Collective Unconscious
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Malam ini tiba2 saya teringat akan kenyataan: direpublik ini, setiap 5 th diadakan pemilu. Rakyat memilih para wakilnya (DPR ) dan presidennya.
Timbul pertanyaan,sudah benarkah dan tepatkah mekanisme pemilihan seperti itu? Bukankah mekanisme seperti itu hanya memberikan kesan se-akan2 demokratis tapi sebenarnya hanya menghambur-hamburkan biaya. Tapi hasilnya sama sekali tak efektip, tak sesuai dengan biayanya.
Pemilu 2019 pemerintah telah menggelontorkan dana 25 trilyun,yang hasilnya hanya seperti ini : korupsi semakin merajalela,riuh dan gaduh tak henti2,harga2 terus meningkat,dst dst.
Pemilu tahun 2024 konon biayanya akan menelan Rp.100 trilyun lebih. Wah! alangkah besar dan akan sangat bermanfaat bila biaya itu digunakan untuk hal2 yang bisa mensejahterakan rakyat.
Sampai disini saya lalu teringat akan idenya seorang filsuf sekaligus juga psikolog bernama Carl Gustav Jung tentang apa yang dinamakannya Collective Unconscious (ketidak sadaran yang kolektif).
Yang dimaksud dengan ketidak sadaran kolektip adalah: tak disadarinya secara kolektip bahwa itu adalah suatu kekeliruan.
Menurut Jung, ketidak sadaran kolektip terjadi karena adanya kebiasaan dari para terdahulunya yang diwariskan berlanjut secara turun temurun.
Pemilu 5 tahun sekali yang biayanya sangat besar dan belum terlihat efektivitasnya itu adalah salah satu contoh dari ketidak sadaran kolektif.
Sebab,yang terjadi adalah rakyat memilih kucing dalam karung. Rakyat secara keseluruhan tidak mengerti apa dan siapa, bagaimana calon yang akan dipilihnya. Apalagi tentang akhlak, moral, kapabilitas, integritasnya.
Boro2. Tahu pun tidak.
Karena itu, ketimbang rakyat harus memilih orang2 yang sedang berada di dunia "maya", barangkali akan sangat hemat bila yang memilih para wakil rakyat dan presiden itu untuk sementara adalah para intelektual,pakar yang cerdik pandai (misal:10rb para intelektual, pakar).
Sebelum ditemukannya sistim baru yang hemat dan efektif.
Dengan begitu biaya jadi sangat hemat. Karena bagi rakyat, siapapun wakil dan pemimpinnya, yang penting hidup aman, nyaman tentram, damai dan sejahtera. Itu saja.
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar