Postingan

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Little Bit Complicated (7

Sebenarnya syarat PKS harus bisa memenangkan pertarungan itu lucu juga. Memang ada yang bisa tahu kalau pertarungan  akan menang atau kalah? Tak ada. Diatas kertas mungkin bisa, tapi bagaimana  pastinya tak ada yang bisa tahu. Barangkali syarat ini adalah cara untuk tak mendukung Anies jadi capres bila cawapresnya bukan dari PKS (Ahmad Hermawan).  Begitu pula AHY sangat keukeuh untuk bisa jadi cawapres, padahal secuil pun belum pernah duduk dipemerintahan baik di legislatif maupun eksekutif. Seharusnya sadar diri kalau pengalaman itu belum diperoleh,ditempuhnya. Karena keduanya berpendirian seperti itu maka komunikasi ibarat rel kereta api yang sejajar, tak kan bisa bertemu. Karena keduanya saling kunci.  Itulah yang telah terjadi hingga saat ini. Koalisi tak akan bisa dibentuk bila Demokrat tak setuju. Begitu pula bila PKS tak setuju. Karena salah satu saja tak ikut,tak setuju,  presidential treyschold 20% tak tercapai. Jadi sebenarnya persoalannya sangat simpe...

Little Bit Complicated (6)

Semula berhembus isue capres yang akan bertarung pada 2024 hanya 2 pasang saja,diharapkan pesertanya dari koalisi Ind.maju.  Ini dimaksudkan agar selain  tak terjadinya 2 putaran, menghemat biaya, juga agar tak terjadinya politik identitas seperti yang telah dialami pada 2019 lalu. Isue ini kontan membuat mantan presiden  SBY berang.  Karena   menurut Sby  ini adalah upaya untuk menjegal  agar oposisi serta  AHY  tak bisa mengikuti kontestasi pilpres. Itu sebabnya, setelah Nasdem  mendeklarasikan Anies jadi capres, Demokrat dan PKS sebagai partai oposisi segera merapat ke Nasdem untuk membentuk koalisi serta  mendeklarasikan cawapresnya. Tapi seperti yang telah terjadi, 2 kelompok ini yaitu PKS dan Demokrat tak kunjung sepakat dan pa-keukeuh2 (bhs Sunda : saling ngotot) masing2 kepingin jadi cawapresnya. Inilah yang  menyebabkan koalisi tak kunjung terbentuk yang kemungkinan akan terjadi deadlock. Bahkan perkembangan terak...

Little Bit Complicated (5)

Dan dalam waktu yang sangat singkat Anies kembali naik daun memiliki panggung meski sudah tak jadi gubernur lagi. Barangkali sudah sejak lama Surya ingin memiliki jagoan yang bisa dijadikan komoditas politik.  Karena sudah sejak lama pula Surya berkata kepada Jokowi : "Maaf di 2024 kita akan berbeda haluan.....".  Rupanya inilah yang dimaksud Surya dengan berbeda haluan, yaitu mengangkat Anies menjadi jagoan politiknya.  Dan Nasdem dengan motto restorasinya lalu mengusung Anies sebagai capres yang akan melakukan perubahan politik, yang berbeda dengan apa yang telah dilakukan Jokowi. Tentu sah2 saja apa yang ingin dikehendaki Surya Paloh dengan mengusung Anies sebagai capresnya sebagai komoditi agar maksud dan tujuan yang dikehendakinya bisa tercapai. Hanya saja semua tahu dalam berpolitik Anies itu dekat dengan siapa. Dan kelak siapa2 saja  yang akan  mendukungnya, partai dan ormas apa saja. Barangkali akan seperti ketika ia berhasil menjadi gubernur DKI dan men...

Little Bit Complicated (4)

 Sepertinya taklah rumit seperti yang dikatakan Refly Harun bahwa situasi politik sekarang little bit complicated (agak rumit). Tidak.Taklah demikian. Bila kita mengacu pada hasil beberapa lembaga survei (biasanya valid) hanya ada beberapa tokoh yang ekspektasinya tinggi dan layak untuk maju sebagai capres atau cawapres. Mereka adalah : Prabowo,dan Ganjar Pranowo. Prabowo jelas diusung oleh Gerindra. Ganjar seharusnya diusung oleh PDIP karena ia kader PDIP. Hanya karena Megawati ingin capresnya trah bung Karno, maka Puanlah yang di-gadang2 akan diajukan,meski ekspektasinya terbatas. Inilah masalah Megawati yang sebenarnya ia ciptakan sendiri yang akhirnya akan membuat keputusannya menjadi blunder. Sepertinya ia pun kini sedang berada di persimpangan jalan bahkan kebingungan manakah yang akan diusung jadi capres : Ganjar atau Puan? Sedangkan Anies Baswedan tiba2 ekspektasinya melejit setelah diusung oleh Nasdem. Maka pertanyaannya : kenapa Surya Paloh tiba2 mengusung Anies? Padahal ...

Little Bit Complicated (3)

Inilah sebenarnya kesalahan persepsi dari para tokoh2 politik di masing2 partai,terutama sekali para kandidatnya. Mereka beranggapan dukungan Jokowi itu serius ,meyakinkan. Padahal itu sebenarnya hanyalah sekedar  ucapan penyemangat dari seorang kepala negara,dan tentu saja sangat normatif. Masa presiden akan melarang salah satu atau beberapa kandidat yang ingin maju sebagai capres? Tentu tak elok. Atau secara terbuka mendukung salah satu kandidat yang disukai dan diinginkannya karena kelak dianggap dalam melaksanakan pemerintahan akan sejalan dengan apa yang sekarang sedang  dilakukannya. Seperti misalnya dibentuknya IKN di Kalimantan agar berkelanjutan.  Tapi tentu secara diam2 Jokowi sangat berkeinginan dan memilih penggantinya yang kelak bila terpilih akan bisa melanjutkan program kerjanya yang sekarang sedang dilakukan agar terjadi kesinambungan pembangunan. Selain itu ia pun tentu berpikir dan mempersiapkan seorang pengganti yang bisa menjaga serta melindungi diriny...

Little Bit Complicated (2)

Yang membuat tokoh2 politik jadi bingung dan ter-heran2,juga sekaligus timbul pertanyaan dalam diri mereka : pak Jokowi sebenarnya mendukung siapa? Dalam pertemuan dengan relawan Projo (Pro Jokowi) sepertinya mendukung Ganjar .Dalam acara Golkar se-akan2  merestui Airlangga Hartato,dan dalam acara Perindo  setuju bila Prabowo yang jadi presiden di 2024. Dengan adanya ucapan Jokowi ini, mereka yang berambisi jadi capres sepertinya kegeeran setelah namanya di-sebut2 oleh Jokowi. Bisa dimengerti karena yang mengatakannya adalah seorang presiden,orang R.I no 1 direpublik ini. Padahal secara diam2 Jokowi mungkin sudah mengantongi siapa sebenarnya yang sangat ia harapkan dan gandrungi sebagai pengganrinya. Dan ini sudah tentu akan disimpan dalam dirinya dan akan  dirahasiakan. Pertanyaannya : kenapa Jokowi sampai menyetujui semua kandidat yang oleh para lembaga survei di-sebut2 telah memiliki ekspektasi yang cukup tinggi? Sebagai seorang yang sudah menjadi presiden,meski diusun...

Little Bit Complicated (1)

Little bit complicated situasi politik sekarang ini. Itulah yang dikatakan Refly Harun,seorang youtuber sekaligus ahli hukum tata negara mengomentari hiruk pikuknya situasi politik saat ini. Tegasnya : situasi sedikit rumit. Komentarnya  itu dilontarkan sehubungan dengan pidato presiden Jokowi di acaranya Perindo belum lama ini yang kemudian menjadi viral dan heboh. Presiden Jokowi kala itu cerita tentang dirinya yang dimulai dari walikota Solo 2 periode, jadi gubernur DKi dan jadi presiden yang juga 2 periode. Seraya mengucapkan maaf kepada menhan Prabowo yang juga pernah jadi rival, lawan politiknya 2 kali, Jokowi lantas mengatakan: "tahun 2024 adalah jatahnya pak Prabowo", ujarnya yang disambut tepuk tangan oleh hadirin. Tapi justru karena ucapannya itulah yang membuat situasi politik jadi complicated. Respon dan komentar dari para pengamat dan tokoh2 politik pun lantas jadi riuh dan ramai.  Masalahnya, sebelumnya Jokowi pernah berkata : ".....ojo kesusu orang yang ak...

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (5)

Namun perlunya daya kritis dan mempertanyakan apakah hanya dibidang ekonomi dan bisnis saja? Tentu saja tidak. Tak hanya terbatas disatu bidang saja,tapi bidang2 lainpun seperti tentang berbagai aturan sosial budaya, paham,spritual, politik, hukum dll,perlu dikritisi , dipertanyakan. Benarkah? Apa gunanya dan manfaatnya dalam kehidupan? Untuk apa,kenapa mesti begini, mesti begitu? Apakah masuk diakal sehat atau tidak. Bisa diterima secara nalar atau tidak? Dan sederet pertanyaan lainnya yang harus diajukan  dan diolah dalam benak. Yang paling penting,bila kita memperoleh informasi,apapun itu, tidak langsung mempercayai meyakini, menelannya secara mentah2 dengan begitu saja. Seyogyanya sebelum diterima, mempercayai,meyakini,dan ditelan,sebaiknya  dikunyah dulu. Dibeuweung diutahkeun, atau diilo dulu kalau kata peribahasa orang Sunda. (dipikir serta direnungkan masak2, dalam2) sebelum  menelannya. Apa yang terjadi dimasyarakat meski sudah 77 tahun merdeka, tampaknya masalah...

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (4)

Dengan iming2 bunga yang cukup tinggi yaitu 10% per bulan. Sementara bunga deposito bank saja hanya sekitar 2% per tahun equivalent dengan 0,17% per bulan. Tentu saja tawaran investasi dengan bunga sebesar 10%/bln ini sangat menggiurkan terutama bagi yang memiliki banyak uang. Bila kita invest 100 juta saja bisa menghasilkan 10 juta per bulan. Apalagi bila invest 1 milyar dapat 100 juta/bln hanya dengan duduk manis.  Wah! sangat menggiurkan sekali. Karena itu bisa dimengerti bila khalayak, pemilik modal besar akan sangat tergiur dengan tawaran ini karena memang perolehannya yang cukup besar.  Apalagi  kini kegiatan usaha semakin sulit karena terlalu banyaknya kompetitor. Dan para pemodal,pengusaha sedang kebingungan mencari peluang bisnis yang bisa menguntungkan. Maka adanya investasi dengan bunga 10% tentu sangat menggairahkan. Tapi apakah investasi dengan memberi bunga sebesar 10% perbulan itu rasional? Tidak,sama sekali tidak rasional. Kegiatan usaha apa yang bisa memb...

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (3)

Kan lebih baik ia lakukan sendiri dengan uang dan aset yang telah dimilikinya hingga uangnya bisa menjadi berlipat ganda.  Taruhlah ia tak memiliki uang tunai tapi memiliki rumah,tanah, sawah atau asset lain yang bisa digadaikan ke bank untuk bisa memperoleh uang tunai. Kemudian uang tsb dilipat gandakan sekehendaknya, se-banyak2nya , sehingga ia bisa menjadi orang yang paling terkaya sedunia. Sendirian. Tapi itu tak dilakukannya,karena memang tak mungkin dan tak bisa dilakukan. Yang bisa  dilakukan adalah bila seseorang mencetak uang palsu. Tapi itupun  akan dipidanakan,sebab melanggar peraturan , undang2. Karena yang berhak mencetak uang hanya pemerintah. Itu sebabnya ketika di polres ia diminta untuk mempraktekkan caranya menggandakan uang,ia ngeles dengan alasan jin yang dipeliharanya tak mau dan tak bisa melakukannya di keramaian ditempat orang banyak. Padahal sebenarnya memang tidak bisa.  Begitu pula harta kekayaan crazy rich Indra Kenz yang sangat fantastis i...

