Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Dibelakang Panggung (4)

Selain itu adalah  Anies Baswedan yang kini juga ekspektasinya tinggi,bila koalisi Ind.pecah kongsi bisa saja bergandengan dgn AHY sebagai cawapres

Demokrat, meski hanya memiliki 54 suara, bisa saja berkoalisi dgn PKS  50 suara ditambah Nasdem 59 suara.

Dengan jumlah 163 suara sudah bisa mengusung Anis dan AHY menjadi capres dan cawapres.

Dipihak lain Golkar dengan 85 suara, bisa berkoalisi dengan PKB dan PPP yang total suaranya 162 suara, bisa mengusung Airlangga Hartarto,yang juga sangat berambisi menjadi presiden, yang sejak kini sudah memasang baliho meski pemilu masih 3 th lagi.

Pendeknya, bila koalisi Ind.maju pecah kongsi, sedikitnya akan ada 3 capres/cawapres yg akan tampil dalam pemilu 2024. Yaitu:

Prabowo yg diusung PDIP, PAN dan Gerindra 250 suara, 

Anies 163 dan  

Airlangga Hartato 162 suara

Tentu,baik Anies, Ganjar maupun Airlangga bisa saja didukung oleh partai2 degan cawapres  yang berlainan,dan itu tergantung dari deal2, kesepakatan mereka masing2. Tentu,ini bisa terjadi bila  masa jabatan Jokowi tak lagi  diperpanjang. Dan dalam hal ini Jokowi bisa berlaku sebagai King makers

Namun demikian,bila kita melihat  cara bermain politiknya selama ini, Jokowi tak ingin koalisi yg telah dibinanya selama ini jadi pecah berantakan.

Kekuatan politiknya  yang melampaui Golkar di era Suharto inilah ,(kekuatan politik Golkar kala itu hny 74%), membuat lawan2 politiknya  terperangah.

Begitulah perkiraan peta politik di th 2024 nanti. Siapakah kira2 yang akan jadi pemenangnya?

Wallahu a'lam bishawab.

Karena politik selain berbagai kemungkinan bisa terjadi, juga akan sangat tergantung dari siapa figur yang dikehendaki oleh rakyat.Kita lihat saja. 

Selesai.

oleh : Tek Ko Seng.

Baca Juga: Dibelakang Panggung 1Dibelakang Panggung 2, Dibelakang Panggung 3, Dibelakang Panggung 4



Komentar