Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Rekonsiliasi,Gimmick, Atau Dagelan? (2)

 Sayangnya Wira Wiri Surya Paloh hingga saat ini belum membuahkan hasil, meski sudah beberapa kader dihubungi, seperti Khofifah Indah Parawansa yang sekarang masih menjabat sebagai gubernur Jatim.

Khofifah ketika ditanya apakah bersedia menjadi cawapresnya Anies,dengan sangat diplomatis menjawab : "Masih ingin menjadi gubernur Jatim". Padahal sebenarnya mungkin  ia sungkan oleh Jokowi karena PKB adalah juga partai koalisi pemerintah.

Tampaknya,tak hanya Khofifah yang sungkan dan akan menolak terhadap tawaran Surya Paloh. Kader2 populer dari partai2 lain pun sama, akan sungkan oleh Jokowi yang popularitasnya kini 80% lebih.

Inilah yang membuat Surya Paloh pusing 7 keliling. Ia tak setuju bila AHY  yang jadi cawapresnya Anies,karena selain AHY belum berpengalaman dipemerintahan, elektabilitasnya yang masih rendah sehingga kuatir akan kalah.

Tapi hingga saat ini ia masih belum menemukan kader dari partai lain yang populer yang elektabilitasnya tinggi yang bisa memenangkan pertarungan pilpres 2024.

Dengan tingkat popularitas yang besar inilah maka tak heran jika Jokowi kemudian menjadi king maker dan dijadikan rujukan oleh partai2 koalisi pemerintah. Kita bisa melihat baik Prabowo, Airlangga,maupun Zulkifli Hasan,dalam melangkah tampaknya telah mengikuti arahan dari Jokowi.

Begitupula Sandiaga Uno dan Erick Tohir.Sama. Masuknya Sandiaga Uno ke PPP  mencalonkan diri jadi cawapresnya Ganjar serta Erick jadi cawapresnya Prabowo adalah juga arahan dari Jokowi. 

Hanya Surya Paloh yang mbalelo dan bermain di 2 kaki. Disatu kaki menyatakan Nasdem masih pro pemerintah,tapi dikaki satunya lagi mendirikan koalisi perubahan dan mengusung Anies sebagai capres yang jelas2 antitesa.

Langkah Surya ini membuat Jokowi jadi antipati terhadap Surya Paloh,dan ikut cawe2 dalam urusan pilpres. Sehingga Jokowi banyak dikritik: sebagai presiden telah cawe2 terhadap pilpres yang sebenarnya urusannya partai2. 

Jokowi mengetahui dikritik telah cawe2 bukannya melemah dan berhenti cawe2 bahkan dengan tegas menjawab; "sebagai pejabat publik saya akan terus cawe2".

Kenapa sebagai presiden  jokowi cawe2?

Tak seperti SBY ketika akan mengakhiri masa jabatannya. Karena Jokowi  tak ingin melihat Anies menjadi presiden yang antitesa dan republik ini mundur karenanya.

"Membangun republik ini bukan seperti pom bensin yang harus dari nol. Tapi harus meningkat, berkelanjutan",ucapnya.

Dipihak lain PDIP sebagai partai..............


Selengkapnya:

Rekonsiliasi,Gimmick, Atau Dagelan? (1)

Rekonsiliasi,Gimmick, Atau Dagelan? (2)


Komentar