Pengawasan yang lemah
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dalam mengatasi masih langkanya minyak goreng (migor) curah dipasaran, pemerintah akhirnya memutuskan memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Bantuan akan diberikan kepada para pedagang gorengan,kelompok PKH (Program Keluarga Harapan) sebesar 100 rb/bln yang akan diberikan sekaligus untuk 3 bln.
Kenapa pemerintah akhirnya memberikan BLT ?.
Jawabannya : pemerintah kewalahan dalam mengatasi langkanya migor curah yang meskipun sudah disubsidi dengan harga 14rb/ltr,tapi masih tetap langka dipasaran.
Dan rakyat harus antri berjam2 untuk bisa membelinya. Itupun tak semua yang antri bisa kebagian karena stoknya yang sangat terbatas.
Kenapa stok migor curah masih terbatas,padahal harga 14rb itu sudah disubsidi pemerintah?
Jawabannya juga mudah, karena migor curah pun masih tetap menghilang karena banyak ditimbun.
Kenapa masih ditimbun? Karena migor murah bisa "disulap" jadi minyak kemasan yang harganya bisa dijual hampir 2 kali lipat (24rb/ltr) dari harga migor curah yang disubsidi.
Inilah yang terjadi yang dilakukan oleh para pengusaha/pedagang besar migor,ketika harga CPO internasional tinggi,ketika terjadi disparitas harga jual tinggi didalam dan diluar negeri.
Pertanyaan berikutnya : kenapa para pedagang migor bisa nakal,bisa menyulap migor curah menjadi migor kemasan?
Jawabannya juga mudah: sangat lemahnya pengawasan di bidang distribusi. Migor curah subsidi yang seharusnya sampai ke masyarakat konsumen ternyata masih tetap menghilang karena ulah pedagang/pengusaha nakal.
Itulah kelemahan kronis yang selalu terjadi di republik tercinta ini : pengawasan.
Bantuan/niat baik apapun yang dilakukan pemerintah bila pengawasannya masih seperti ini akan mubazir.
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar