Megawati Yang Rasional Dan Teliti
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Setelah saya berasumsi Jokowi adalah politisi yang piawai dan teliti. Dan melihat langkah politik Megawati akhir2 ini, saya berasumsi Mega pun termasuk politisi yang rasional dan teliti.
Kesimpulan ini saya peroleh setelah saya melihat dari cara kedua orang tsb dalam mencari solusi sekaligus mengeksekusi persoalan yang belakangan ini terjadi.
Saya bisa mengerti karena Mega memang politisi senior yang sudah lama malang melintang didunia politik dan sudah cukup kenyang dalam menghadapi berbagai masalah. Sejak era orde baru.
Begitu pula Jokowi dengan 2 kali pengalamannya sebagai walikota Solo,jadi gubernur DKI dan sebagai presiden 2 periode,membuatnya telah cukup banyak makan asam garam didunia politik
*
Persoalan serius yang terjadi akhir2 ini dimulai dengan mengejutkannya langkah politik Surya Paloh yang secara tiba2 mendeklsrasikan Anies Baswedan sebagai capres dengan melibatkan PKS dan Demokrat.
Jelas sekali Surya Paloh dengan Nasdemnya telah bermain di 2 kaki. Bagaimana mungkin Surya mengatakan Nasdem tetap mendukung pemerintah tapi disaat yang sama mendeklair Anies sebagai capres yang didukung oleh 2 partai oposisi. Sebagai partner koalisi ini sangat tak logis dan tak masuk diakal .
Bisa dimengerti istana dan partai2 pemerintah terhenyak melihatnya.Istana lalu menyimpulkan Surya Paloh dengan Nasdemnya mendadak telah berubah menjadi antagonis.
Langkah Jokowi sebagai pemerintah : membentuk barrier sebagai strategi politiknya untuk mengantisipasi dalam menghadapi kemungkinan buruk yang akan terjadi. Langkah itu dimulai dengan membentuk KIB dan KKIR sebagai bentuk antisipasi.
Persoalan terjadi ketika Mega keukeuh, ngotot ingin mengajukan Puan Maharani sebagai capres. Tentu keinginan Mega tsb secara politik sangat tak produktip bagi Jokowi dalam upaya mencari solusi menghadapi Koalisi Perubahannya Surya.
Jokowi pun kembali mencari solusi dengan membentuk Koalisi Besar yang terdiri dari 5 partai pemerintah. Yang terkesan telah mengepung Mega beserta PDIPnya.
Singkat cerita,melihat situasi ini Mega tampaknya sadar lalu mendusin bahwa dalam situasi politik seperti ini keinginannya untuk keukeuh menetapkan Puan sebagai capres adalah keliru. Mega lalu mendeklair Ganjarlah yang ditetapkan sebagai capres.
Tentu saja ini adalah langkah yang rasional dan sangat tepat dalam menghadapi lawan yang tak bisa dianggap enteng.
Langkah Mega ini ternyata berbalik: PDIP yang semula terkesan disandera oleh Koalisi Besar,kini berubah koalisi besarlah yang tersandera oleh Megawati/PDIP.
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar