Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kepiawaian Jokowi Dalam Berpolitik

Kemampuan Jokowi dalam berpolitik cukup mencengangkan juga. Betapa tidak. Sebagai politisi yang tak bisa dikatakan  senior dari Megawati - bahkan yunior - langkah Jokowi akhir2 ini tampaknya telah membuat Megawati cukup  kewalahan.

Pasalnya,semula Mega - seperti juga SBY terhadap AHY - sangat menginginkan agar anaknya  Puan Maharani sebagai trah bung Karno,di pilpres '24 bisa melanjutkan prestasi bapaknya,yaitu menjadi presiden.

Ini adalah rencana lama Mega. Sebelum uzur dan tiada untuk selamanya, Mega ingin melihat Puan bisa mencapai puncak prestasi politiknya yaitu sebagai presiden.

Akan tetapi faktanya, dari segi popularitas, Puan meski telah lama terjun dalam dunia politik,dan kini menduduki jabatan sebagai ketua DPR, elektabilitasnya tak begitu cemerlang dan tak bisa memenuhi syarat bila harus bertarung ditingkat pilpres.

Sehingga bisa dipastikan, meski Mega memaksakan diri Puan   ikut serta dalam pertarungan pilpres,dikuatirkan akan menderita kekalahan. Padahal Mega sangat menghendaki  agar PDIP bisa memperoleh hattrick dalam pemilu 2024.

Disisi lain,Jokowi yang melihat keinginan Mega yang sangat keukeuh agar Puan menjadi presiden menggantikan dirinya tentu merasa gerah akan keinginan ketua umum PDIP itu. Pasalnya, apa yang dikehendaki Mega terhadap Puan memang jauh panggang dari api.

Jokowi lalu membuat strategi politik yaitu mengumpulkan para ketua umum partai pendukung pemerintah yaitu : Golkar ,PKB,Gerindera,PAN dan PPP agar bersatu, berkoalisi untuk membentuk koalisi besar.

Tujuannya,selain membentuk barrier untuk menahan lajunya Koalisi perubahan yang dinilai akan mengancam kelanjutan pembangunan yang telah dirancang Jokowi, juga koalisi besar bermaksud  "mengepung" PDIP , agar Mega mau menyerahkan tiket capresnya kepada Ganjar Pranowo,tidak kepada Puan, seperti yang diinginkan Mega.

Mega,melihat manuver Jokowi seperti itu tentu saja merasa kalau PDIP telah dikepung oleh ke 5 partai tsb,dan merasa telah dikucilkan sehingga mau tak mau terpaksa mengikuti keinginan Jokowi.

Tampaknya strategi politik Jokowi telah membuahkan hasil. Mega se-akan2 telah skak-mat oleh permainan Jokowi, dan dengan resmi lalu  mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Inilah kemampuan Jokowi dalam bermain politik yang mungkin tak begitu banyak diketahui oleh orang2 disekitarnya.*

Komentar