Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Koalisi yang masih calon (5)

Anies pada saat berkampanye tak pernah mengemukakan visi misinya tentang perubahan yang dimaksud.  Apakah Anies bila terpilih jadi presiden tak akan melanjutkan pembangunan IKN yang bagi Jokowi merupakan legacy  setelah masa jabatannya berakhir. Menghentikan pembangunan infrastruktur atau proyek2 lainnya yang sekarang ini sedang gencar2nya dilaksanakan, atau apa? Tak pernah jelas dan tak terdengar dilontarkan ketika berkampanye. Tapi bila melihat aktivitasnya ketika masih jadi gubernur DKI, tampak apa yang telah dilakukannya memang  menyimpang dari kebijakan sebelumnya ketika Jokowi dan Ahok masih menjabat sebagai gubernur. Seperti normalisasi kali Ciliwung yang tak rampung,yang kini sedang dilanjutkan oleh pejabat gubernur DKI Heru Budi Hartono. Padahal untuk membangun infrastruktur secara nasional, begitu banyak biaya yang telah digelontorkan pemerintah. Bila  tak terjadi kesinambungan kebijakan antara yang telah dibangun dan direncanakan pemerintah sekarang dengan...

Koalisi yang masih calon (4).

Sayangnya manuver Surya ini terlihat paradoksal. Disatu sisi Nasdem masih ingin berkoalisi dengan pemerintah,tapi disisi lain Surya Paloh telah mengusung dan  mendeklair Anies menjadi capres. Jelas sekali Surya telah bermain di 2 kaki. Apalagi mengusung Anies yang bukan kadernya,dan semua tahu kalau Anies itu antitesis. Kesan ini tak bisa dipungkiri meski Surya bisa saja berkata : apa salahnya? Kan Nasdem masih konsisten mendukung Jokowi sampai akhir masa jabatannya?. Begitu mungkin cara berpikir Surya. Barangkali benar Nasdem masih koalisi pemerintah. Dan andaikan Anies kelak 2024 terpilih menjadi presiden,kan Jokowi sudah mengakhiri jabatannya,tak lagi jadi presiden. Justru disitulah letak permasalahannya. Meski Surya berkata masih tetap akan mendukung pemerintah hingga masa jabatan Jokowi berakhir, akan tetapi yang sejak dini telah   mendeklair Anies menjadi capres,membentuk koalisi perubahan yang anggotanya adalah partai oposisi,Nasdem sebagai anggota yang masih koali...

Koalisi yang masih calon. (3)

Inipun sepertinya merupakan taktik dan strategi Surya Paloh dalam memainkan peran politiknya. Terjadinya saling ngotot antara PKS dan Demokrat dalam mengajukan cawapresnya merupakan peluang bagi Surya untuk mengayun dan mengambangkan keadaan agar koalisi tak segera buru2 terbentuk. Mengapa demikian? Mengapa Surya tak ingin segera mendeklarasikan koalisinya?Tampaknya situasi seperti itu merupakan momen yang baik bagi Surya untuk terus menerus me-ngulur2 waktu.  Apa manfaat Surya dengan me-ngulur2 waktu? dan apa peluang yang dimaksud? Manfaatnya adalah : pertama, mumpung waktu untuk mendaftar ke KPU masih lama,jadi masih banyak waktu bagi Anies untuk bersafari, kampanye ke wilayah2 di Indo. Dengan demikian,dengan semakin  populernya Anies, diharapkan secara elektoral Nasdem akan memperoleh cottail efect, memperoleh efek ekor jas, sehingga elektabilitasnya lebih meningkat. Kedua,sambil menunggu Anies terus menerus kampanya dan semakin populer, juga diharapkan ada partai2 lain dar...

Koalisi yang masih calon (2)

 Ada banyak kemungkinan yang bisa diprediksi. Kemungkinan pertama adalah Anies hanya akan dijadikan "katalisator" oleh Surya Paloh dalam upaya untuk menjadikan Nasdem sebagai partai yang berkuasa sehingga dirinya bisa menjadi  king maker, menggeser Megawati  meski Surya tak jadi RI 1 di republik ini. Sepertinya, inilah ambisi Surya Paloh setelah Jokowi tak lagi menjadi presiden. Dengan kata lain,ia ingin menggantikan posisi dan kekuasaan Jokowi, dengan mengangkat, mengendalikan Anies sebagai presiden dan membuat Nasdem menjadi partai teratas menggantikan PDIP. Karena itu untuk bisa mewujudkan cita2nya, hampir disetiap kesempatan Surya selalu berkata kalau Nasdem akan selalu mengawal dan akan mendukung pemerintahan Jokowi sampai diakhir masa jabatannya. Dengan kata lain, untuk bisa mencapai tujuan dan keinginannya itu Nasdem lalu bermain di dua kaki. Tetap berada dalam koalisi pemerintah, tapi sekaligus juga mulai melangkah dengan membentuk koalisi perubahan dan merekrut A...

Koalisi yang masih calon (1)

Masih ingat nama Prathiwi Soedarmono? Tahun 1986 dia adalah calon astronot wanita pertama Indonesia  yang akan bekerja sama dengan NASA untuk mendarat dibulan. Tetapi ketika pesawat ulang alik challenger itu meledak,rencana itu batal. Sebelumnya,media massa kala itu telah ber-kali2 memberitakan rencana pemberangkatan Pratiwi kebulan sehingga menjadi viral.  Namun hingga berapa lama ditunggu pemberangkatan Pratiwi ke bulan tak pernah terjadi. Sampai akhirnya pemberitaan itupun hilang,lenyap, ditelan waktu entah kemana.  Sejak itu Pratiwi kemudian memperoleh olok2 dikalangan para jurnalis dengan sebutan "mantan calon" astronot wanita. Calon kok ada mantannya he he... Pada 3 Oktober 2022 Surya Paloh bersama Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi capres untuk 2024. Seremonial deklarasi sangat meriah dan gegap gempita, dihadiri oleh begitu banyak awak media main stream maupun online, sehingga beritanya juga menjadi viral. Rencananya pengusungan Anies jadi capres Nasdem ...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (4)

Tapi masih ada juga kemungkinan lain misalnya: bagaimana kalau KIB dan KIR membentuk koalisi baru yang namanya koalisi sukses? Yang belakangan ini isuenya mulai terdengar. Atau PDIP berkoalisi dengan Nasdem dan PKB. Bisa juga kan? Tapi Demokrat dan PKS mau gabung kemana?  Ya terserah mereka. Yang jelas mereka kalau mau ikutan pemilu ya harus bergabung. Karena kalau mereka berkoalisi hanya berdua saja tentu tak memenuhi presidential T 20% . Yang jelas bila Ahy bergabung ke koalisi lain, mimpi untuk bisa menjadi cawapres harus sirna, dihapus, dan harus legowo hanya untuk bisa menjadi menteri saja misalnya. Begitu pula Anies kalau ditinggal Nasdem mau bergabung kemana? Ya terserah Anis juga. Itu haknya dia mau kemana , mau atau tidak ikut pemilu. Bebas. Tapi yang jelas mimpi Anies untuk bisa menjadi capres juga harus dihapus. Dalam waktu setahun ini memang ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa 4,3, atau mungkin hanya 2 poros saja yang akan bertarung di pemilu. Misalnya yang...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (3)

Sepertinya setelah bertemu dengan pres.Jokowi, Surya Paloh mulai ragu dan bimbang apakah keinginannya untuk membentuk koalisi perubahan dengan mengangkat Anies sebagai capres dan AHY atau Aher sebagai cawapresnya perlu dilanjutkan atau tidak. Sebab,menurutnya kedua cawapres tsb tak memiliki selling point tinggi sehingga kans untuk bisa menang dalam pemilu diragukan. Selain itu, ia juga kuatir bila ketiga menterinya direshuffle,karena itu merupakan kerugian bagi partainya. Maka ia lalu berfikir lain dan mencoba untuk balik badan. Seperti biasanya, Surya yang acap kali bergerak cepat, lalu mendatangi Airlangga Hartarto,Golkar, yang sudah membentuk KIB. Dan juga memerintahkan Ahmad Ali Waketum Nasdem  untuk mendatangi KIRnya Prabowo.  Dalam kesempatan yang sama Surya juga berkata secara terus terang kalau dirinya ingin bertemu dengan Megawati, yang dijawab oleh sekjen PDIP Hasto kristiyanto :  "boleh2 saja asal tak membicarakan capres...". Menjadi pertanyaan: apakah Surya Pa...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (2)

Dengan demikian bisa dikatakan akan ada beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama : akan ada 4 poros yang akan  ikut bertarung dalam pemilu 2024 nanti. Tapi PDIP meski bisa maju sendirian karena PT nya sudah memenuhi syarat 20%, pasti akan mengajak partai lain untuk berkoalisi, karena bisa beresiko kalah bila maju sendirian. Dan bila itu dilakukan PDIP, hanya akan ada 3 koalisi partai yang akan bertarung. Mereka adalah : koalisi perubahan yang mungkin akan mengusung Anies Baswedan dan AHY sebagai capres/cawapresnya. Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil sebagai capres/cawapresnya Koalisi Ind.bersatu. Prabowo,Muhaimin Iskandar dari koalisi Indo.Raya dan koalisinya PDIP dengan Puan Maharani,Ganjar Pranowo sebagai capres/cawapresnya. Tapi susunan dari ke 3 koalisi tsb tampak masih sangat mentah dan sangat rawan akan perubahan. Kenapa? Coba kita telaah secara awam masing2 koalisi satu -satu. Koalisi perubahan,ini koalisi yang sudah 4 bulan lalu Surya Paloh mendeklarasikan Anies sebagai c...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (1)

Perlukah masyarakat tahu tentang situasi politik ditanah air?  Perlu. Minimal tahu secara elementair perkembangan politik yang sedang terjadi. Meski pasif dan tak ikut dalam politik praktis. Kenapa perlu tahu? Sebab,bila masyarakat sama sekali tidak tahu dan tak mengikuti perkembangan politik (dalam pemilu masyarakat salah memilih pemimpin), maka pada akhirnya masyarakat luas jugalah yang akan menanggung resikonya.  Bila ini terjadi,maka yang akan menderita adalah masyarakat itu sendiri,yang hanya disebabkan oleh ulahnya para pemimpin. Sebagai contoh :  bila ditahun 1965 G30S berhasil dan menang,maka republik dan masyarakat Indo.akan menjadi negara komunis.  Maka taklah berlebihan bila masyarakat sedikit banyak perlu tahu tentang situasi politik yang sedang terjadi.                           Pemilu,yang akan menentukan nasib masyarakat luas,tinggal setahun lagi. Maka wajar bila para politisi yang s...

Akrobat Surya Paloh Yang Membingungkan

Surya Paloh memang cerdik dan cerdas. Dengan pengalamannya berpolitik selama 43 tahun di Golkar,yang dimulainya pada usia 16 tahun, dan ditambah dengan pengalamannya di Nasdem dari 2011 hingga sekarang,Surya memang layak disebut sebagai politikus senior dan kawakan. Maka,ketika dia tiba2 mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres,yang membuatnya banyak pihak terkejut,orang lalu  bisa mengatakan memang itu ciri khasnya Surya: selalu lebih dulu melangkah sebelum orang lain melakukannya. Contoh yang paling nyata: Nasdemlah yang mendukung Jokowi menjadi presiden sebelum partai2 lain mendukungnya. Namun idenya kali ini mendeklair Anies menjadi capres bisa dikatakan suatu gagasan yang aneh bahkan bisa dikatakan kontroversi. Betapa tidak,Nasdem sebagai salah satu partai dari koalisi pendukung pemerintah tiba2 mengangkat Anies yang semua tahu kalau Anies itu antitesis terhadap pemerintah. Tentu saja ini membuat partai2 koalisi, juga istana, terhenyak. Bagaimana mungkin partai pendukung ...

Teka Teki Pertemuan Jokowi & Surya Paloh (2)

Tapi benarkah issue reshuffle akan dilakukan Jokowi? Ini pertanyaan yang sangat menarik mendebarkan dan sekaligus sangat dinantikan publik. Sekarang kita lihat satu persatu. Melejitnya Anies menjadi capres  yang unstoppable jelas sekali tak terbantahkan dan mungkin akan mengkuatirkan istana serta partai2 lain.Ini bisa terjadi karena selain adanya sedikit kelompok masyarakat yang memang  menghendaki perubahan,Anies juga sangat getol bersafari, kampanye mendatangi daerah2 meski sebenarnya jadwal kampanye bagi partai2 belum ditetapkan KPU. Akan tetapi,meski begitu, secara defacto dan deyure sebenarnya yang namanya koalisi perubahan itu belum ada dan belum terjadi. Anies memang telah dideklarasikan oleh Nasdem menjadi capres. Tapi awalnya belum didukung secara resmi baik oleh PKS dan Demokrat. Baru belakangan Demokrat secara resmi mendukung Anies menjadi capres,yang belakangan disusul oleh PKS setelah mereka melihat Nasdem mulai mendekati koalisi Gerindra-PKB. Tapi,mendukung Anies...