Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

PRAHARA

Memasuki bulan ramadhan berarti kita memasuki dunia miracle, keajaiban, ghaib, dunia keyakinan,kepercayaan.

Dalam dunia ini kita tak harus membahasnya secara akademis, ilmiah, dengan data2 empirik apalagi secara nalar dan logika.

Tak akan bertemu.Tidak akan bisa nyambung. Sebab, masing2 punya warna, frekuensi dan jalannya sendiri2. Punya rel dan gelombang sendiri2 yang ber-beda2. 

Miracle, diluar logika dan nalar. Tak bisa dianalisis secara empirik. Mustahil. Sampai kapanpun juga masalah2 yang miracle yang ghaib,tak akan bisa bertemu dengan nalar. Berbeda dengan eksakta, memang harus ada nalar, pembuktian yang bisa dihitung secara pasti berdasarkan data empirik Harus eksak. Bila tidak, tak patut  dinamakan ilmu pasti.Ilmu eksakta.

                   *

Itulah perbedaan science dan teknologi dengan yang miracle dan ghaib. Yang satu bisa dihitung secara matematis yang satunya lagi tak bisa.Tapi hanya bisa dilakukan dengan keyakinan dan kepercayaan yang total.

Perbedaan inilah yang membuat orang akhirnya hanya mem-buang2 waktu,tenaga, berdebat tak henti2 tanpa akhir,tapi tanpa  titik temu.Bahkan yang terjadi seringkali  berujung dengan konflik.

Masalah keyakinan dan kepercayaan akan agama misalnya. Sebenarnya itu urusan privat, urusan pribadi, personal,yang tak perlu diutak-atik dan dipermasalahkan. Seperti halnya lambang negara kita bhineka tunggal Ika. Ber-macam2 aliran tetapi satu tujuan.

Maka,akan keliru bila agama lalu dipolitisasi, dilibatkan dalam dunia politik.Pasti yang akan menonjol kaidah2 politik.

Sementara kaidah2 agama akan tersisihkan oleh kaidah2 politik.

Karena itu kita tak bisa memaksakan orang lain agar mau mengikuti apa yang kita percayai dan yakini,karena orang lain pun memiliki keyakinan dan kepercayaannya masing2 - yang berbeda2

Disinilah sebenarnya letak permasalahannya : kenapa sering terjadi gesekan dan konflik yang diakibatkan perbedaan pendapat,keyakinan dan kepercayaan.

Padahal bila masing2 pihak menyadari dan meyakini kalau keyakinan dan kepercayaan bukan masalah yang  harus dianalisis secara nalar dan logika,dan masing2 bisa saling menghargai, maka bisa dipastikan kerukunan, kedamaian,akan terpelihara,terjaga.

Sekali lagi: dunia nalar dan logika,adalah yang bisa dianalisis secara empirik. Berbeda dengan dunia miracle dan ghoib. yang hanya bisa diterima, dilakukan dan dipelihara berdasarkan keyakinan , kepercayaan yang  individualistis. Memaksakan keduanya akan berakibat prahara.




Komentar