Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (2)

 Ini ditandai dengan Surya Paloh memberinya kebebasan pada Anies untuk memilih sendiri cawapres yang disukai dan dianggapnya bisa menang dalam pilpres nanti. Sementara Surya hanya dibelakang layar dan menyerahkan masalah maharnya kepada yang kepingin jadi cawapres.

Tentu saja ini akan membuatnya deadlock karena para bandar menilai, selain para cawapres dari kedua partai tsb (Pks dan Demokrat) tak memiliki nilai jual tinggi untuk  berhadapan dengan rivalnya dari kelompok Jokowi. Juga harapan ada nya partai lain dari kelompok pemerintah yang dinantikan bergabung tak kunjung datang. Padahal, bila ada 1 atau 2 partai saja yang bergabung, koalisi perubahan akan lebih kuat. 

Tanda lainnya, selain itu, Surya pun masih tetap berteriak kalau Nasdem se-olah2 masih mendukung pemerintahan Jokowi sampai tahun 2024. Ini artinya, bila koalisi perubahan Ini memang deadlock, Nasdem masih koalisinya pemerintah dan akan tetap aman.

Dengan tanda2 tsb juga bisa diartikan, selain ingin tampil sebagai koalisi perubahan dengan menampilkan Anies yang jelas2 sebagai antithesis, tokoh identitas, Nasdem yang sebelumnya partai kiri tiba2 dan mendadak jadi partai kanan.

Surya memang senior dalam berpolitik. Dia selain cerdas juga cerdik. Ketika awal2 Jokowi jadi presiden, Nasdemlah yang lebih dulu dan pertama kali mendukungnya sebelum partai2 lain dan terbentuknya koalisi Indonesia maju. 

Mencapreskan Anies di 2024 adalah untuk bisa memenuhi ambisinya untuk menjadi king maker walau dirinya tak menjadi presiden. Tampaknya dia sadar betul akan kemampuan dirinya. Meski  begitu, ini tak menyurutkan ambisinya untuk bisa menjadi king maker dan menyetir sang presiden dibelakang layar. 

Sebagai politisi senior yang juga jebolan golkar yang tak pernah jadi oposisi, begitu juga Nasdem yang dipimpinnya melakukan langkah politik yang sama dengan golkar : selalu berada diposisi pemerintah. 

Tapi tiba2 Nasdem keluar dari relnya................Selanjutnya

Artikel lainnya:

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (1)

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (2)

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (3)

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (4)


Komentar