Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Cep Kelakep

 Anda kenal Sherlock Holmes? Saya kenal, tapi lewat buku he he....

Sherlock Holmes adalah seorang detektif swasta yang sangat kampiun dalam menganalisis suatu kasus secara detail, sehingga  masalah yang sangat rumit dan sekusut apapun jadi jelas, terang benderang.

Namun karena Sir Arthur Conan Doyle sipengarang serial detektif tersebut sudah terlalu banyak menulis buku tersebut dan bercerita  tentang kisah Sherlock Holmes, akhirnya bosan  bercerita tentang petualangan Sherlock Holmes.

Dalam cerita yang terakhir Sherlock Holmes akhirnya dimatikan, sehingga masyarakat Perancis yang sudah kecanduan membaca cerita detektif tersebut  ramai2 protes agar Sherlock Holmes dihidupkan lagi. Karena memang begitu best sellerny buku tersebut

                   *

Analog dengan kisah Sherlock Homes, Dahlan Iskan mantan dirut PLN sekaligus wartawan senior, rupanya tergerak untuk menjadi "Sherlock Homes" dalam kasus 2T. Dengan cara kewartawanannya Dahlan lalu mengungkap bahwa Akidi Tio pengusaha Singapura dan Hongkong, ayah dari Heriyanti mmg memiliki harta sebesar 16 T yang tersimpan di Singapura.

Namun karena Akidi Tio sudah meninggal 12 tahun yang lalu, maka masalah harta dalam bentuk investasi di Singapura itu menjadi "tertutup" dan "gelap gulita".

Ini menurut Dahlan taklah mengherankan. Karena dunia bisnis memang sangat rumit dan penuh liku2. Apalagi dimusim pandemi seperti ini : "bagaimana bisa ngurus uang sebanyak itu?", kata Dahlan. Dan bila harta tersebut diperoleh dari suatu usaha dalam bentuk kerjasama dengan beberapa pihak lain, maka persoalan jadi lebih rumit lagi. Dan Heriyanti menurut Dahlan tampaknya terjebak dalam permainan para petualang Singapura

                  **

Sampai disini tampaknya pers sebagai pemberi informasi kembali dengan lagu lamanya : heboh sejak awal, namun sepi dan tanpa akhir.Tak jelas.

 Artinya,sebagai berita mulanya begitu hebohnya suatu kasus  tapi, tanpa ada penjelasan diakhir.Bagaimana sebenarnya endingnya kasus yang semula sangat menghebohkan secara nasional itu. Dalam dunia surat kabar istilahnya Cep kelakep 

Komentar