Semakin Susahkah Masyarakat Kita?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hari raya Idul Fitri yang ditandai dengan saling bersalaman,ber-maaf2an, yang dilakukan setelah selesai sholat Ied lewat sudah.
Kegiatan lalu berlanjut dengan ber-senang2, mengisi liburan dengan piknik,berdarmawisata ke-area2 destinasi yang kini sudah bisa bebas dikunjungi masyarakat karena tidak ada lagi larangan dari pemerintah. Kita pun lalu bisa melihat langsung atau di tv betapa penuh sesak dan ramainya area destinasi dikunjungi oleh masyarakat yang sedang berlibur, berlebaran, sebagai tanda luapan kegembiraan setelah 2 tahun tak bisa mudik dan berwisata ke-tempat2 hiburan.
Pertanyaannya : semakin susahkah rakyat Ind. dibawah pemerintahan yang sekarang ini?
Pertanyaan ini timbul secara otomatis setelah kita mendengar dan melihat betapa riuh ramai dan gembiranya masyarakat yang sedang berlibur, memenuhi area wisata,sebagai luapan kegembiraan yang tak terhingga.
Ramainya area2 wisata, tempat2 hiburan,tempat bermain anak2, penuhnya restoran serta tempat2 jajanan, ini menandakan kalau masyarakat kita memang memiliki uang untuk bisa memenuhi keinginannya itu.
Bila tak memiliki,mana mungkin mereka bisa berdatangan ketempat itu. Paling mereka hanya meneng nang omah. Dengan kata lain,secara ekonomi sebenarnya mayoritas masyarakat Ind.sekarang ini tidak susah2 amat seperti yang sering dilontarkan dan di-dengung2kan oleh para politisi kelompok oposisi.
Memang benar masih ada kelompok orang2 miskin. Menurut data BPS,kini ada sekitar 9% atau 26 juta rakyat yang masuk dalam kategori miskin. Namun bila 26 juta dari 270 juta penduduk kiranya tak terlalu parah bagi suatu negara berkembang dan yang sedang berjuang.
Memang benar, terjadi disparitas yang cukup menganga antara kelompok konglomerat, pejabat,para pengusaha sukses dan rakyat biasa.
Tapi inipun terjadi di negara2 berkembang lainnya baik itu yang berpaham kapitalis, sosialis,komunis. Di Las Vegas Amerika misalnya kita bisa melihat cukup banyak para gembel yang juga jadi pengemis tidur di trotoar di-pinggir2 jalan
Ini menandakan, dinegara maju bahkan adidaya pun negara yang merdekanya sudah ratusan tahun, kemiskinan masih terjadi.
Apalagi dinegara berkembang seperti Indonesia yang baru merdeka puluhan tahun.
Ini membuktikan juga : memang begitu sangat sulitnya mengatur negara,dan mengurus pemerintahan.Mencaci maki,menghina,menghujat memang paling mudah, sangat mudah.Gampang.
Tapi setelah mengambil alih, merebut kekuasaan dan menjadi pemerintah? Republik ini sudah punya pengalaman 7 kali ganti pemerintahan, presiden.
*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar