Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

SUATU SAAT DISUATU HARI (12)

Ini kejadian tahun 1988. Kira2 35 tahun yang lalu. Saya masih bekerja di Jakarta. Tapi tinggal di Karawang. Jadi tiap hari pulang pergi Jakarta - Karawang. Naik kereta.  Jam 4 pagi sudah bangun,jam 5 sudah duduk di kereta. Sampai dikantor jam setengah 7. Jadi lebih dulu saya ada dikantor ketimbang tukang sapu atau O.B. Karena itu saya dapat pujian dari bos. Rajin. Padahal sebetulnya terpaksa karena kereta Karawang - Jakarta yang paling pagi jam 5. Ada lagi jam setengah 7. Tapi kalau naik yang jam setengah 7 akan kesiangan masuk kantor. Karena banyak berhenti.Diinhal kereta lain. Kereta mahal.                                    * Suatu saat disuatu hari,pulang kantor saya ke stasiun Senen. Mau naik kereta. Biasanya ke stasiun kota (Beos) karena dari kantor lebih dekat. Tapi karena waktu itu saya pulang telat, menyelesaikan dulu kerjaan,saya jadi ketinggalan kereta kalau naik dari Beos. Nyegat d...

All President Man, Akankah Terjadi?

Pemilu tinggal 8 bulan lagi,tapi belum terlihat dengan jelas dan pasti berapa poros yang akan  bertarung? siapa2 saja capres/cawapres yang akan tampil? Siapa yang akan jadi pemenangnya? dstnya2.  Memang,samar2 sudah kelihatan siapa2 saja yang akan jadi capres. Terlihat ada 3 capres yang akan maju : Prabowo,Ganjar dan Anies. Tapi apakah Anies akan lolos sebagai capres? juga masih tanda tanya. Karena perkembangan politik yang sangat dinamis akhir2 ini. Andaikan Anies tetap lolos sebagai capres dan mengikuti pertarungan, mungkinkah ia akan jadi pemenang? Mengingat koalisi perubahan yang hanya terdiri dari 3 partai Nasdem, Demokrat, PKS, akan bertarung berhadapan dengan 6 partai koalisi pemerintah. Belum lagi partai2 yang non parlemen,seperti Perindo,Hanura dan PSI. Masalah lain yang sedang dihadapi Anies seperti : adanya ultimatum dari Demokrat ke Nasdem, bila Anies tak segera mengumumkan cawapresnya, Demokrat akan melakukan evaluasi dukungannya terhadap koalisi .  Kisruhnya...

Rekonsiliasi,gimmick,atau dagelan? (4)

Begitulah,meski PDIP dengan 128 kursi di DPR  bisa mengusung capresnya sendiri dan maju bertarung tanpa harus berkoalisi dengan partai lain,tapi itu tak akan pernah dilakukannya.Kenapa?,karena kuatir  kalah. Untuk menambah kekuatan,PDIP lalu membuka diri se-luas2nya  terhadap partai2 lain yang ingin bergabung. Itulah sebabnya Puan Maharani yang diberi wewenang oleh Mega agar PDIP bisa meraih hattrick, intens berkomunikasi dengan partai2 lain. Disinilah realistisnya Mega.Meski banyak yang mengatakan bahwa Mega/PDIP adalah partai jumawa, sombong, tapi Mega  masih ingin berkomunikasi dengan partai2 lain untuk membentuk koalisi besar. Selain PDIP, partai besar lainpun seperti Golkar,Gerindera  tentu sangat  ingin mengusung capres dari partainya sendiri. Golkar mencalonkan Airlangga, Gerindera Prabowo . Akan tetapi karena mereka tak memenuhi presidential treyshold 20%, mereka pun terpaksa harus berkoalisi. Yang masih belum jelas dan pasti adalah Golkar. Karena A...

Rekonsiliasi, gimmick atau dagelan? (3)

Dipihak lain PDIP sebagai partai pemerintah yang sedang berkuasa sepertinya ingin sekali pemilu 2024 merupakan hattrick bagi PDIP. Dan Puan Maharani sebagai presidennya. Ini adalah impian Megawati sejak lama. Selagi masih hidup Mega ingin melihat Puan menjadi presiden sebagai trah dari bung Karno. Akan tetapi  Mega rupanya  bijak dan sadar betul akan kenyataan, setelah melihat  hasil survei yang menunjukkan :  kalau Puan memang tak memiliki elektabilitas tinggi.  Akhirnya Mega pun memutuskan Ganjarlah yang diusung, karena memang terbukti elektabilitasnya tinggi.Tak bisa dipungkiri Mega tentu sangat berat untuk mengambil keputusan ini,menentukan Ganjar sebagai penggantinya.Seperti dikatakannya sendiri : "untuk menentukan capres saya akan berkontemplasi dulu". Cukup lama juga Mega membuat jeda dan berkontemplasi sebelum membuat keputusan. Ini membuat partai2 lain jadi tak sabar, karena untuk membuat taktik dan  strategi, partai2 lain harus tahu dulu : siapa y...