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal (2)

Seperti kasus Binomonya Indra Kenz, Robot trading,Crypto dll adalah kegiatan usaha yang termasuk kategori spekulasi,judi, yang muskyl dan tak masuk akal selain bertujuan mengecoh dan mengelabui para anggotanya. Dengan menggunakan teknologi yang kini semakin piawai,mereka para petualang avonturir itu lalu memanfaatkannya sehingga bisa mengecoh dan mengelabui mereka  yang haus akan harta kekayaan dengan cara melalui jalan pintas. Contoh lain adalah hebohnya penggandaan uang yang telah dilakukan oleh Taat pribadi alias Dimas kangjeng,yang juga sangat muskyl dan tak masuk dilogika serta akal sehat.Namun banyak yang  mempercayainya sehingga timbulnya korban yang tak terkira. Mereka para anggota yang terlibat dengan perjudian Indra Kenz dengan kasus Binomonya, juga para anggotanya Dimas Kangjeng sungguh2 dan sangat jelas sudah tak lagi menggunakan nalar ,logika dan akal sehatnya. Kasus Binomo misalnya,mana mungkin bisa terjadi fairness bila sang bandar yang berada nun jauh disana da...

Perlunya Daya Kritis dan Mempertanyakan Segala Hal

 Sepertinya menarik sekali untuk dipertanyakan : kenapa sebagian besar masyarakat Indo.meski sudah 77 tahun merdeka masih masih bisa dan mau dibodohi? Ini terbukti dengan seringnya terjadi penipuan2 terhadap masyarakat kita yang dilakukan oleh sesama warga, bangsanya sendiri,serta terjadi ber-ulang2. Kita masih ingat bagaimana suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti First Travel yang telah  mengecoh,melakukan penipuan terhadap umatnya sebdiri sehingga banyak korban yang kehilangan uangnya hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Hanya dengan menggunakan artis terkenal, iming2 tarif umroh murah,bahkan ada yang gratis perusahaan tsb jelas2 telah berhasil mengelabui dan menipu warga,bangsanya sendiri dengan menarik keuntungan yang luar biasa besar. Bukan sekali dua x perusahaan2 jasa seperti itu dengan nama perusahaan dan trik yang berbeda mengelabui masyarakat kita. Sudah ber-kali2. Tapi anehnya, masyarakat tak jera2 dan selalu terjadi,dan terjadi lagi. Belum la...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (8)

 Sudah kadung mesra dengan PKS dan Demokrat kenapa mesti lama2 mendeklarasikan koalisi berikut capres dan cawapresnya? Begitu mungkin pendapat publik. Tapi justru itu, karena belum ada kesepakatan siapa yang akan jadi cawapresnya yang membuat koalisi berjalan sangat alot dan belum ada tanda2 akan segera berkoalisi.Padahal Surya Paloh sudah menjanjikan deklarasi cawapres akan diumumkan pada hari pahlawan 10 November ini. Faktanya,masing2 (PKS dan Demokrat) ngotot pa-keukeuh2 ( bahasa Sunda : tak ada yang mengalah) ingin menjadikan calonnya jadi cawapres karena kursi mereka di DPR memang tak jauh berbeda. Bahkan ada yang mengatakan bila PKS mau mengalah,menarik mundur cawapresnya (Aher),bila Anies menang jadi presiden akan diberi jatah 2 menteri. Tapi PKS tetap tidak mau. Menolak. Isue lainnya,salah satu partai oposisi kabarnya malah akan berbalik mendukung pemerintah. Apakah ini akan terjadi? Kembali ke adagium politik : tak ada yang tak mungkin dalam dunia politik. Bila ini terjadi...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (7)

Karena Aher yang kini menjadi wakil ketua majelis syuro PKS itu pun tampaknya tak menjanjikan tak tercatat elektabilitasnya  tak bergemuruh dilembaga survei. Dengan kata lain Aher tak lagi berdengung dikancah dunia politik nasional. Karena itu tak ada kelompok partai lain yang mengusulkannya selain PKS. Pada titik ini  tampaknya Anies bingung, mengingat kedua calon yang diajukan dilihat dari teori marketing tak memenuhi syarat. Dan sebenarnya juga itu  tak dia inginkan.Tetapi  karena pilihannya baru ada Ahy dan Aher, sepertinya komunikasinya pun hanya sekedar basa-basi saja. Itu sebabnya Anies lalu berkata : "jangan ter-buru2 menentukan cawapres". Sepertinya dia sedang blunder menghadapi situasi yang sedang terjadi saat ini. Masalahnya,Demokrat keukeuh mencalonkan AHY yang tak bisa ditawar lagi. PKS pun akhirnya mengerucutkan nama jadi Aher dari sebelumnya 5 nama yang disodorkan : Hidayat Nur Wahid, Akhmad Syaihu,Sohibul Iman,Irwan Prayitno dan Aher. Apakah akan ada ...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (6)

Sepertinya Ahmad Heryawan pun boleh dibilang setali tiga uang dengan AHY : tak memiliki selling point untuk pemilu 2024. Mantan gubernur Jabar 2 periode ini memang sempat harum dan populer juga dijamannya,ketika  masih menjadi gubernur Jabar. Dua periode jadi gubernur 2008-2013 bersama Dede Yusuf sebagai wagubnya, dan 2013 - 2018 bersama Dedy Miswar. Tapi begitu masa jabatannya selesai, rupanya selesai juga popularitasnya. Bak spirtus yang dituang,menguap, hilang lenyap dalam waktu sekejap. Karena tak memiliki panggung lagi. Juga tak terdengar karyanya yang spektakuler dan bergema selama jadi gubernur. Karena itu setelah kehilangan panggung publik pun cenderung dan akan cepat sekali melupakannya. Sampai disini saya ingat produk obat sakit kepala ditahun '60an. Ketika itu siapapun yang merasa demam dan pusing kepala selalu beli Naspro. Saking terkenal dan lakunya Naspro kala itu, sampai lupa, mengabaikan promosinya. Dalam keadaan begitu muncul bodrex yang fungsinya sama dengan Naspr...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (5)

AHY yang nama lengkapnya Agus Harimurti Yudhoyono adalah berlatar belakang militer. Resign dari militer  ia lalu mengikuti pertarungan gubernur DKI pada 2017 yang diusung oleh kelompok Cikeas  (Demokrat,PPP PAN dan PKB), namun hanya meraih 17,02% yang kalah diputaran pertama melawan Ahok-Jarot dan Anies -Sandiaga Uno. Meski memiliki sederet gelar dan prestasi di militer, AHY sama sekali tak pernah menduduki jabatan sipil dipemerintahan baik eksekutif,legeslatif , yudikatif. Karena itu AHY tak populer di publik. Selain belum lama terjun dalam politik praktis, publik pun tak mendengarnya di posisi bupati,gubernur maupun di DPR. Maka bisa dimaklumi bila AHY kalah dalam Pilgub DKI tahun 2017. Akan tetapi kekalahan ini bukan saja pelajaran politik bagi dirinya, tapi  juga bisa menimbulkan efek psikologis bagi publik. Karena itu, taklah berlebihan bila  publik lalu memiliki kesan: di pilgub aja keok bagaimana di pilpres nanti? Barangkali sedikit banyak inilah yang jadi per...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (4)

Persoalannya sebenarnya sangat sederhana bila kita melihat lagi rekam jejak  Demokrat dan PKS. PKS ,yang sebelumnya bernama Partai Keadilan,yang presidennya kala itu Nurmahmudi Ismail, diawal dibentuknya sekitar Juli 1998 sebenarnya sangat populer. Munculnya sebuah partai Islam di-tengah2 masyarakat yang mayoritasnya juga kaum muslimin terutama  masyarakat Betawi, hadirnya PKS bak gayung bersambut. Selain getol berkampanye dan melaksanakan syiar Islam, PKS juga acap kali mem-bagi2kan beras juga penjualan sembako murah melalui bazar. Tak heran PKS kala itu mendapat tempat di hati rakyat setempat,di DKI Jkt. Namun ketika presiden PKS tergelincir dengan kasus daging, yang dilakukan oleh presiden PKS kala itu Luthfi Hasan Ishaq, PKS kemudian mengalami slow down.  Ditambah lagi dengan terjadinya konflik para kadernya, membuat penurunan PKS semakin merosot.Jika pada pemilu 2019 perolehan suaranya di DPR 57 kursi (7,88%) kini hanya 50 kursi. Begitu pula Demokrat bila pada era ya...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (3)

