Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Permasalahan Yang Complicated (1)

Hari ini Senin 16 oktober'23 adalah hari yang sangat menentukan bagi seorang Gibran Rakabuming.

Jam 10 nanti Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar, memutuskan, yudicial review, permohonan tentang batas usia bagi seorang cawapres yang boleh  mengikuti pilpres tahun ini, yang pelaksanaannya terlihat agak Complicated 

Mengapa complicated? Mari kita telaah secara awam permasalahannya.

Awal masalah ketika Prabowo sangat keukeuh meminang Gibran untuk dijadikan cawapresnya. Padahal didalam koalisinya (Indonesia.maju), ada Airlangga Hartarto (Golkar) yang telah ngebet ingin menjadi cawapres. Dan PAN yang juga mengusulkan Erick Tohir agar mendampingi Prabowo menjadi cawapresnya.

Namun Prabowo tampaknya telah mengabaikan itu semua dan lebih fokus pada keinginannya untuk didampingi Gibran. Konon untuk keinginannya itu, Prabowo sampai ber-kali2 mengajukan  pemintaannya itu  kepada Jokowi.

Mengapa Prabowo sangat keukeuh ingin merekrut  Gibran sebagai cawapresnya? 

Padahal Gibran adalah kader PDIP dan ketentuan di PDIP : bila Gibran jadi cawapresnya Prabowo otomatis harus keluar dari keanggotaan PDIP. Seperti juga Sujatmiko yang dipecat PDIP karena telah loncat pagar  bergabung mendukung Prabowo. 

Apakah Gibran bersedia jadi cawapres Prabowo dengan konsekuensi harus keluar dari PDIP? Padahal,yang menjadikan dirinya bisa jadi walikota Solo berkat dukungan PDIP. Seperti  juga Bobby Nasution menjadi  walikota Medan berkat dukungannya Mega, PDIP.

Bila MK memutuskan usia 35 th boleh menjadi cawapres, apakah Gibran mau dan bersedia menjadi cawapresnya Prabowo? Ketika ditanya, Gibran hanya senyum meresponnya,sambil berkata : "liat saja nanti .....".

Pertanyaan lain: apakah Jokowi sebagai presiden dan ayahnya mengizinkan Gibran menjadi cawapresnya Prabowo?

Ini sungguh permasalahan yang tidak sederhana dan tak bisa ................Permasalahan Yang Complicated (2)


Selengkapnya:

Permasalahan Yang Complicated (1)

Permasalahan Yang Complicated (2)

Permasalahan Yang Complicated (3)

Permasalahan Yang Complicated (4)

Permasalahan Yang Complicated (5)

Permasalahan Yang Complicated (6)

Permasalahan Yang Complicated (7)

Komentar