Rekonsiliasi,Gimmick, Atau Dagelan? (2)

 Sayangnya Wira Wiri Surya Paloh hingga saat ini belum membuahkan hasil, meski sudah beberapa kader dihubungi, seperti Khofifah Indah Parawansa yang sekarang masih menjabat sebagai gubernur Jatim. Khofifah ketika ditanya apakah bersedia menjadi cawapresnya Anies,dengan sangat diplomatis menjawab : "Masih ingin menjadi gubernur Jatim". Padahal sebenarnya mungkin  ia sungkan oleh Jokowi karena PKB adalah juga partai koalisi pemerintah. Tampaknya,tak hanya Khofifah yang sungkan dan akan menolak terhadap tawaran Surya Paloh. Kader2 populer dari partai2 lain pun sama, akan sungkan oleh Jokowi yang popularitasnya kini 80% lebih. Inilah yang membuat Surya Paloh pusing 7 keliling. Ia tak setuju bila AHY  yang jadi cawapresnya Anies,karena selain AHY belum berpengalaman dipemerintahan, elektabilitasnya yang masih rendah sehingga kuatir akan kalah. Tapi hingga saat ini ia masih belum menemukan kader dari partai lain yang populer yang elektabilitasnya tinggi yang bisa memenangkan pe...

Rekonsiliasi,Gimmick, Atau Dagelan? (1)

Akhirnya pertemuan antara Puan Maharani (PDIP) dengan Ahy (Demokrat) terjadi juga, setelah sekian lama vacum, membeku.  Suatu momen yang tak diperkirakan, mengingat kedua partai tsb telah lama renggang - bahkan konflik pribadi - sejak terjadinya peristiwa kudatuli (kudeta 17 Juli) dimana SBY diera orde baru menjadi kasospol ABRI,PDIP masih bernama PDI. Meski pertemuan itu bukan antara ketua umum dengan ketua umum partai. Tapi lebih tepat bila pertemuan Puan- Ahy   dikatakan sebagai pertemuan mantan putera mahkota dengan mantan  putera mahkota. Karena baik SBY maupun Megawati keduanya mantan presiden. Pertemuan yang disebut juga sebagai ice breaker ini merupakan bukti bahwa meski pernah vacum dan beku, dalam dunia politik tak ada yang tak mungkin,dan  bisa terjadi  hanya karena kepentingan.  Kepentingan apa? Apa yang bisa kita baca dari pertemuan yang tak terduga ini? Pertama,tak bisa dihindari bahwa pertemuan ini terjadi karena adanya momentum dari ked...

Kesengsaraan Kehidupan Disebabkan Oleh Apa? (3)

Dengan kata lain,kesejahteraan ,sukses seseorang tidak lagi tergantung dari nasib yang ada dalam dirinya atau dari sononya. Kemampuan pemerintah mengelola dan memanage pemerintahan (baca : kemampuan para pejabatnya) yang memimpin negeri  juga sangat menentukan kesejahteraan rakyatnya. Secara sederhana bisa dikatakan,bila pemerintah berhasil menciptakan lapangan kerja se-luas2nya mulai dari tingkat terendah hingga menengah,maka bisa dipastikan masalah pengangguran akan teratasi. Minimal bisa diminimalisir. Sebaliknya bila suatu negara para pejabatnya korup, tak mampu mengelola dan memanage pemerintahan dengan baik,maka bisa dipastikan rakyatnya akan sengsara,miskin, sebagai akibat dari terlalu banyaknya pengangguran  karena hilangnya atau tiadanya kesempatan kerja. Idealnya,pemerintah tak melulu hanya menciptakan lapangan kerja. Akan tetapi juga memberikan iklim yang kondusif bagi yang ingin berusaha secara swasta atau yang kini lebih dikenal dengan UMKM. Dengan demikian masya...

Kesengsaraan Kehidupan Disebabkan Oleh Apa? (2)

Ada yang berpendapat bahwa kesengsaraan yang dialami, yang telah mengakibatkan penderitaan,adalah karena disebabkan oleh dirinya sendiri. Seperti : malas belajar atau bekerja,terlalu boros, bagaimana nanti,tak ingin berjuang maksimal dan terlalu mengandalkan pada nasib,rejeki,dll. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa semua yang diderita oleh manusia adalah sudah kehendakNya,dan sebagai manusia sebenarnya kita tak berdaya dan tak bisa berbuat apa2. Jalan hidup memang sudah begitu,kita hanya melakoni,melaksanakan. Dengan kata lain,itu sudah  nasib,suratan, dan takdir yang harus dialami.Dan nasib, takdir, katanya tak bisa diubah semaunya oleh manusia karena itu sudah kehendakNya. Sudah tercetak.Seperti kata pepatah Sunda : jodo, pati, bagja, cilaka, adalah  milik yang Maha Kuasa. Manusia tak bisa merubah dengan sekehendak hatinya.Selain melakoni,melaksanakan. Contoh yang bisa kita lihat : ada anak yang sejak dilahirkan ortunya sudah kaya raya dan sang anak tinggal menjalani, meni...

Kesengsaraan kehidupan disebabkan oleh apa? (1)

Dulu, waktu masih remaja, pernah timbul pertanyaan dalam diri : hidup ini apa ya? Sebenarnya untuk apa kita mesti bekerja keras membanting tulang tak kenal lelah? Pertanyaan seperti itu akan memperoleh jawaban yang panjang lebar  bila terus dilanjutkan,dianalisis dan dipersoalkan. Tapi pertanyaan seperti itu kala itu  hanya melintas dan   lewat begitu saja tanpa ada analisis  lebih lanjut dan tak pernah saya renungkan sama sekali.  Karena selain masih muda, belum banyak makan asam garam,terbatasnya cara berpikir dan wawasan yang  masih sangat sempit ,juga karena  kesibukan kerja se-hari2 pertanyaan seperti itu terabaikan. Bahkan sama sekali musnah, hilang, lenyap, terlupakan dan tak pernah  ada kelanjutannya. Sekarang diusia yang sudah lanjut,setelah tua renta dan banyak mengalami berbagai hal dalam kehidupan, pertanyaan seperti itu tanpa disadari dan diingini muncul lagi. Terutama setelah saya mulai mencoba berkontemplasi tentang berbagai ha...

Akankah Prabowo Jadi Presiden?

Hanya burung sejenis yang terbang bersama. Burung gereja atau burung merpati tak pernah terbang bersama dengan burung elang. Dalam kehidupan manusia peribahasa diatas bermakna : orang2 besar selalu akan bersama dengan orang2 besar. Dan orang2 kecil juga hanya akan bersama, dengan orang2 kecil. Atau lebih jelasnya, yang kecil akan mengekor ke yang besar. Tampaknya peribahasa inipun merupakan aksioma alam semesta. Dalam kaitannya dengan kehidupan makhluk yang ada didunia ini,baik itu kehidupan manusia maupun binatang.  Karena,seperti juga peribahasa lainnya : ikan akan bergaul dengan yang sejenis. Faktanya,tak pernah terjadi ikan mas koki bergaul dengan ikan mujaer. Karena ikan  mas koki tentu akan dilumat habis  oleh ikan mujaer.                                    * Bagaimana dibidang politik?. Sama. Kita melihat dari 9 partai yang memiliki perwakilan di DPR, sekarang ini hanya ada 3 ...

Apakah Miskin Itu Nasib?

Apakah miskin itu nasib? Takdir?.  Bukan. Kemiskinan bukanlah nasib,bukan pula takdir. Tak ada seorangpun yang ingin hidup miskin. Setiap orang ingin hidup kaya,bahagia,sejahtera. Namun faktanya sangat banyak orang yang hidup miskin. Kemiskinan bisa terjadi selain karena kesalahan diri sendiri, juga karena peran pemerintah.  Apakah pemerintah?  Pemerintah itu abstrak. Yang kongkrit adalah para pejabat yang mengatur hajat hidup orang banyak disuatu negara. Kalau para pejabatnya korup,rakyat akan miskin. Kalau para pejabatnya jujur, bijaksana dan berpihak pada rakyat, tentu akan sejahtera. Yang terjadi sekarang pemerintah RI miskin dan sangat banyak utang ke negara2 lain. Tapi para pejabatnya kaya raya,karena faktanya mereka pada korup. Satu pejabat korupsi bisa sampai 8 trilyun. Karena itu rakyat harus mengerti dan jangan salah memilih para pejabat. Untuk itu rakyat harus mengerti politik (bukan politik praktis). Jangan cuek , tak peduli. Karena ditangan merekalah nasib ra...