Blunder
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hidup adalah ada. Karena keber-ada-anyalah maka dikatakan adanya hidup.
Tapi dalam keberadaanya manusia harus selalu ada bersama. Sebab, hanya dengan ada bersama seseorang dapat menghayati dan mengembangkan adanya sendiri.Tanpa ada bersama hidup menjadi zonk, tak berarti apa2.
Itulah yang dikatakan Martin Heidegger,1889, dalam bukunya Being in time ketika memaknai tentang arti kehidupan manusia.
Sebenarnya, melakoni hidup sangatlah mudah, sederhana dan simpel. Dilahirkan, ada,tumbuh, berkembang, lalu tiada.
Dalam menjalankan kehidupan sebenarnya yang diperlukan hanyalah bergotong royong,saling bahu membahu terhadap sesama, berperilaku baik.
Karena seperti halnya yang terjadi dalam hukum alam semesta, kehidupan adalah : dari ada menjadi tiada. Inilah aksioma dalam hidup yang terjadi secara terus menerus, berkesinambungan.
Tapi faktanya orang lalu mempersulit diri sendiri. Selalu men-cari2 sesuatu yang tak diketahui,yang tak dimiliki. Tak henti2.
Padahal yang dicari,dan yang diperoleh hanyalah sesuatu yang sementara, yang tak akan pernah selesai karena memang tak berujung,tak bertepi.
Orang juga lalu tak henti2 dan tak pernah puas mencari, memperebutkan harta, tahta, wanita yang juga tak pernah selesai. Orang memaksakan diri melakukannya,se-olah2 hidup selalu ada.Tanpa akhir.
Inilah yang menyebabkan terjadinya malapetaka.
Ini juga yang mengakibatkan hidup ini menjadi blunder. Yang semula sebenarnya sangat simpel dan sederhana lalu berubah menjadi rumit dan sulit.
Inilah yang dikatakan Albert Camus 1913, dalam bukunya The Stranger,bahwa hidup ini absurd. Dan absurditas terjadi karena : hidup selalu berakhir pada kematian (tiada) .Absolut
Dan orang seringkali lupa
*
Komentar
Posting Komentar