Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kesepakatan dibawah meja

 Kesepakatan dibawah meja.

Apa yang menyebabkan para pejabat korupsi, selain tamak dan serakah?

Jawabannya : Sistim

Sistimlah yang membuatnya begitu. Karena sistim,  selain  merupakan prosedur dan cara, tapi juga bisa menciptakan masalah

Menciptakan masalah?

Ya,sistimlah sebenarnya selain bisa memberikan peluang pada seseorang untuk bisa  menjadi, tetapi juga bisa mengaki- batkan terjadinya masalah

Bayangkan : untuk bisa menjadi bupati harus ada uang puluhan milyar. Gubernur ratusan milyar. 

Darimana uangnya?

Begitu pula untuk bisa diusulkan menjadi calon menteri.Tak tertutup juga kemungkinan adanya mahar atau janji yang harus disampaikan oleh sang calon pada yang menjadikan.

Dengan dalih untuk biaya operasional partai,maka seorang kader harus bisa menyiapkan logistik yang biasa disebut sebagai uang mahar.

Bila tidak,kecil kemungkinan sang kader untuk bisa dicalonkan dan bisa diangkat  menjadi pejabat di pemerintahan.

Lantas darimana uang sebanyak itu bs diperoleh?

Jawabannya juga sangat sederhana : dari para pengusaha kelas atas yang memang memiliki dana.

Apakah pengusaha yang yang membackup up pendanaannya bisa dengan mudah dan begitu saja mau menggelontorkan dananya yang terbilang besar itu?

Tentu saja tidak. Ada semacam kesepakatan "dibawah meja"  yang hanya diketahui oleh mereka saja.

Jelasnya,terjadi kesepakatan take and give diantara mereka. Ucapan : bila aku membantu, aku dapat apa? Bukanlah rahasia, aneh, dan baru kali ini kita dengar.Tapi memang begitulah galibnya dalam dunia politik.

Kita masih ingat ketika persiapan pilpres 2019. Yang ketika itu  partai Demokrat dan PKS lah yang sangat berminat  menyodorkan calonnya menjadi wapresnya Prabowo

Tapi dalam seketika Prabowo lantas menggandeng Sandiaga Uno yang diakuinya sendiri oleh Uno telah menggelontorkan dana hingga 1 triliun untuk biaya operasional.

Berbeda bila sistim yang diberlakukan adalah takadanya transaksional dengan pengusaha, tak adanya uang mahar yang diminta oleh partai.

Sehingga keserakahan dan keharusan utk memberikan balas jasa atau mengembalikan dana kepada penyandang, tak menjadi beban yg sangat memberatkan.

Begitulah sistim yang keliru akan berakibat dan menghasilkan out put yang keliru.

Kecuali bila sistim untuk rekruitmen pejabat dirubah sederhana.Tak lagi mengutamakan pendanaan, tetapi kualitas.

oleh : Tek Ko Seng                

Komentar