Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Demokrasi dalih

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sistim diartikan : suatu perangkat unsur yang satu sama lain berkaitan sehingga membentuk totalitas.

Sistim juga dikatakan sebagai pandangan yang teratur dari suatu teori, asas dll. Dengan demikian bisa diartikan sistim adalah suatu cara untuk mengatur suatu organisasi agar bisa efektif dan efisien.

                 *

Republik kita menganut sistim demokrasi yang mau tidak mau harus diakui : hasil nyontek dari  negara2 barat. It's oke kita nyontek. Karena kita memang tidak bisa menciptakan sistim negara yang berdasarkan pemikiran sendiri. 

Akhirnya,kita pun nyontek sistim demokrasi di negara2 barat seperti di Amerika, demokrasi liberal.

Celakanya,kita nyontek sampai ke "oncom2"  nya, sehingga apa yang dilakukan oleh masyarakt  disana, juga kita lakukan disini. Alias nyontek total.

Padahal budaya kita beda dengan budaya mereka. Azas negara kita adalah Pancasila. Jadi seyogyanya demokrasi kita pun  demokrasi Pancasila.

Sistim ini,demokrasi Pancasila, ditahun ',80an pernah digaungkan oleh prof.Mubiyarto dari UGM,tapi kemudian kempes ditengah jalan.Karena banyak yang menentangnya

Padahal, seharusnya nyontek pun perlu bijak : ambil yang baik2nya dan buang yang jeleknya. 

Seperti lagu2 barat yang populer disana,tapi kita sontek dengan mengaransir lirik dan instrumennya Sehingga bagi yang belum dengar tidak tahu kalau lagu itu hasil sontekan.

Padahal,asal usul terjadinya republik kita juga berbeda dengan mereka. Tapi kita menirunya secara hantam kromo sehingga apa yg terjadi dinega- ra mereka juga harus terjadi dinegara kita.

Itulah yang terjadi di republik sekarang ini. Sehingga demokrasi liberal kita adopsi menjadi demokrasi dalih tanpa malu2.

Dengan dalih demokrasi kitapun lalu beranggapan bisa ngoceh, bicara apa saja seenak udelnya.

Menghina,menghujat orang  lain tanpa tedeng aling2 dan tak ingin merasakan bagaimana perasaan orang lain bila dihina dan dihujat  dengan kata2 seperti itu.

Bukan itu saja, kelompok mayoritas pun bisa dengan seenaknya mencemooh agama lain yg minoritas. Tapi bila minoritas sedikit saja keseleo lidah punishmentnya pun tegas dan tak ada excuse. 

Padahal, katanya pemaaf.

Begitulah dalam usia 76 republik ini masih juga belum dewasa. Padahal bagi manusia seharusnya dalam seusia  itu harus sudah lebih  bijak baik dalam tutur kata maupun perilaku.*

oleh : Tek Ko Seng


Komentar