Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Paradoks & Hoaks

 Paradoks & hoaks, Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) paradoks diartikan sbb :

Suatu pendapat yang seolah2  bertentangan (berlawanan) dengan  pendapat umum, tapi sebenarnya mengandung kebenaran.

Paradoks berbeda sekali dengan hoaks. Seseorang bisa dikatakan paradoks, bila pemikiran2nya atau yang diucapkannya itu  nyeleneh ,berbeda dgn org lain pada umumnya. 

Sedangkan hoaks adalah berita yg pure bohong, sama sekali tak mengandung kebenaran. Biasanya, paradoks adalah seorang pemikir atau kritikus yang pandangan dan ucapanya tak sama dengan umum.

                      *

Kalau kita membuka dan membaca berita2 di you-tube,ada banyak kesan yang bisa kita peroleh.

Seperti juga di twitter dan diinstagram,di You Tube, orang bisa menulis dan berkata dengan seenak udelnya . Bicara tanpa memperhatikan etika, tatakrama, sopan santun dan budaya,dan tidak benar

Budaya kita sebagai org timur berbeda dengan budayanya orang2 barat. Dikita bicara dgn anak2, yang sebaya,yang lebih tua masing2 beda sebutanya

Di negara2 barat,berkata terhadap orang lain,baik itu anak2,sebaya maupun yang lebih tua cukup dengan sebutan you tak ada  kata lain. Dikita, disetiap tingkat baik usia maupun posisi atau derajat sebutanya masing2 berbeda.

Sekarang ini,banyak sekali berita2 yang dalam.dunia jurnalistik disebut dgn istilah the yellow paper  (koran kuning), isinya berita2 bohong atau hoax yang sama sekali tak mengandung kebenaran.

Sebagai contoh : kemarin ini dimuat berita yang berjudul : Megawati kritis dilarikan ke ICU. Padahal, berita itu tidak benar karana Megawati masih tampil dalam keadaan  sehat. 

Masih banyak lagi berita2 konten seperti itu dimuat di YouTube. Judul berita dan isi sangat bertentangan. Tak sesuai bahkan bertolak belakang dengan isi nya, dan tak mengandung kebenaran.

Berita2 seperti itu sangat keterlaluan. Berita seperti itu  sengaja dibuat hanya karena posisi yang bersebrangan dgn pemerintah yang tujuanya hanya ingin mengacaukan situasi.

Hal seperti itu bisa terjadi karena memang di media elektronik,sebuah konten bisa dengan sangat mudahnya diupload tanpa ada yang mengontrol sehingga sipembuat konten bisa seenaknya melakukannya

Sangat berbeda sekali dgn berita2 yg dimuat dimedia cetak (koran atau majalah),yang terlebih dulu diseleksi,dilakukan chek and rechek sebelum bisa dicetak dan dipublish.

Tentu tak semua berita2 yang dimuat di media elektronik seperti itu.Banyak pula  yang mengandung kebenaran,dan bisa dijadikan rujukan dan sumber informasi.

Namun tak bisa dipung- kiri  berita2 seperti itu seringkali ada dan terjadi sehingga bisa menim - bulkan  distrust dan bisa meresahkan masyarakat. Apakah berita2 seperti itu bisa dicegah dan disaring dengan baik oleh Kominfo? 

Sepertinya sulit,karena begitu derasnya arus informasi yang muncul setiap saat,setiap detik. 

Berita2 seperti itu akan selalu ada,kecuali bila ada kesadaran penuh dari masyarakat sipembuat konten dan penulisnya.

                  *

oleh : Tek Ko Seng

Komentar