Tabula Rasa

 Pertanyaan : apa yang menyebabkan seseorang bisa terpilih jadi presiden?

Karena kemampuan mesin politik partai yang mengusung capresnya. Apa lagi?  

Karena figur calonnya yang disenangi rakyat. Apa lagi?

Karena kemampuan logistiknya. Lantas darimana partai memiliki logistik  besar untuk membiayai kampanye politiknya? 

Dari para donatur yang rata2 adalah pengusaha besar.

Apakah partai menerima bantuan dana dari para pengusaha itu gratis?   Tentu tidak. 

Dalam hal ini berlaku take and give. Para pengusaha memang gambling. Bila partai yang dibiayainya menang,akan memperoleh proyek2.

Tetapi bila kalah, pengusaha akan jeblok. Dana yang telah dikeluarkanya kelaut alias asin, karena tak mungkin bisa ditarik kembali,seperti yg telah dialami Sandiaga Uno.

                     *

Lantas apa itu mesin politik? Mesin politik adalah sekumpulan orang2 yang terorganisir yang menggerakkan para tokoh masyarakat untuk mempengaruhi rakyat agar mau memilih partainya/ calonnya.

Sekumpulan orang2 yang bergerak, berusaha untuk bisa memenangkan calonnya namanya tim sukses.

Dengan keterangan tersebut diatas kita lalu bisa menyimpulkan bahwa suatu partai atau calon yang ingin memenangkan pertarungan dalam pemilu,tidaklah bisa dilakukan secara ujug2  dan mendadak, tapi perlu persiapan yang lebih dini,yang matang.

Itu sebabnya,meski pemilu masih 3 tahun lagi para tokoh partai sudah mulai sibuk mempersiapkannya dari sekarang. Karena masing2 partai ingn menang.

Jadi sebenarnya keliru kalau ada yang berkata : Pemilu masih 3 tahun lagi sudah ribut dari sekarang Justru dalam masa 3 th inilah mereka, partai2, mempersiapkan diri agar bisa memperoleh kemenangan.

Pertanyaan berikutnya ;

Kenapa partai2 harus lebih dini mempersiapkan diri dan harus berkampanye segala? Padahal biayanya sangat besar.

Karena sebenarnya,rakyat itu tabula rasa ( baca :kertas putih),tergantung siapa, apa yang ditulisnya di kertas. Ditulis warna merah kertas akan merah ditulis biru akan biru.

Jelasnya: Rakyat itu meski ada,berwujud, tapi sebenarnya abstrak. Yang konkrit adalah para tokoh  masyarakat.

Dalam artian, merekalah yang menggerakkan rakyat, harus memilih apa, siapa. Jelasnya lagi : sangat tergantung dari kemampuan  tokoh masyarakatnya.

Karena sebenarnya,merekalah yang sangat berperan dalam pemilu, di masyarakat yang underdeveloped.

oleh : Tek Ko Seng