Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Kebodohan Yang Tak Disadari

 Banyak istilah dalam dunia politik  muncul bila situasi politik sedang hangat. Seperti istilah test the water, proof ballon, petahana, coat-tail effect atau ekor jas yang belakangan ini sedang mengemuka. Menurut Wikipedia coat-tail effect adalah suatu keadaan atau hasil yang akan diraih oleh suatu pihak dengan cara  melibatkan tokoh penting atau tersohor baik langsung maupun tidak langsung melalui perhelatan. Tampaknya, inilah yang sedang dilakukan Surya Paloh akhir2 ini : Coat-tail effect. Karena ingin memperoleh ekor jas, sejak dini Surya Paloh melalui rakernas lalu menyodorkan 3 nama yang sedang populer : Anies, Ganjar,  Andhika. Dengan harapan - karena nama2 tsb sedang populer - Nasdem pada pemilu 2024 akan ikut memperoleh ekor jas, sehingga akan menguntungkan pencapaian di legislatif. Teorinya menyodorkan pasangan Anies-Ganjar (kelompok religius -nasionalis) adalah untuk meredam polarisasi dan identitas seperti yang telah terjadi pada 2019, yang mengakibatkan t...

Teka-Teki Politik

 Meski pendaftaran capres/cawapres baru akan dibuka 19 Oktober 2023, namun partai2 politik sudah  pasang kuda2 sudah mulai ada yang membentuk koalisi. Dimulai dengan koalisi Ind.bersatu,(Golkar,PAN dan PPP), lalu (Gerindra dengan PKB), koalisi kebangkitan Indo.Raya. Kedua koalisi tsb meski telah terbentuk namun belum menentukan capres dan cawapresnya. Berbeda dengan Nasdem meski belum berkoalisi, tapi sudah menyodorkan capresnya yaitu : Anies, Ganjar dan Andhika. Aneh. Harapannya, akan ada partai lain yang  melirik  ke 3 calon tsb dan mau berkoalisi dengan Nasdem. Sepertinya ini adalah strateginya Surya Paloh mengajukan Anies-Ganjar. Dengan tujuan agar tak terjadi lagi polarisasi dan politik identitas seperti yang telah terjadi di pilpres 2014 dan 2019. Idealnya memang begitu.Tapi apakah keinginan itu bisa terlaksana?  Dan bila Demokrat serta PKS merapat ke Nasdem, maka koalisi terdiri dari Demokrat ,PKS,Nasdem dengan jumlah kursi 163. Tapi pertanyaannya : mungk...

Menghitung Kekuatan Koalisi

 Menghitung Kekuatan Koalisi, Sampai hari ini peta politik koalisi yang akan mengikuti pilpres adalah : Koalisi kebangkitan Indonesia raya (Prabowo dengan Cak Imin), meski belum tahu siapa yang akan jadi capres/cawapresnya. Nasdem meski sudah menyuguhkan Anies, Ganjar dan Andhika tapi juga belum tahu akan berkoalisi dengan partai apa dan siapa capres/cawapresnya. Koalisi IB,( Airlangga H, Zulkifli Hasan,Suharso Monoarfa). Sama, juga belum ada kepastian  capres/cawapresnya. Dan PDIP, yang sendirian,  juga belum tahu apakah Ganjar atau Puan yang akan diusung jadi capres/ cawapresnya. Bila demikian komposisi yang terjadi, pertanyaan yang timbul: Demokrat dan PKS akan nderek ke koalisi mana? Ke koalisi Surya Paloh ( Nasdem), Airlangga (Indo.Bersatu), atau ke koalisi kebangkitan Ind. Raya, Prabowo + cak Imin Sebab,meski mereka berdua (Demokrat dan PKS) ingin berkoalisi, jumlah kursinya hanya 104,tak memenuhi syarat presidential treyschold. Masih perlu 1 partai lagi. Ke PDIP se...

Belat Belit Orang Politik

Bukan politik namanya kalau tidak lieur,pabeulit, riweuh,begubed, rumit dan jelimet. Karena politik pada dasarnya  seni. Seni ngakalin. Seni berbagai cara atau ngakalin  untuk bisa mencapai kemungkinan . Termasuk kemungkinan hil2 yang mustahal.  Karena itu,politik tak bisa dihitung dengan pasti secara matematis 2x2 = 4.Politik,tapi hanya bisa dihitung oleh asumsi2.  Seperti kita melihat orang yang sedang bermain bilyar. Mensana incorpore Sano, kita tebak kesana,eh, ngga taunya kesono. Seperti yang telah dialami oleh  Machfud MD di th 2019. Busana wapres sudah disiapkan, sudah di-ukur2. Tapi dalam hitungan menit Machfud batal jadi wapres,  digantikan oleh Ma'ruf Amin. Seperti juga pada pilpres 2019 ketika Prabowo berhadapan dengan Jokowi  head to head. Jelas2 betapa miris dan heboh kita lihat saat itu. Seperti akan terjadi perang Baratayudha saja. Tapi kemudian terjadi antiklimaks,Prabowo dan Sandiaga Uno akhirnya bergabung ke pemerintah keduanya pun me...

Akankah Terjadi Politik Identitas & Polarisasi?

 Akankah Terjadi Politik Identitas & Polarisasi?  Sampai hari ini sudah 3  partai politik yang mendatangi Nasdem.  Prabowo (Gerindra) Sohibul Iman (PKS) dan SBY/AHY (Demokrat). Dari pertemuan dengan ke 3 ketum itu , Nasdem masih belum mau bicara tentang koalisi kepada mereka yang mendatangi Masih lihat2 situasi. Meski Surya Paloh  sudah mengantongi 3 capres  dari rakernas, tapi masih belum mengerucut ke 1 nama. Karena itu  Surya Paloh tak ingin terburu -buru mendeklarasikannya ke publik. Mereka yang diusulkan  rakernas, Anies,  Andhika, dan Ganjar. Tidak ada nama Prabowo, meski elektabilitasnya tinggi, maupun Cak Imin yang direkomendasikan oleh rakernas Nasdem. Mungkin karena Prabowo merasa tak direspon oleh Surya - meski sampai 5 jam kongkow2 - Gerindra pun lalu  membuka pintu pada cak Imin (PKB) yang ingin berkoalisi. Sementara di koalisi IB juga belum ada partai lain yang mendatangi. Sampai hari ini koalisi IB masih tetap beranggo...

Terjerat Nilai-nilai Kekinian

Sekarang ini apapun yang aneh2,bukan yang casual, tidak biasanya,berbeda dari yang lain,atau yang  menyimpang dari yang sudah ada,dari  biasanya orang lalu mengatakan : ini produk  kekinian. Tak peduli apapun itu. Pokoke,yang baru dan berbeda, menyimpang dari yang ada orang lalu berkata  : ini kekinian.  Dalam berbusana saja orang sekarang tidak lagi berpegang pada aturan yang baku pada nilai2. Dan tak merasa malu melakukannya, meski busana  yang dipakainya berbeda, menyimpang dari nilau2 yang ada,dari biasanya. Orang sekarang se-mau2. Bisa berpakaian dengan motif dan warna macam2  dengan model semaunya.  Tak heran bila busana wanita yang dipakainya dibagian dada sebelah kiri tertutup,tapi di dada kanan,terbuka, blong, tanpa busana sama sekali saking kepinginnya disebut model kekinian Motif dan warnanya pun se-mau2,tak peduli serasi atau tidak. Sebelah kanan berwarna merah,yang kiri biru juga taklah peduli.  Atau kemeja pria yang motifnya bun...

Rocky Gerung Yang Tak Ngagerung

Rocky Gerung Yang Tak Ngagerung, Biasanya Rocky Gerung mengatakan dungu pada presiden Jokowi. Dan itu tak sekali dua kali dia lontarkan kata dungu pada Jokowi. Ber-kali2. Atau mengatakan Jokowi sebagai presiden tidak paham ini itu,beginilah begitulah,gagal paham. Sebenarnya yang jadi presiden bukan Jokowi.. Yang berkuasa perdana menteri, Luhut Panjaitan. Tapi Jokowi diam saja tak melayani.Jokowi  benar.Untuk apa melayani orang yang suka ngagerung (bhs Sunda : ngegas) dan  singit , terus2an ngoceh tak karuan.Hanya buang2 waktu saja.Kalau kata pribahasa kuno,anjing menggonggong kafilah berlalu. Tapi baru2 ini,setelah Jokowi me-reshuffle kabinetnya dengan polosnya dan tak malu2  Rocky berkata kalau Jokowi jenius dalam melakukan tindakannya. Lha......kok bisa begitu? Berbalik 360 derajat dari ucapan2nya semula? Tak biasanya? Rupanya Rocky Gerung terpesona juga dengan langkah politiknya Jokowi, memberhentikan M. Lutfi.Mendag yang digantikan oleh Zulkifli Hasan. Kenapa Rocky ta...

Koalisi Indonesia Raya, Apakah Itu?

Setelah dibentuknya koalisi IB (Koalisi Ind. bersatu oleh Golkar,PPP dan PAN,kini timbul isue baru : akan dibentuknya koalisi Indo.raya.  Isue itulah yang baru2 ini  dicetuskan oleh Sumi Dasco politisi Gerindra dan cak Imin ketum PKB.  Apakah yang dimaksud dengan koalisi Ind.raya? Saya tidak tahu. Tapi kalau boleh saya meraba-raba,menduga, berasumsi maksudnya mungkin ada upaya  untuk membentuk satu koalisi saja dan hanya mengusung  satu capres/cawapres saja. Tujuan  dibentuknya koalisi Ind.raya, agar polarisasi dan politik identitas seperti yang terjadi pada pilpres 2019 diharapkan tak terjadi lagi Tapi bagaimana indikasi untuk membentuk koalisi Ind.bersatu  terendus? Bagaimana pula  asumsi  pembentukannya secara politik? Barangkali  begini : 1.Pagi2 sudah dibentuk koalisi IB (Golkar,PPP, dan PAN) dengan jumlah kursi 148. Sudah melampaui persyaratan presidential treyschold,tapi kok masih belum juga mendeklair capres/cawapresnya. Why? 2.C...

Politik Ada Udang Dibalik Siomay?

Betulkah politik itu penuh taktik? Coba kita telaah secara awam bagaimana perkembangan politik ditanah air. Kini. Kita mulai dengan koalisi KIB (koalisi Ind.maju). Sudah mencapai PT 148 (presidential treyschold ). Lebih malah. Kok  belum mendeklair capresnya?  Malah mengatakan koalisinya masih terbuka bagi partai lain bila ada yang ingin bergabung. Ingin tambah gemuk?  Atau ada apa sebenarnya dibalik itu? Lalu Nasdem. Surya Paloh mengatakan Nasdem sadar diri tak akan mengajukan capresnya dari dalam. Tapi juga capres yang akan diusungnya tidak akan terpengaruh oleh hasil survey. Ingin melalui rakernas. Lha....., buktinya hasil  rakernas  memunculkan nama Anies, Ganjar dan Andhika yang dua nama tsb (Anies,Ganjar) adalah yang diperoleh dari hasil survey yang elektabilitasnya tinggi. Tapi anehnya Prabowo tak disebut - sebut meski dalam survey  termasuk yang ekspektasinya juga tinggi. Malah Andhika yang ekspektasinya rendah disebut. Why? Lalu PKS  yang berk...

Siapapun Tentu Tahu

 Siapapun tentu tahu naluri, salah satu  sifat manusia adalah ingin meraih kekuasaan. Mulai dari kekuasaan yang paling bawah, rendah, menengah, sampai yang paling tinggi Siapapun pasti tahu bila orang2 yang ingin berkuasa adalah orang2 yang merasa dirinya pintar, pandai bicara, bahkan merasa sangat yakin dan mampu bisa mempengaruhi orang lain. Siapapun juga pasti tahu bahwa untuk bisa mempengaruhi orang2 lain, mutlak diperlukan cara atau paham yang istilah kerennya adalah ideologi. Pertanyaannya : kenapa untuk bisamempengaruhi orang lain diperlukan paham atau ideologi? Karena paham,ideologi, bisa mengikat orang2 lain yang (direncanakan) akan dijadikan bawahan balad (bhs Sunda : pengikut) dalam upaya meraih kekuasaannya. Lantas? Ya, dengan paham atau ideologi orang akan diikat dan disamakan nalar dan persepsinya melalui suatu doktrin dengan cara yang dalam istilah seremnya orang akan di brain wash  sehingga akan timbul adanya rasa kebersamaan,kesetiaan sepenanggungan antar...

Politik Apik Nan Cantik

 Setahun yang lalu kita sudah mendengar bahwa PAN setelah ketua umumnya Zulkifli Hasan, akan merapat ke pemerintah. Orang kemudian menerka dengan merapatnya PAN ke pemerintah, tentu akan terjadi reshuffle kabinet. Karena seperti biasanya dalam politik tidak ada makan siang yang gratis. Baru sekarang terjadi reshuffle.  PAN masuk kabinet,dan Zulkifli Hasan jadi menteri perdagangan menggantikan m.Lutfi. Selain Sofyan Jalil juga digantikan oleh Hadi Tjahyanto mantan panglima TNI. Orang juga menerka akan terjadi perombakan di kabinet karena seringnya Jokowi ngomel tentang kinerja para menterinya yang kurang baik.  Bahkan saking jengkel nya,terakhir dalam suatu pidatonya, Jokowi sempat mengucapkan kata bodoh sampai 3 kali  karena para pejabat lebih mementingkan membeli produk2 import ketimbang produk dalam negeri. "APBN dan APBD adalah uang rakyat,yang diperoleh dari pajak PBB,PPn,PPh,dll yang  dikumpulkan pemerintah" "Kok malah dipake belanja ke negara lain,jadi yan...

Politik Riweuh, Begubed

Mengikuti perkembangan politik ditanah air saya memperoleh kesan : lieur,  sangat membingungkan, riweuh, dan begubed. Coba saja.Yang kita lihat, mula2 dibentuknya (IB) koalisi Indonesia bersatu. Partainya Golkar,PAN,PPP Katanya, meski mereka berkoalisi tapi belum menentukan capresnya. Meski sudah melampaui presidential treyschold.Padahal,jauh sebelumnya Airlangga Hartarto sudah pasang baliho di-mana2 dan mencalonkan diri jadi capres. Belakangan menyatakan, koalisi terbuka menerima partai lain bila ada yang ingin bergabung. Disambut oleh cak Imin : "PKB mau bergabung,tapi ingin jadi capres". Direspon lagi oleh PAN : "kalau ingin jadi capres bikin koalisi sendiri !! ". Lalu dijawab lagi oleh cak Imin : "PKB mau bikin koalisi". Padahal,tokoh2 politik tidak ada yang mendatangi cak Imin. Lantas kita lihat Prabowo wara-wiri ke Jokowi, ke pesantren2 ketemu alim ulama mencari dukungan Lalu menemui Surya Paloh ,kongkow2 sampai 5 jam. Kongkow apa aja sih sampai 5 ja...

Perlunya Sikap Dewasa Dan Kesatria.

Bagaimanakah caranya agar bangsa disuatu negara bisa selalu dalam keadaan tenang, aman, nyaman,tentram dan damai? Jawabannya sangat sederhana: Diperlukan situasi politik yang stabil. Dengan situasi politik yang stabil, pemerintah yang punya niat untuk membangun bangsa dan negara, juga  bisa tenang melaksanakan program2 pembangunannya. Begitu pula rakyat atau masyarakatnya, juga bisa tenang bekerja,mencari nafkah dibidangnya masing2.  Tak ada rasa kuatir atau takut baik dalam bicara,  melangkah, sehingga tiap individu bisa konsen melaksanakan kegiatan usahanya masing2 dengan perasaan aman. Lantas bagaimana caranya agar situasi politik bisa stabil?. Jawabannya juga sangat sederhana : Diperlukan sikap dewasa dan kesatria dalam berpolitik. Apa itu sikap yang dewasa dan kesatria? Gampang. Perlu perilaku yang jujur dan merasa bertanggung jawab maju mundurnya suatu bangsa. Sebab,dalam suatu pemerintahan,maju atau mundurnya suatu bangsa sangat tergantung pada situasi politiknya. ...

Hari Ini Dan Dulu

Bagi kaum milenial yang lahir ditahun  1980an keatas,tentu tak akan mengalami yang namanya orde lama, menjelang jatuhnya  presiden Sukarno th 60an. Saya mengalami. Kala itu saya masih sekolah di menengah pertama. Karena itu saya menyaksikan dan mengalami sendiri apa yang terjadi pada waktu itu. Sebagai contoh, dibidang ekonomi: para pekerja seperti tukang kayu, tukang tembok,sopir,para pekerja swasta lainnya,upah yang mereka peroleh rata2 rp.5rb/hari,sedangkan harga beras Rp.10rb seliter. Jadi upah bekerja sehari hanya cukup untuk bisa membeli 1/2 ltr  beras. Karena itu bukanlah hal aneh dan sangat umum bila di-pasar2 manapun, orang banyak yang makan nasi campur jagung atau bulgur (bulgur : makanan untuk sapi). Sekarang upah para tukang rata2 rp.150rb/hari,dengan harga beras 10rb bisa membeli 15tr Bisa dibayangkan sangat jauh sekali perbedaannya. Dibidang politik,kala itu ada 52 partai sehingga bung Karno sempat berkata : "Gatel badan saya karena terlalu banyak partai". A...