Berpikir sendiri
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Apa sebab kebanyakan orang mudah sekali terpe ngaruh oleh pemikiran2 orang lain? Lagi2 Itu per- tanyaan dalam hati.
Barangkali penyebabnya macam2. Bisa karena faktor pendidikan yang terbatas, sehingga wawasannya pun jadi sangat terbatas. Pendidikan yang terbatas, wawasan yang terbatas, bisa mengakibatkan jadi malas berpikir sehingga tak ada keinginan untuk punya pendapat sendiri.
Atau bisa juga karena pendidikan dan wawasan terbatas,maka tingkat kecerdasan dan kreativitas pun jadi terbatas juga sehingga tak lagi bisa menggunakan logika dan akal sehat dalam berpikir.
Yang akibat berikutnya : lebih baik menelan saja apa yang telah didengar yang dikatakan orang lain dan tak ada keinginan untuk mencernanya lagi.
Ketimbang harus susah2 menggunakan pikirannya sendiri, dan menganalisa benar tidaknya pendapat orang lain.
Karena memang menelan mentah2 pendapat orang lain lebih mudah, lebih enak, ketimbang harus berpikir dan mempunyai pemikiran sendiri.Selain beranggapan: berpikir sendiri itu melelahkan.
Tapi persoalan dasarnya sebenarnya : hal itu bisa terjadi akibat tidak terbiasanya berlatih menggunakan pikiran sendiri.Itulah penyebabnya.
Jadi persoalan ini juga bukan hanya karena wawasan yang terbatas, malas berpikir sendiri, melainkan juga karena tak terlatihnya kebiasaan berpikir sendiri.
Related dengan ini baik dirumah, orang tua, maupun disekolah, pendidik, juga tidak melatih anak peserta didiknya berpikir sendiri, dalam merespon pendapat2 orang lain.
Karena memang disekolah tak ada mata pelajaran khusus melatih peserta didik untuk membiasakan, merespon pendapat orang lain dengan pemikirannya sendiri.
Padahal,berlatih,membiasakan diri menggunakan pikiran sendiri, merespon pendapat2 orang lain,ini penting dan harus habit menjadi suatu kebiasaan peserta didik. Kulino.
Seperti kata peribahasa : Allah bisa karena biasa.
Terbiasa, inilah kunci utama dalam berpikir.
Jelasnya,tidak adanya pembimbing,baik dirumah,oleh orang tuanya, maupun disekolah, oleh para pendidik,dalam hal melatih peserta didiknya, berakibat peserta didik tak terbiasa berpikir mengutarakan pendapatnya. Selain tak adanya pelajaran khusus disekolah bagaimana berpikir, merespon pemikiran orang lain, dengan menggunakan pemikiran sendiri.
Para pendidik juga tak kreatif melatih peserta didiknya agar terbiasa berpikir sendiri dalam hal bagaimana merespon pendapat orang lain.
Inilah sebenarnya yang terjadi sejak dulu sampai sekarang. Tak adanya kebiasaan berpikir, menguta rakan pendapat sendiri dengan menggunakan akal sehat dan logika.
Sehingga berakibat,orang lebih senang dan terbiasa mengikuti pendapatorang lain,sekalipun pendapat itu tak logis bahkan keliru
*
oleh : Tek Ko Seng
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar