Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Perbedaan Keyakinan, dan Pengetahuan

 Perbedaan Keyakinan, dan Pengetahuan.

Tadi malam saya melihat sebuah topik di YouTube tentang  Keyakinan dan Pengetahuan. 

Menurut youtuber nya, keyakinan itu adalah bla bla bla..., dan pengetahuan itu bla bla bla......

Saya tak ingin menuliskannya lagi. Karena itu ada di youtube,mungkin banyak yang sudah melihatnya

Dalam membaca atau mendengarkan,sy selalu berusaha netral. Maksudnya saya tidak ingin menelan begitu saja apa yang telah dikatakannya, sekalipun  penulisnya ilmuwan atau cendikiawan. 

Tapi saya juga tak ingin apriori. Saya baca dan dengarkan dulu dengan baik sampai saya bisa mengerti apa yang telah dikatakannya.

Saya pelajari dulu,  setelahitu saya telaah sesuai dengan kemampuan nalar dan berfikir sy. Krn saya selalu memakai teori : ambil yg baiknya, buang yang buruknya. Siapapun penulisnya,atau  youtubernya yang bicara.

                  *

Keyakinan menurut saya adlh sesuatu yg  privat yang sangt personal dan memiliki hak prerogratif. Karena dia sama sekali tak merugikan orang lain.

Karena itu soal keyakinan orang lain tidak perlu dan tidak harus menginter- vensi seseorang, apalagi memaksa,kecuali kalau diminta, karena yang bersangkutan tidak tahu atau  ingin diberitahu.

Sebab,  keyakinan pada hakikatnya adalah mutlak hak seseorang. Dia mem punyai hak untuk merasa yakin atau tidak yakin akan sesuatu yang akan dipercayainya.

Andaikan ada orang yang ingin memaksa orang lain - apakah itu teman atau saudaranya - agar mau mengikuti keyakinannya,apalagi dengan nada "ancaman" dgn berkata : kalau tidak, nanti akan masuk neraka, itu adalah suatu hal yang sangat keliru dan tak boleh dila-kukan. 

Karena, orang yg dipaksa bisa sj menjawab  : "kalau aku masuk neraka emang ngajak2 kamu?  Kan aku sendiri yg msuk neraka?".

Jawaban yang seperti itu malah akan menimbulkan polemik dan konflik. Dan akan terasa lebih menyakitkan bila kita mendengarnya. Karena kita, yang semula merasa bermaksud baik ternyata direspon secara sangat tidak dewasa oleh org ln.

Saya pernah mendengar  orang tua kandung sampai bermusuhan dgn anaknya sendiri karena anaknya  sotoy ,maksa, mengajak ortunya agar ikut aliran agama yang sedang dianutnya. Pdhl mereka menganut agama yang sama. Hanya berbeda aliran saja.

Saya pikir ini keterlaluan. Tidakkah sang anak ingat kalau dia bisa sampai besar dan dewasa, bisa mengenyam pendidikan, sukses, kaya, karena jasa orang tuanya?

Dan lagi, masalah keyakinan adalah hak seseorang, tak usah di-utik2. Apakah seseorg mau memeluk agama A,B,C, atau D,itu adalah haknya masing2.Dengan kata lain : otoritasnya. Setiap orang punya hak  untuk berbeda dalam menentukan pilihannya masing2. Dan satu sama lain sebaiknya tdk selalu saling mengganggu , saling mengejek

Meski mereka masing2 berbeda dlm keyakinan, mereka seharusnya hidup berdampingan,rukun, dan saling tolong menolong, menghargai satu sama lain.Tidak saling menya-lahkan, menjelek2kan.

Dengan begitu mereka akan hidup damai, tenang sesuai dgn keyakinannya masing2 dan hidup akan terasa sangat harmonis.

Itulah sebenarnya inti dari kehidupan manusia, agar kerukunan dan kedamai- an selalu terpelihara  dan terjaga - sepanjang masa.

Hal lainnya adalah : keyakinan tak usah dianalisa secara logika. Karena orang bisa saja yakin hanya berdasarkan kepercayaan dan imannya

Oleh sebab itu,keyakinan (iman) sebetulnya sama sekali tak memerlukan reasoning dan logika,dan penelusuran scra analitis yang mendalam, krn dia datang disebabkan oleh adanya dorongan dari dalam  freedom from within kalau menurut bahasanya filsafat.

Karena mmg iman tak mungkin untuk bisa dianalisa secara logika karena akan  dead lock. Sesungguhnya,keyakinan,  iman, hanya cukup dengan percaya. Selesai.

Berbeda dengan science atau ilmu pengetahuan yg memang memerlukan data empirik dan analitis yang sangat mendalam. 

Seperti yg dikatakan oleh seorang filsuf terkemuka David Hume, kelahiran Scotlandia 1711, yang mengkritik pendapat para filsuf2 lain seperti Socrates, Plato, Voltaire, Immanuel Kant dll. 

David Hume  mengatakan bahwa apa yang telah mereka katakan hanyalah sekedar halusin.



Komentar