Kesadaran Tinggi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Korupsi sudah terjadi sejak jaman bung Karno. Tapi waktu itu,korupsi nilainya masih relatif kecil dan masih terbatas dikalangan pejabat tertentu.
Karyawan2 rendahan pegawai negeri kala itu masih belum berani,takut dan malu kalau dituduh korupsi. Istilah pungli pun kala itu belum terdengar.
Baru setelah diera pemerintahan Suharto,ketika Sudomo menjadi pangkopkamtib istilah pungli muncul dan sering dilontarkan sehingga populer.
Korupsi kemudian berlanjut diera Suharto. Diera ini selain korupsinya terstruktur, semakin masif, nilai nominalnya pun semakin besar karena APBNnya pun makin besar.
Diera Habibie tak terdengar begitu santer karena masa pemerintahan Habibie memang tak lama.
Diera gus Dur malah dirinya yang dituduh korupsi Bulog dan kasus hibah dari Sultan Brunei yang berakhir dengan kejatuhannya, lalu dilanjutkan oleh Megawati sebagai presiden.
Diera Megawati juga terdengar kasus penjualan Indosat dan perusahaan2 negara lainnya. Dan diera Mega pula KPK mulai dibentuk hingga sekarang yang ketuanya silih berganti.
Hingga pemerintahan Jokowi korupsi masih terdengar dan terlihat masif. Bahkan semakin men-jadi2 dengan nilai nominal yang semakin membesar.
Korupsi yang diera bung Karno hanya bernilai jutaan rupiah,lalu ratusan juta bahkan milyaran diera Suharto. Direra SBY dan Jokowi nilainya membengkak menjadi ratusan milyar bahkan sampai trilyun.
Bayangkan kasus Bank Century yang terjadi dijaman SBY korupsinya sudah mencapai 6,76 trilyun yang hingga sekarang tak jelas duduk perkaranya.
Begitu pula kasus BTS yang nilai korupsinya mencapai 1,8 trilyun. Selain kasus2 korupsi lainnya yang nilainya juga cukup besar dan para pelakunya pun sudah berurusan dengan KPK dan menginap di hotel prodeo sampai beberapa tahun.
Tapi yang lebih lucu,aneh tapi nyata adalah, selain pejabat2 tinggi tingkat menteri,pejabat tertinggi di KPK pun yang tugasnya memvonis para pejabat sebagai koruptor dan menjadikannya tersangka,kini malah dirinya sendiri yang divonis menjadi tersangka.
Pertanyaannya : kenapa disetiap era pemerintahan selama 7x ganti presiden korupsi tak pernah sepi?
Bahkan setelah ada KPK pun tampaknya para pejabat tak pernah takut? Padahal sudah banyak contoh para pejabat yang korupsi masuk bui.
Ketentuan,pasal2,sanksi yang sudah diberlakukan bagi mereka yang korup sangat begitu jelas,tapi mereka para pejabat terkesan sama sekali tak takut dan tak kapok2.
Adakah resep khusus yang mujarab untuk mengatasi para pejabat agar mereka tak korupsi lagi? Agar mereka takut dan jera sehingga tak ingin korupsi lagi?
Faktanya,dengan sanksi didunia yaitu masuk penjara, sudah kebal dan sama sekali tak takut. Begitu pula dengan sanksi agama,kelak akan masuk neraka juga sama sekali tak takut.
Jadi harus bagaimana? Apakah harus ada ketentuan hukum setiap koruptor ditembak mati seperti yang diberlakukan di China? Tapi cara inipun akan menimbulkan ekses. Tampaknya, selain sangat tak manusiawi juga belum tentu akan bisa memecahkan persoalan.
Satu2nya cara adalah agar para pejabat termasuk juga karyawan ASN tingkat bawah harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak korupsi bila republik ini ingin maju dan rakyat bisa hidup sejahtera .
Tanpa adanya kesadaran yang tinggi, sulit,karena tak ada cara yang efektif.
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar