Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Minyak goreng yang "digoreng" dan sulitnya Pertalite

Kita tahu,tahun ini, 2022, adalah tahun politik. Meski pemilu 2024 masih 2 tahun lagi,tapi ancang2, strategi,taktik   politik  partai agar bisa memperoleh kemenangan  sudah dimulai tahun ini.

Maka tak heran,berbagai isue berhembus ditahun ini. Langkanya minyak goreng ,yang kita tak pernah tahu persis dan pasti apa penyebabnya, selain menduga-duga,tak selesai2 meski sudah memakan waktu lama.

Jangankan kita yang awam,presiden Jokowi pun sampai menyatakan keheranannya tentang langka dan mahalnya minyak goreng dipasaran

"Tidak ada penjelasan kepada masyarakat kenapa minyak goreng langka dan mahal", katanya, "seharusnya masyarakat diberitahu", tambahnya dengan nada heran.

Karena tak kunjung selesai, pemerintah pun akhirnya mengucurkan dana BLT,agar situasi tak menjadi chaos. Bisa dibayangkan : betapa repotnya Sri Mulyani sebagai menkeu harus mencarikan dana untuk membiayai : pandemi selama 2 tahun. Dan menutupi defisitnya APBN untuk membiayai BLT 2,3 juta pedagang gorengan dan PKH sebesar 300 rb x 23 juta org(Rp.6,900.000.000.000)

Belum selesai masalah minyak goreng,muncul lagi masalah naiknya harga Pertamax disertai langkanya Pertalite. Sehingga masyarakat pengguna pun terpaksa harus antri mengular karena kosongnya Pertalite dibanyak SPBU.

Pemerintah terpaksa menaikkan harga jual Pertamax karena harga BBM internasional sedang melonjak tinggi ($100 lebih/barel) sementara asumsi di APBN hanya $60/barel.

Defisit inipun tentu harus ditutup,agar program2 pemerintah yang sudah direncanakan berjalan.

Tentu saja pemerintah kelojotan menutupinya mengingat sekitar 50% kebutuhan BBM domestik berasal dari import.

Itu masalah fiskal.Ada lagi masalah non fiskal : isue pro kontranya presiden 3 periode yang disertai adanya demo mahasiswa dibeberapa daerah  bermunculan.

Semakin hebohnya kasus Dr.Terawan, juga ikut meramaikan hebohnya suasana akhir2 ini, dimana suhu politik sudah mulai memanas.

Seorang pedagang sembako  ketika ditanya pendapatnya soal ini menjawab :   Lieuurr....!!

#Minyak Goreng



Komentar