Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Habit Dimasyarakat

Habit artinya kebiasaan. Kebiasaan seseorang atau masyarakat yang dilakukan secara ber-ulang2 dalam jangka waktu yang cukup lama.Habit terjadi dimasyarakat disuatu negara di pemerintahan yang umumnya terjadi di negara2 berkembang. 

Misalnya,situasi politik di suatu negara yang sejak mulai merdeka hingga kini seringkali tak stabil. Tak ada kesinambungan suasana yang aman,dan nyaman, tentram, damai. 

Para politisinya selalu saja bertikai,saling menjelek2an dan saling menjatuhkan antara rezim yang satu dengan rezim yang lain.Padahal sebenarnya alangkah indah dan cantiknya bila disuatu negara suasana situasinya aman,damai.

Kenapa disuatu negeri seringkali riuh,gaduh dan kacau? Stabilitas sering goyah dan situasi sering tak aman,tak nyaman?

Karena para pejabatnya banyak yang tak jujur,dan tak punya niat yang  baik. 

Banyak yang korupsi, menggasak, merugikan  uang negara. Padahal uang negara yang ada di APBN itu sebagian besar uang rakyat. Hasil dari perolehan pajak rakyat. 

Jadi artinya para pejabat atau politisi itu hidupnya bisa kaya dan mewah tapi hasil dari menggasak mencuri uang rakyat.

Begitu pula  politisinya ada yang ingin berkuasa tapi tak ingin mengikuti aturan, ketentuan yang sudah dibuat, disepakati bersama. 

Inginnya dompleng sana dompleng sini tak ingin bikin partai. Lebih senang jadi jockey dan membikin onar serta keributan dan anarkis. Lalu jaga muntah. Orang lain yang ribut,dia yang memanfaatkan dan mengambil keuntungan.  

Setelah menang dan berkuasa,mereka eforia. Padahal,moral dan akhlak mereka pun setelah berkuasa sebenarnya sama saja, tak lebih baik dari pemerintahan yang telah mereka jatuhkan. Bahkan mungkin yang terjadi bisa lebih buruk 

Dengan dalih demi rakyat, untuk kepentingan dan membela rakyat mereka terus menerus berceloteh bergaung yang katanya demi keadilan hukum mesti ditegakkan. Padahal faktanya itu semua cuma  omong kosong, cuma dalih. Yang sebenarnya  mereka ingin merebut kekuasaan. 

Habit mereka dalam berpolitik  lebih senang memancing diair keruh ketimbang mengikuti aturan dan mengambil keuntungan daripada berjuang berbuat kebaikan mengambil simpati dari rakyat. 

Padahal semua aturan main sudah sangat jelas, sudah tertuang dalam undang2,hanya tinggal melaksanakannya saja.Tapi mereka enggan melaksanakannya karena lebih senang jalan pintas.

Itulah ciri2 habit para pejabat dan para politisi yang biasanya  terjadi di negara2 berkembang. Perilaku2 yang tak terpuji dan terjadi begitu lama ini  sudah menjadi habit, dan sepertinya sangat sulit sekali untuk dirubah.

                   *

Komentar