Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Megawati Yang Rasional Dan Teliti

Setelah saya berasumsi Jokowi adalah politisi yang piawai dan teliti. Dan melihat langkah politik Megawati akhir2 ini, saya berasumsi Mega pun termasuk politisi yang rasional dan teliti.

Kesimpulan ini saya peroleh setelah saya melihat dari cara kedua orang tsb dalam  mencari solusi sekaligus mengeksekusi persoalan yang belakangan ini terjadi.

Saya bisa mengerti karena Mega memang politisi senior yang sudah lama malang melintang didunia politik dan sudah cukup kenyang dalam menghadapi berbagai masalah. Sejak era orde baru.

Begitu pula Jokowi dengan 2 kali pengalamannya sebagai walikota Solo,jadi gubernur DKI dan sebagai presiden 2 periode,membuatnya telah cukup banyak makan asam garam didunia politik

                                     *

Persoalan serius yang terjadi akhir2 ini dimulai dengan mengejutkannya langkah politik Surya Paloh yang secara tiba2 mendeklsrasikan Anies Baswedan sebagai capres dengan melibatkan PKS dan Demokrat.

Jelas sekali Surya Paloh dengan Nasdemnya telah bermain di 2 kaki. Bagaimana mungkin Surya mengatakan Nasdem tetap mendukung pemerintah tapi disaat yang sama mendeklair Anies sebagai capres yang didukung  oleh 2 partai oposisi. Sebagai partner koalisi ini sangat tak logis dan tak masuk diakal .

Bisa dimengerti istana dan partai2 pemerintah terhenyak melihatnya.Istana lalu menyimpulkan Surya Paloh dengan Nasdemnya mendadak telah berubah menjadi antagonis.

Langkah Jokowi sebagai pemerintah : membentuk barrier sebagai strategi politiknya untuk mengantisipasi dalam menghadapi kemungkinan buruk yang akan terjadi. Langkah itu dimulai dengan membentuk KIB dan KKIR sebagai bentuk antisipasi.

Persoalan terjadi ketika Mega keukeuh, ngotot ingin mengajukan Puan Maharani sebagai capres. Tentu keinginan Mega tsb secara politik sangat tak produktip bagi Jokowi dalam upaya mencari solusi menghadapi Koalisi Perubahannya Surya.

Jokowi pun kembali mencari solusi dengan membentuk Koalisi Besar yang terdiri dari 5 partai pemerintah. Yang terkesan telah mengepung Mega beserta PDIPnya.

Singkat cerita,melihat situasi ini Mega tampaknya sadar lalu mendusin bahwa dalam situasi politik seperti ini keinginannya untuk keukeuh menetapkan Puan sebagai capres adalah keliru. Mega lalu mendeklair Ganjarlah yang ditetapkan sebagai capres.

Tentu saja ini adalah langkah yang rasional dan sangat tepat dalam menghadapi lawan yang tak bisa dianggap enteng.

Langkah Mega ini ternyata berbalik: PDIP yang semula terkesan disandera oleh Koalisi Besar,kini berubah koalisi besarlah yang  tersandera oleh Megawati/PDIP.

                                   *

Komentar