 Padahal sepertinya Surya Paloh sudah ngebet banget  kalau koalisi yang dinamakannya sebagai koalisi perubahan itu ingin segera terbentuk. Tak berjalan alot seperti sekarang ini. Karena itu,soal siapa yang akan jadi cawapresnya diserahkan sepenuhnya kepada Anies untuk memilihnya.  Surya Paloh tentu hanya akan mengamini saja. Apakah Anies akan memilih AHY yang diajukan Demokrat atau Ahmad Heryawan dari PKS. Dan sampai hari ini Anies masih belum.menentukan siapa yang akan dipilihnya. Tapi pertanyaannya, kenapa Surya begitu terkesan ter-buru2 mendeklarasikan Anies meski kedua partai itu, PKS dan Demokrat, belum menyatakan koalisinya dengan Nasdem karena terbentur cawapresnya. Sebagai politisi senior ini adalah manuver dan strateginya Surya. Selalu lebih dulu melangkah. Ketika Jokowi dicalonkan jadi capres oleh PDI 2014,Nasdemlah   pertama kali mendukungnya. Dengan dipercepatnya deklarasi  mengusung Anies,diharapkannya peta politik akan segera berubah.  Ap...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (2)

 Dan partai yang mau bergabung  berkoalisi dengan Nasdem yang mengusung Anies sampai hari ini sepertinya Demokrat dan PKS.  Partai2 lain kelihatan hoream(bhs Sunda : males). Tapi meski hanya PKS dan Demokrat yang akan dan mau bergabung,koalisi telah memenuhi syarat pt 20%, karena jumlahnya sudah 163. Tapi kenapa partai2 lain hoream? Mungkin.ada beberapa sebab. Pertama, partai2 lain yang telah  beranggapan, program yang akan dilaksanakan Anies bila dia jadi presiden,dinilai antitesis dengan programnya Jokowi yang kini sedang masif dilaksanakan. Faktor berikutnya adalah, semua tahu Anies dekat dengan  HRS dan alumni kelompok 212, sehingga partai2 lain kuatir akan terulangnya lagi politik identitas  pemilu 2019 yang sangat riuh dan bergemuruh itu ,yang telah  menimbulkan ekses antar sesama warga dan bangsa. Faktor lainnya,selain Anies adalah mantan Mendikbud yang diberhentikan Jokowi, juga prestasinya sebagai gubernur DKI  dinilai tak ada yang sangat...

Akankah AHY Jadi Cawapres? (1)

Isue politik yang masih menarik dipenghujung minggu ini adalah pertanyaan : bisakah Demokrat berkoalisi dengan Nasdem dan PKS? Akankah AHY  yang jadi cawapresnya? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan dua spekulasi.Spekulasi pertama yaitu  dengan adagium bahwa :  politik itu cair dan dinamis, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tidak 2x2 = 4. Karena itu dalam politik apapun bisa terjadi dan diluar dugaan. Spekulasi kedua, secara logical thinking, secara logika.  Yang logis yang bisa diterima secara akal sehat.Untuk itu coba kita telaah secara sederhana , awam, bagaimana kemungkinannya.                           * Kita semua tahu perwakilan Nasdem di DPR hanya 59    kursi, PKS 50  dan Demokrat 54 kursi. Dengan jumlah itu perwakilan ke 3 partai di DPR  dboleh dikatakan  hampir sama, berimbang.  Perbedaannya kecil, 1 digit saja.  Bila mereka berkoalisi baru bisa mengusu...