalu membiasakan  untuk terus berlatih diri menulis. Selain untuk pengisi waktu dan melatih pikiran, mengungkapkan perasaan menjadi suatu tulisan, agar  jadi bisa jadi lebih baik, lebih baik lagi.

Apakah setiap hal bisa ditulis? tanya teman lagi. 

Saya katakan: bisa. Tapi tergantung apakah mau menulisnya atau tidak. Selain itu untuk menulis diperlukan sense of creativity, yang tiap orang memang ber-beda2. Tidak sama.

Tapi yang paling penting adalah :  bila seseorang ingin menulis, harus ada gejolak hati dalam diri dan keinginan untuk  merespon  tentang sesuatu. Harus care, tidak cuek, acuh tak acuh, masabodo terhadap suatu persoalan.

                           *

Komentar