Tanpa Batas
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Demokrasi. Apakah sistem ini yang terbaik bagi suatu pemerintahan?
Apakah lebih baik dari sistem kerajaan yang absolut, dari yang otoriter dan diktator?
Pertanyaan ini menarik dikemukakan karena demokrasi, kata inilah yang paling sering diucapkan para politisi oposisi dan para aktivis di negeri kita.
Demokrasi yang dalam bahasa asingnya democracy, adalah merupakan adopsi dari bahasa Yunani; demos - Kratos (yang berarti kekuasaan ditangan rakyat), dan kita sebagai negara dunia ke-3 juga ikut-ikutan nyontek sistem tersebut karena telah menganggap sistem demokrasilah yang terbaik.
Ketika masih jaman Yunani kuno, kedaulatan ditangan rakyat seperti yang betul betul bisa dilaksanakan.Yunani kala itu masih negara kota dengan sebuah lapangannya di Athena, dan penduduknya masih sangat sedikit sekali. Pada waktu itu, bila hendak memutuskan suatu kebijakan,rakyatnya berkumpul di lapangan tersebut, sehingga setiap orang bisa dengan bebas menyampaikan gagasan/ pendapatnya langsung.
Sekarang, dimana mana penduduk sudah luar biasa banyak. Karena itu tak mungkin lagi orang bisa menyampaikan pendapatnya secara langsung. Maka dibentuklah suatu lembaga perwakilan rakyat yang bernama DPR. Dengan adanya lembaga ini,orang tak bisa lagi menyampaikan pendapatnya secara orang per orang dan langsung, tetapi harus melalui lembaga tersebut.
Tapi dengan dalih hak asasi manusia, demokrasi dinilai suatu sistem dimana orang bisa dengan bebas menyampaikan pendapatnya sebebas bebasnya tanpa rasa bersalah dan harus takut.
Hanya saja,karena di negara2 dunia ketiga, kesadaran,tingkat pendidikan, serta intelegensia masyarakatnya sangat majemuk dan penuh dengan keterbatasan,maka dalam hal kualitas menyatakan pendapat sepertinya masih terkendala oleh keterbatasan tersebut.
Seperti yang telah dikatakan Rocky Gerung ketika presiden Jokowi mengenakan pakaian adat suku Baduypada acara kenegaraan di hadapan para anggota MPR, DPR dan DPD.
Rocky mengatakan: pakaian adat suku Baduy adalah pakaian adat yang berkelakuan biadab , bernilai sampah. (https://referensiberita.pikiran-rakyat.com/politik/pr-1212413550/rocky-gerung-kritik-jokowi-pakaian-adat-dengan-kelakuan-biadab-netizen-berang).
Hemat saya,tak sepantasnya Rocky berkata begitu. Meski tak ada kata pres. Jokowi. Tapi yang jelas, saat itu pres.Jokowi sedang mengenakan pakaian adat suku Baduy.
Disinilah sebenarnya distorsi terjadi. Demokrasi lantas diartikan orangbisa bicara semau -mau seenak udelnya tanpa batas. Padahal, demokrasi adalah hak dan kebebasan orang menyatakan pendapat, tapi tetap harus memperhatikan budaya yang bernilai luhur. Seperti kata peribahasa: dimana kaki berpijak disitu langit dijunjung.
Maka sebenarnya, tidaklah mengherankan bila kualitas demokrasi sebagai suatu sistem, dalam hal menyampaikan pendapat hingga saat ini masih sangatrendah dan dalam tahap angan2, cita2, harapan dan tujuan, meski sudah berada di abad modern.
Bahkan di negara negara yang sudah maju dan pelopor demokrasi pun, faktanya masih carut marut, belum sesuai dengan harapan.
Di Abad modern ini, dengan dalih demokrasi, orang kemudian menyatakan dan menyampaikan pendapatnya menjadi tanpa batas melewati nilai2 budaya,peradaban, moral, serta tata krama.
Itulah yang telah terjadi.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar