Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Permasalahan Yang Complicated (7)

Masalah berikutnya  pertanyaan : bagaimanakah  sebenarnya  politik Jokowi setelah kelak  ia tak lagi menjadi presiden,tak memiliki power?

Langkah politik Jokowi belakangan inilah barangkali yang kemudian bisa menimbulkan multitafsir dikalangan para politisi dan para pengikutnya.

Seperti multitafsir tentang manuver2 yang sedang dilakukannya. Orang bisa  saja beranggapan kalau dansa2 politik yang dilakukan Jokowi, sebagai cara untuk meninggalkan PDIP, membentuk kekuatan baru. 

Karena terlihat lebih berpihak dan mendukung Prabowo ketimbang Ganjar. Jokowi juga selain menempatkan Kaesang sebagai Ketum PSI, juga mengarahkan  relawan Projo dan Samawi agar  mendukung Prabowo.

Ketika para kader senior di PDIP melihat apa yang sedang dilakukan Jokowi dan bertanya kepada Mega : sampai kapan Jokowi akan melakukan  dansa2 politiknya? Dengan tenang dan diplomatis Mega  menjawab : "sampai musiknya selesai....".

Tetapi ada juga yang menafsirkan kalau langkah politik Jokowi sekarang ini sedang menunggu momentum untuk bisa memperpanjang masa kekuasaannya sebagai presiden, setelah isue gagasan 3 periode tenggelam, kandas ditengah jalan.

Penafsiran macam2 seperti ini bisa dimengerti karena apa yang sedang terjadi sekarang ini juga terkesan ada pihak yang sedang melakukan devide et impera terhadap PDIP.

Selain ada juga yang berpendapat kalau Jokowi meski sudah tak jadi presiden ingin tetap menjadi king maker.   Ingin menempatkan kedua anak dan mantunya agar tetap berkiprah dan sukses didunia politik.

Multi tafsir lainnya  ketika hakim ketua MK Anwar Usman,adik ipar Jokowi, dinilai khalayak secara janggal telah membuka "jalan tol" bagi keponakannya,Gibran, untuk bisa maju menjadi cawapresnya Prabowo.

Lantas bagaimana, apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam peta politik ditanah air kita  sekarang ini?

Apakah akan terjadi : Gibran sebagai cawapresnya Prabowo? Apakah benar Jokowi sedang mengharapkan adanya momentum agar bisa memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden?

Apakah benar Kaesang sebagai Ketum PSI tak akan mendukung Ganjar , tetap akan mendukung Prabowo?

Apakah benar para relawan Jokowi Projo dan Samawi,juga akan tetap mendukung Prabowo ,bukan Ganjar?

Terlalu banyak pertanyaan yang timbul sehubungan dengan langkah politik Jokowi akhir2 ini. Pertanyaan2 yang tidak mudah untuk bisa memperoleh jawaban yang benar. Selain Tuhan dan Jokowi sendiri yang tahu.

Sehingga timbul asumsi2 dan spekulasi yang tak karuan beredar dimedia massa. Karena dunia politik selain penuh dengan trik dan akal bulus, seni  berbagai kemungkinan, juga  acap penuh misteri.Seperti juga kata peribahasa usang : dalam laut bisa diduga,dalam hati siapa  tahu.

Tapi yang jelas,bila pilpres 2 putaran, dan diputaran ke 2 Prabowo bertarung head to head dengan Ganjar, yang terjadi adalah all the president man. Karena sebenarnya keduanya adalah pengikut Jokowi.*

Selengkapnya:

Permasalahan Yang Complicated (1)

Permasalahan Yang Complicated (2)

Permasalahan Yang Complicated (3)

Permasalahan Yang Complicated (4)

Permasalahan Yang Complicated (5)

Permasalahan Yang Complicated (6)

Permasalahan Yang Complicated (7)



Komentar